Menu Bar 1

Wednesday 10 May 2017

Laporan Ekologi Lahan Gambut "Arthopoda Tanah di Lahan Gambut"

      I.        Topik Praktikum       :
Arthopoda tanah di lahan gambut
    II.        Tujuan Praktikum     :
untuk mengetahui keanekaragaman dan kemelimpahan artropoda tanah
   III.        Dasar teori
Lahan gambut merupakan lahan marginal untuk pertanian karena kesuburannya yang rendah, pH sangat masam, dan keadaan drainasenya yang jelek. Akan tetapi karena keterbatasan lahan bertanah mineral, ekstensifikasi pertanian ke lahan gambut tidak dapat dihindari. Lahan gambut yang penduduknya relatif jarang, menarik bagi investor karena konflik hak atas penguasaan lahan gambut relatif lebih sedikit. Dewasa ini lahan gambut digunakan untuk berbagai komoditas pertanian, termasuk kelapa sawit, karet, buah-buahan dan sayur-sayuran.Gambut terbentuk dari timbunan sisa-sisa tanaman yang telah mati, baikyang sudah lapuk maupun belum. Timbunan terus bertambah karena prosesdekomposisi terhambat oleh kondisi anaerob dan/atau kondisi lingkungan lainnyayang menyebabkan rendahnya tingkat perkembangan biota pengurai. Pembentukantanah gambut merupakan proses geogenik yaitu pembentukan tanah yangdisebabkan oleh proses deposisi dan tranportasi, berbeda dengan prosespembentukan tanah mineral yang pada umumnya merupakan proses pedogenik.
Volume gambut akan menyusut bila lahan gambut didrainase, sehinggaterjadi penurunan permukaan tanah (subsiden). Selain karena penyusutan volume,subsiden juga terjadi karena adanya proses dekomposisi dan erosi. Dalam 2 tahunpertama setelah lahan gambut didrainase, laju subsiden bisa mencapai 50 cm. Pada tahun berikutnya laju subsiden sekitar 2 – 6 cm tahun-1 tergantung kematangan gambut dan kedalaman saluran drainase. Adanya subsiden bisa dilihat dari akar tanaman yang menggantung. Secara alamiah lahan gambut memiliki tingkat kesuburan rendah karena kandungan unsur haranya rendah dan mengandung beragam asam-asam organic yang sebagian bersifat racun bagi tanaman. Namun demikian asam-asam tersebut merupakan bagian aktif dari tanah yang menentukan kemampuan gambut untuk menahan unsur hara.
Arthropoda tanah memiliki peran yang sangat vital dalam rantai makanan khususnya sebagai dekomposer, karena tanpa organisme ini alam tidak akan dapat mendaur ulang bahan organik. Selain itu, arthropoda juga berperan sebagai mangsa bagi predator kecil yang lain, sehingga akan menjaga kelangsungan arthropoda yang lain. Sebagai konsekuensistruktur komunitas mikro arthropoda akan mencerminkan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap tanah, termasuk terhadap aktivitas manusia. Berdasarkan uraian di atas maka identifikasi kelimpahan serta keanekaragaman jenis merupakan hal yang penting, sehingga dapat diketahui peran organisme terhadap lingkungan

  IV.        Alat dan Bahan
a.    Alat
Adapun alat yang kami gunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
No
Nama alat
Jumlah
1
Botol bekas air meneral
2 buah
2
Penggali lobang (sekop)
1 buah
5
Soil tester
1 buah
6
Termometer
1 buah
7
Plastik sempel
2 buah
8
Alat tulis
1 buah
9
Kamera Hp
1 buah

b.    Bahan
Adapun bahan yang kami gunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
No
Nama bahan
Jumlah
1
Semut merah
secukupnya
2
Semut hitam
secukupnya
3
Larutan deterjen
secukupnya
4
Larutan gula
secukupnya
5
Air
secukupnya



    V.        Prosedur kerja
1.    Menentukan lokasi kegiatan yaitu daerah terdedah dan ternaung
2.    Membuat lubang galian setinggi botol bekas air meneral
3.    Menenmpatkan botol bekas air meneral pada lubang tersebut yang telah disi dengan larutan deterjen setegah isi botol meteral ( catatan : permukaan botol sejajar dengan permukaan tanah).
4.    Mengkur faktor lingkungan seperti suhu udara, kelembapan dan ph pada saat meletakan perangkap.
5.    Membiarkan perangkap tersebut pada beberapa waktu
6.    Setelah selang waktu mengambil perangkap tersebut dan hewan terjebak didalamnya kemudian menyisihkan ke dalam plastik sempel dan memberi tanda.
7.    Mengamati hewan temuan dengan menggunakan lup dan mengidentifikasi hewan tersebut.
8.    Menghitung keanekaragaman dan kemelimpahanya.

