Poligami bukan
merupakan praktek yang dikenalkan oleh Islam pertama kali. Namun poligami
merupakan praktek yang telah berlangsung semenjak zaman dahulu, setua dengan
tuanya usia peradaban manusia.
Hamdi Syafiq mengatakan :
It is not Islam that has ushered in
polygamy. As historically confirmed, polygamy has been known since ancient
times ‑ a phenomenon as old as mankind itself With polygamy having been a
commonplace practice since Paranoiac times
”Islam bukanlah
yang pertama kali memperkenalkan poligami. Secara historis ditetapkan bahwa
poligami telah dikenal semenjak masa lalu, sebuah fenomena yang usianya
setua manusia itu sendiri dimana poligami telah menjadi sebuah praktek yang
lazim semenjak masa Paranoiak” [Hamdi
Syafiq, Wives Rather Than Mistress].
Hamdi Syafiq
melaporkan bahwa, Ramses II, Raja Fir’aun yang terkenal (berkuasa 1292-1225 SM)
memiliki 8 orang isteri dan memiliki banyak selir dan budak wanita yang
memberikannya 150 putra dan putri. Dinding biara pemujaan merupakan bukti
sejarah terkuat, dimana tercantum nama-nama isteri, selir dan anak-anak dari
tiap wanita tersebut. Ratu cantik Neferteri merupakan isteri termasyhur Ramses
II, yang terkenal berikutnya adalah Ratu Asiyanefer atau Isisnefer yang
melahirkan puteranya, Raja Merenbatah, yang naik tahta setelah ayah dan
kakaknya mangkat.
Poligami juga
sudah lazim dilakukan oleh masyarakat negeri Slavia yang sekarang menjadi
Rusia, Serbia, Cechnia dan Slovakia, juga lazim dilakukan oleh penduduk negeri
Lituania, Estonia, Macedonia, Rumania dan Bulgaria. Jerman dan Sakson, yang
merupakan dua ras utama mayoritas populasi di Jerman, Austria, Switzerland,
Belgia, Belanda, Denmar, Swedia, Nirwagia dan Inggris, juga merupakan negeri
yang melakukan praktek poligami secara meluas. Masyarakat paganis (watsaniy)
di Afrika, India, Cina, Jepang dan asia tenggara juga banyak melakukan
poligami. [Poligami Dihujat (Jawaban Rasional Bagi Para
Penghujat Syariat dan Sunnah Poligami) Oleh : Abu Salma al-Atsari]
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...