Menu Bar 1

Wednesday, 12 April 2017

Laporan Ekologi Lahan Gambut " Mikroorganisme Air Gambut "

I.              Topik Praktikum
Mikroorganisme Air Gambut

II.            Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui mikroorganisme air gambut

III.           Dasar  Teori
Mikroorganisme yang terlibat dalam perkembangan (penebalan gambut) yanghampir sepanjang tahun terendam. Mikroorganisme yang berperan bersifatanaerob yang memperoleh oksigen dari oksidasi dan perombakan bahanorganik. Pada tahap ini dihasilkan gas hidrogen (sebagai metana) dan sulfida.Kebanyakan hasil sisa merupakan derivat dari perombakan selulose dansenyawa organik kompleks.Mikroorganisme yang terlibat setelah gambut mengalami pengatusan atauterbuka. Mikroorganisme yang berperan adalah jamur, bakteri aerob, danmikroorganisme yang berada pada tahap perombakan awal. Sisa perombakanadalah bahan-bahan yang lebih tahan seperti lignin.
Jumlah mikroorganisme dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti keasaman tanah. Jumlah mikroorganisme cenderung menurun dengan meningkatnya keasaman tanah. Bakteri penambat N.(Azotobacter Sp.),bakterinitrit, dan bakteri perombak selulose tidak ditemukan di lahan gambut oligotrofik yang miskin. Tetapi di lahan gambut yang kaya, pH tinggi dan tergolong gambuteutrofik sering dijumpai adanya bakteri  Azotobacter.
Pertumbuhan semua organisme tergantung pada ketersediaan nitrogen misalnya asam   amino. Nitrogen dalam bentuk dinitrogen (N2) menyusun 80% dari udara yang kita hirup, tetapi bentuk ini tidak dapat digunakan karena ikatan yang sangat kuat (N=N). Agar bakteri dapat digunakan untuk pertumbuhan, harus difiksasi terlebih dahulu dalam bentuk ion, ammonium (NH4), atau nitrat. Beberapa jenis bakteri yang dapat menambat nitrogen menjadi bentuk yang tersedia untuk mahluk hidup adalah Azotobacter, Azospirillum, dan Rhizobium.Azotobacter ialah bakteri penambat nitrogen yang hidup bebas, tidak bersimbiosis namun dapat menggunakan sumber N yang lain seperti ammonia, urea dan nitrat. Azotobacter menghasilkan sejumlah bahan yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman (growth promoting subtances) seperti thiamine, prydoxin, ribotiavin, cyanocobalamine, nicotine, gibberelins, IAA, dan bahan anti fungi. Azospirillum ialah bakteri penambat nitrogen yang sering dijumpai di tanah tropika yang banyak mengandung bahan organik. Berbentuk batang yang melengkung (setengah spriral) dan gram negatif. Rhizobium ialah kelompok bakteri yang penambat nitrogen yang hidup bebas dan berkemampuan sebagai penyedia hara bagi tanaman merupakan Gram negatif berbentuk batang. Bila bersimbiosis terhadap tanaman legum, bakteri ini akan menginfeksi akar tanaman dan membentuk bintil akar di dalamnya.Rhizobiumhanya dapat memfiksasi nitrogen atmosfer bila berada di dalam bintil akar dari mitranya legum. Peranan  Rhizobiumterhadap pertumbuhan tanaman khususnya berkaitan dengan masalah ketersediaan nitrogen bagi tanaman inangnya.
Persediaan atau kandungan nitrogen di udara yaitu sekitar 76,5%, sementara pasokan nitrogen di dalam tanah terbatas yang umumnya bertingkatan dari sekitar 0,1% ke 0,2% dan lebih tinggi pada keadaan-keadaan yang eksepsional. Batasan penambat nitrogen dalam tanah yaitu bahwa penambat nitrogen ialah proses pertukaran nitrogen udara menjadi nitrogen dalam tanah oleh jasad renik tanah yang simbiotik dan non simbiotik. Kapasitas bakteria non simbiotik mengikat nitrogen atmosferik dan sejumlah nitrogen tertentu sebagaian besar adalah tergantung pada tanah dan konsentrasi tersedianya energi.
Bersama unsur fosfor (P) dan kalium (K), nitogen (N) merupakan unsur hara yang mutlak dibutuhkan oleh tanaman. Bahan tanaman kering mengandung sekitar 2 sampai 4 % N; jauh lebih rendah dari kandungan C yang berkisar 40 %. Namun hara N merupakan komponen protein (asam amino) dan khlorofil. Bentuk ion yang diserap oleh tanaman umumnya dalam bentuk NO3Ø dan NH4+bagi tanaman padi sawah (Russell, 1973). Begitu besarnya peranan N bagi tanaman, maka penyediaannya sangat diperhatikan sekali oleh para petani. Surnber N utama tanah adalah dari bahan organik melalui proses mineralisasi NH4+ dan NO3Ø. Selain itu N dapat juga bersumber dan atmosfir (78 % NV melalui curah hujan (8 -10 % N tanah), penambatan (fiksasi) oleh mikroorganisme tanah baik secara sembiosis dengan tanaman maupun hidup bebas. Walaupun sumber ini cukup banyak secara alami, namun untuk memenuhi kebutuhan tanaman maka diberikan secara sengaja dalam bentuk pupuk, seperti Urea, ZA, dan sebagainya maupun dalam bentuk pupuk kandang ataupun pupuk hijau. Nitrogen dapat dikatakan sebagai salah satu unsur hara yang bermuatan. Selain sangat mutlak di butuhkan , ia dengan mudah dapat hilang atau menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Ketidak tersediaan N dari dalam tanah dapat melalui proses pencucian/terlindi (leaching) NO3Ø , denitrifikasi NO3Ø menjadi N2, volatilisasi NH4+ menjadi NH3, terfiksasi oleh mineralliat atau dikonsumsi oleh mikroorganisme tanah. Bentuk NO3- lah yang selalu terlindi dan mudah larut, maka dikaji pergerakannya ke permukaan akar agar tidak hilang sehingga merupakan suatu usaha ke arab efisiensi.