  VI.        Data hasil pengamatan

No
Tempat ternaung
Tempat terdedah
1
PH = 6
PH = 7
2
Suhu tanah = 25
Suhu tanah = 30
3
Suhu udara = 35
Suhu udara = 31

Hasil pengamatan di tempat ternaung ditemukan spesies hewan yaitu semut hitam dan semut merah sedangkan pada tempat yang terdedah tidak terdapat artropoda tanah hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
a.    Faktor fisika meliput suhu tanah ,tekstur tanah dan lain- lain. Pada hasil pengamatan suhu tanah ditempat terdedah 30 derajat celsius kemungkinan terlalu panas untuk beberapa hewan artropoda tanah
b.    Faktor kimia meliputi Ph, kadar organik tanah ,unsur-unsur mineral dari beberapa penyebab inilah kemungkinan tidak terdapat hewan artropoda tanah ditempat terdedah.
c.    Selain itu kemungkinan terlalu banyak mahasiswa yang terlalu sering lewat pada daerah dekat penangkap dan perangkap tidak diberi pelindung diatasnya menutupi perangkap pada tempat terdedah.

No
Nama spesies
Ternaung
Terdedah
1
Semut merah
5 ekor
-
2
Semut hitam
3 ekor
-

Daerah ternaung
No
Nama spesies
∑Ind
∑Cup
K
KR
F
FR
NP
Pi
H’
1
Semut merah
5
2
2,5
125
0,5
50
175
0,625
-0,198
2
Semut hitam
3
2
1,5
75
0,5
50
50,75
0,375
-0,159

 
 VII.        Pembahasaan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, didaerah sebangau pada lahan gambutnya. Kami melakukan pengamatan tentang Antropoda Tanah di Lahan Gambut. Pengamatan ini berlangsung beberapa menit, dengan bahan seperti detergen,dan permen yang digunakan sebagai sampel.Langkah pertama yang kami lakukan adalah melakukan pengecekkan tempat yang akan kami pasang dengan jebakan nanti. Pengamatan ini kami melakukan di dua tempat yaitu ternaung dan terdedah.
Pengamatan yang pertama kami lakukan di tempat ternaung, dimana pada tempat ternaung ini kami meletakkan jebakan tepat dibawah semak-semak yang kemungkinan besar terdapat banyak jenih antropoda tanah disana. Adapun yang bahan yang berada dalam jebakan itu adalah air detergen dan meletakkan permen, fungsi permen ini yaitu untuk mengundang berbagai jenis Antropoda tanah agar mendekati jebakan kami
Kemudian spesiesnya akan terperangkap kedalam jebakan. Adapun hasil dari spesies yang didapatkan pada daerah ternaung sebanyak 1 spesies, yaitu semut hitam. Adapun jumlah yang didapat dari masing-masing spesies ini yaitu pada plot 1 semut hitam terdapat 3 ekor, Sedangkan pada plot 2 yaitu yang menggunakan bahan permen di temukan ada 5 ekor semut merah yang terkena jebak,
Sedangkan pengamatan kami yang kedua adalah ditempat terdedah dimana ditempat terdedah ini kami meletakkan jebakan dibawah pohon-pohon kecil. Pada plot tidak kami temukan adanya anthoropoda hal ini mungkin di sebabkan karena daerah terdedah memiliki suhu yang panas.
Hasil pengamatan yang kami lakukan dapat diketahui bahwa Antropoda didaerah ternaung lebih sedikit dibandingkan dengan Antropoda di daerah terdedah. Hal itu dapat terlihat dari jumlah spesies yang ditemukan.

VIII.        Kesimpulan dan saran
a.    Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa: Daerah  terdedah lebih banyak jenis Antropoda Tanah yang ditemukan dengan menggunakan jebakan dengan 2 plot, sedangkan untuk didaerah ternaung hanya terdapat sedikit spesies yang kami temukan, kemungkinan bahwa didaerah terdedah sangat panas sehingga menyebabkan Antropoda tanahnya sangat sedikit.
b.    Saran
Semoga praktikum lapangan kedepannya bisa jadi lebih baik karena pengalaman itu tidak hanya didapat ketika dididalam ruangan tetapi alangkah baiknya kita langsung melihat praktikum langsung kelapaangan, terimkasih untuk dosen pembimbing dan asisten dosen atas ilmu dan pengalaman yang diberikan semoga bisa jadi lebih baik.

Daftar Pustaka
Lalopua, Bachrul Ibrahim, Hariadji Asmadi, 1999. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur, Makassar
Rosmarkam dan Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. 2002. Kanisius, Jakarta

Hardiyansyah,dkk 2011.Penuntun praktikum Ekologi hewan tumbuhan,laboratorium PMIPA UNLAM jurusan pendidikan biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam,UNLAM banjarmasin.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...