I.
Topik
Praktikum
Mikroorganisme
Air Gambut
II.
Tujuan
Praktikum
Untuk
mengetahui mikroorganisme air gambut
III.
Dasar
Teori
Mikroorganisme
yang terlibat dalam perkembangan (penebalan gambut) yanghampir sepanjang tahun
terendam. Mikroorganisme yang berperan bersifatanaerob yang memperoleh oksigen
dari oksidasi dan perombakan bahanorganik. Pada tahap ini dihasilkan gas
hidrogen (sebagai metana) dan sulfida.Kebanyakan hasil sisa merupakan derivat
dari perombakan selulose dansenyawa organik kompleks.Mikroorganisme yang
terlibat setelah gambut mengalami pengatusan atauterbuka. Mikroorganisme yang
berperan adalah jamur, bakteri aerob, danmikroorganisme yang berada pada tahap
perombakan awal. Sisa perombakanadalah bahan-bahan yang lebih tahan seperti
lignin.
Jumlah
mikroorganisme dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti keasaman tanah.
Jumlah mikroorganisme cenderung menurun dengan meningkatnya keasaman tanah.
Bakteri penambat N.(Azotobacter Sp.),bakterinitrit, dan bakteri perombak
selulose tidak ditemukan di lahan gambut oligotrofik yang miskin. Tetapi
di lahan gambut yang kaya, pH tinggi dan tergolong gambuteutrofik sering
dijumpai adanya bakteri Azotobacter.
Pertumbuhan
semua organisme tergantung pada ketersediaan nitrogen misalnya asam amino. Nitrogen dalam bentuk dinitrogen (N2)
menyusun 80% dari udara yang kita hirup, tetapi bentuk ini tidak dapat
digunakan karena ikatan yang sangat kuat (N=N). Agar bakteri dapat digunakan
untuk pertumbuhan, harus difiksasi terlebih dahulu dalam bentuk ion, ammonium
(NH4), atau nitrat. Beberapa jenis bakteri yang dapat menambat nitrogen menjadi
bentuk yang tersedia untuk mahluk hidup adalah Azotobacter, Azospirillum, dan
Rhizobium.Azotobacter ialah bakteri penambat nitrogen yang hidup bebas, tidak
bersimbiosis namun dapat menggunakan sumber N yang lain seperti ammonia, urea
dan nitrat. Azotobacter menghasilkan sejumlah bahan yang dapat merangsang
pertumbuhan tanaman (growth promoting subtances) seperti thiamine, prydoxin,
ribotiavin, cyanocobalamine, nicotine, gibberelins, IAA, dan bahan anti fungi.
Azospirillum ialah bakteri penambat nitrogen yang sering dijumpai di tanah
tropika yang banyak mengandung bahan organik. Berbentuk batang yang melengkung
(setengah spriral) dan gram negatif. Rhizobium ialah kelompok bakteri yang
penambat nitrogen yang hidup bebas dan berkemampuan sebagai penyedia hara bagi
tanaman merupakan Gram negatif berbentuk batang. Bila bersimbiosis terhadap
tanaman legum, bakteri ini akan menginfeksi akar tanaman dan membentuk bintil
akar di dalamnya.Rhizobiumhanya dapat memfiksasi nitrogen atmosfer bila berada
di dalam bintil akar dari mitranya legum. Peranan Rhizobiumterhadap pertumbuhan tanaman
khususnya berkaitan dengan masalah ketersediaan nitrogen bagi tanaman inangnya.
Persediaan
atau kandungan nitrogen di udara yaitu sekitar 76,5%, sementara pasokan
nitrogen di dalam tanah terbatas yang umumnya bertingkatan dari sekitar 0,1% ke
0,2% dan lebih tinggi pada keadaan-keadaan yang eksepsional. Batasan penambat
nitrogen dalam tanah yaitu bahwa penambat nitrogen ialah proses pertukaran
nitrogen udara menjadi nitrogen dalam tanah oleh jasad renik tanah yang
simbiotik dan non simbiotik. Kapasitas bakteria non simbiotik mengikat nitrogen
atmosferik dan sejumlah nitrogen tertentu sebagaian besar adalah tergantung
pada tanah dan konsentrasi tersedianya energi.
Bersama
unsur fosfor (P) dan kalium (K), nitogen (N) merupakan unsur hara yang mutlak
dibutuhkan oleh tanaman. Bahan tanaman kering mengandung sekitar 2 sampai 4 %
N; jauh lebih rendah dari kandungan C yang berkisar 40 %. Namun hara N
merupakan komponen protein (asam amino) dan khlorofil. Bentuk ion yang diserap
oleh tanaman umumnya dalam bentuk NO3Ø dan NH4+bagi tanaman padi sawah
(Russell, 1973). Begitu besarnya peranan N bagi tanaman, maka penyediaannya
sangat diperhatikan sekali oleh para petani. Surnber N utama tanah adalah dari
bahan organik melalui proses mineralisasi NH4+ dan NO3Ø. Selain itu N dapat
juga bersumber dan atmosfir (78 % NV melalui curah hujan (8 -10 % N tanah), penambatan
(fiksasi) oleh mikroorganisme tanah baik secara sembiosis dengan tanaman maupun
hidup bebas. Walaupun sumber ini cukup banyak secara alami, namun untuk
memenuhi kebutuhan tanaman maka diberikan secara sengaja dalam bentuk pupuk,
seperti Urea, ZA, dan sebagainya maupun dalam bentuk pupuk kandang ataupun
pupuk hijau. Nitrogen dapat dikatakan sebagai salah satu unsur hara yang
bermuatan. Selain sangat mutlak di butuhkan , ia dengan mudah dapat hilang atau
menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Ketidak tersediaan N dari dalam tanah
dapat melalui proses pencucian/terlindi (leaching) NO3Ø , denitrifikasi NO3Ø
menjadi N2, volatilisasi NH4+ menjadi NH3, terfiksasi oleh mineralliat atau
dikonsumsi oleh mikroorganisme tanah. Bentuk NO3- lah yang selalu terlindi dan
mudah larut, maka dikaji pergerakannya ke permukaan akar agar tidak hilang
sehingga merupakan suatu usaha ke arab efisiensi.