IV.          Alat dan bahan
Alat
No
Nama alat
Jumlah
1
Termometer
1 buah
2
DO Meter
1 buah
3
Luxs meter
1 buah
4
Soil tester
1 buah
5
Alat tulis
1 buah
6
Kamera hp
1 buah

Bahan
No
Nama bahan
Jumlah
1
Sempel air gambut
Secukupnya
V.            Prosedur kerja
1.     Menentukan lokasi kegiatan
2.    Mengambil sempel air yang ada di lahan gambut tersebut
3.    Kemudian mengukur parameter lingkungan seperti intensitas cahaya,suhu dan PH yang ada di lokasi tersebut.
4.    Mengamati air dibawah mikroskop
5.    Mencatat dan membentuk morfologi mikroorganisme yang terdapat pada
sempel air gambut yang diamati dibawah mikroskop


VI.          Data hasil pengamatan
No
Gambar pengamatan


Gambar pembanding
1










Intensitas cahaya                    : 1,116
Suhu                                        : 3,5 oC
DO                                          : 2,71 oC
Derajat celcius                        : 34,2 oC
PH                                           :  6,5 oC

VII.         Pembahasan
Air merupakan bagian dari kehidupan dipermukaan bumi, baik itu air tanah maupun air permukaan. Air mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnyaserta sabagai modal dasar pembangunan. Oleh karena peranannya yang sangat penting ini, air mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kondisi / komponen lainnya.
Air gambut berwarna coklat sampai kehitaman (124-850 PtCo), daerah yang sangat berair gambut ini biasanya daerah yang berawa yang memiliki kadar organik yang tinggi (138-1560 mg/lt Kmno4), dan bersifat asam (pH 3.7-5,3). Warna coklat kemerahan pada air gambut marupakan akibat dari tingginya kandungan zat organik (bahan humus) terlarut terutama dalam bentuk asam humus dan turunannya. Asam humus tersebut berasal dari dekomposisi bahan organik seperti daun, pohon atau kayu dengan berbagai tingkat dekomposisi., namun secara umum telah mencapai dekomposisi yang stabil. Dalam berbagai kasus, warna akan semakin tinggi karena disebabkan oleh adanya logam besi yang terikat oleh asam-asam organik yang terlarut dalam air tersebut.  Struktur gambut yang lembut dan mempunyai pori-pori menyebabkan mudah untuk menahan air dan air pada lahan gambut tersebut dikanal dengan air gambut.
Dari hasil pengamatan di bawah mikroskop, kelompok kami menemukan adanya mikroorganisme yaitu paramecium sp merupakan salah satu protista mirip hewan. Protista ini berukuran sekitar 50-350ɰm. Paramecium telah memiliki selubung inti (Eukariot). Uniknya Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi. Paramecium bereproduksi secara aseksual (membelah diri dengan cara transversal), dan seksual (dengan konjugasi). Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop. Mereka menangkap makanan dengan cara menggetarkan silianya, maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.

VIII.        Kesimpulan dan saran
a.    Kesimpulan
Dapat disimpulkan Air gambut berwarna coklat sampai kehitaman (124-850 PtCo), daerah yang sangat berair gambut ini biasanya daerah yang berawa yang memiliki kadar organik yang tinggi (138-1560 mg/lt Kmno4), dan bersifat asam (pH 3.7-5,3). Pada pengamatan mikroorganisme air, kami menemukan zooplankton pada sampel air kami yaitu Paramecium sp
b.    Saran
   Adapun saran saya adalah agar dapat di lakukan pengamatan lagi terhadap topic ini agar mendapat hasio yang maksimal.


Daftar pustaka
Akmal, 2010. Blog Akmal. Berbagi Ilmu Protozoa.http://akmal-hasanuddin.Blogspot.com (6 mei 2013).
Jasin, Maskoer. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya, 1992.
Michael. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia : Jakarta, 2008.
Suwignyo, Sugiarji. Avertebrata Jilid II. Bogor: Penebar Swadaya. 2005
http://m-arewh.blogspot.co.id/2013/05/laporan-protozoa.html ( diakses pada tanggal 01 Mei 2016 )

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...