IV.
Alat
dan bahan
Alat
No
|
Nama alat
|
Jumlah
|
1
|
Termometer
|
1 buah
|
2
|
DO Meter
|
1 buah
|
3
|
Luxs meter
|
1 buah
|
4
|
Soil tester
|
1 buah
|
5
|
Alat tulis
|
1 buah
|
6
|
Kamera hp
|
1 buah
|
Bahan
No
|
Nama bahan
|
Jumlah
|
1
|
Sempel air gambut
|
Secukupnya
|
V.
Prosedur
kerja
1.
Menentukan lokasi kegiatan
2.
Mengambil
sempel air yang ada di lahan gambut tersebut
3.
Kemudian
mengukur parameter lingkungan seperti intensitas cahaya,suhu dan PH yang ada di
lokasi tersebut.
4.
Mengamati
air dibawah mikroskop
5.
Mencatat
dan membentuk morfologi mikroorganisme yang terdapat pada
sempel
air gambut yang diamati dibawah mikroskop
VI.
Data
hasil pengamatan
No
|
Gambar pengamatan
|
Gambar pembanding
|
1
|
Intensitas cahaya :
1,116
Suhu :
3,5 oC
DO :
2,71 oC
Derajat celcius :
34,2 oC
PH : 6,5 oC
VII.
Pembahasan
Air
merupakan bagian dari kehidupan dipermukaan bumi, baik itu air tanah maupun air
permukaan. Air mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnyaserta sabagai modal dasar pembangunan. Oleh karena
peranannya yang sangat penting ini, air mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
kondisi / komponen lainnya.
Air
gambut berwarna coklat sampai kehitaman (124-850 PtCo), daerah yang sangat
berair gambut ini biasanya daerah yang berawa yang memiliki kadar organik yang
tinggi (138-1560 mg/lt Kmno4), dan bersifat asam (pH 3.7-5,3). Warna coklat
kemerahan pada air gambut marupakan akibat dari tingginya kandungan zat organik
(bahan humus) terlarut terutama dalam bentuk asam humus dan turunannya. Asam
humus tersebut berasal dari dekomposisi bahan organik seperti daun, pohon atau
kayu dengan berbagai tingkat dekomposisi., namun secara umum telah mencapai
dekomposisi yang stabil. Dalam berbagai kasus, warna akan semakin tinggi karena
disebabkan oleh adanya logam besi yang terikat oleh asam-asam organik yang
terlarut dalam air tersebut. Struktur
gambut yang lembut dan mempunyai pori-pori menyebabkan mudah untuk menahan air
dan air pada lahan gambut tersebut dikanal dengan air gambut.
Dari hasil pengamatan di bawah mikroskop, kelompok kami
menemukan adanya mikroorganisme yaitu paramecium sp merupakan salah satu protista mirip hewan. Protista ini berukuran sekitar 50-350ɰm.
Paramecium telah memiliki selubung inti (Eukariot). Uniknya Protista ini
memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil
(Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti
besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme,
pertumbuhan, dan regenerasi. Paramecium bereproduksi secara aseksual (membelah diri dengan
cara transversal), dan seksual (dengan konjugasi). Paramecium
bergerak dengan menggetarkan silianya.
Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop. Mereka menangkap
makanan dengan cara menggetarkan silianya, maka terjadi aliran air keluar dan
masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik
atau hewan uniseluler lainnya. memiliki vakuola makanan yang
berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang
berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.
VIII.
Kesimpulan
dan saran
a. Kesimpulan
Dapat disimpulkan Air gambut berwarna coklat
sampai kehitaman (124-850 PtCo), daerah yang sangat berair gambut ini biasanya
daerah yang berawa yang memiliki kadar organik yang tinggi (138-1560 mg/lt
Kmno4), dan bersifat asam (pH 3.7-5,3). Pada pengamatan mikroorganisme air, kami
menemukan zooplankton pada sampel
air kami yaitu Paramecium sp
b. Saran
Adapun saran
saya adalah agar dapat di lakukan pengamatan lagi terhadap topic ini agar
mendapat hasio yang maksimal.
Daftar
pustaka
Akmal, 2010. Blog
Akmal. Berbagi Ilmu Protozoa.http://akmal-hasanuddin.Blogspot.com (6 mei
2013).
Jasin, Maskoer. Zoologi
Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya, 1992.
Michael. Dasar-Dasar
Mikrobiologi. Universitas Indonesia : Jakarta, 2008.
Suwignyo, Sugiarji. Avertebrata Jilid II. Bogor: Penebar Swadaya. 2005
http://m-arewh.blogspot.co.id/2013/05/laporan-protozoa.html ( diakses pada tanggal 01 Mei 2016 )
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...