I.
Topik
Praktikum :
Arthopoda tanah di lahan gambut
II.
Tujuan
Praktikum :
untuk mengetahui keanekaragaman dan
kemelimpahan artropoda tanah
III.
Dasar
teori
Lahan
gambut merupakan lahan marginal untuk pertanian karena kesuburannya yang rendah,
pH sangat masam, dan keadaan drainasenya yang jelek. Akan tetapi karena
keterbatasan lahan bertanah mineral, ekstensifikasi pertanian ke lahan gambut
tidak dapat dihindari. Lahan gambut yang penduduknya relatif jarang, menarik
bagi investor karena konflik hak atas penguasaan lahan gambut relatif lebih
sedikit. Dewasa ini lahan gambut digunakan untuk berbagai komoditas pertanian,
termasuk kelapa sawit, karet, buah-buahan dan sayur-sayuran.Gambut terbentuk dari timbunan
sisa-sisa tanaman yang telah mati, baikyang sudah lapuk maupun belum. Timbunan
terus bertambah karena prosesdekomposisi terhambat oleh kondisi anaerob
dan/atau kondisi lingkungan lainnyayang menyebabkan rendahnya tingkat
perkembangan biota pengurai. Pembentukantanah gambut merupakan proses geogenik
yaitu pembentukan tanah yangdisebabkan oleh proses deposisi dan tranportasi,
berbeda dengan prosespembentukan tanah mineral yang pada umumnya merupakan
proses pedogenik.
Volume gambut akan
menyusut bila lahan gambut didrainase, sehinggaterjadi penurunan permukaan
tanah (subsiden). Selain karena penyusutan volume,subsiden juga terjadi karena
adanya proses dekomposisi dan erosi. Dalam 2 tahunpertama setelah lahan gambut
didrainase, laju subsiden bisa mencapai 50 cm. Pada tahun berikutnya laju subsiden
sekitar 2 – 6 cm tahun-1 tergantung kematangan gambut dan kedalaman saluran
drainase. Adanya subsiden bisa dilihat dari akar tanaman yang menggantung.
Secara alamiah lahan gambut memiliki tingkat kesuburan rendah karena kandungan
unsur haranya rendah dan mengandung beragam asam-asam organic yang sebagian
bersifat racun bagi tanaman. Namun demikian asam-asam tersebut merupakan bagian
aktif dari tanah yang menentukan kemampuan gambut untuk menahan unsur hara.
Arthropoda
tanah memiliki peran yang sangat vital dalam rantai makanan khususnya sebagai
dekomposer, karena tanpa organisme ini alam tidak akan dapat mendaur ulang
bahan organik. Selain itu, arthropoda juga berperan sebagai mangsa bagi
predator kecil yang lain, sehingga akan menjaga kelangsungan arthropoda yang
lain. Sebagai konsekuensistruktur komunitas mikro arthropoda akan mencerminkan
faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap tanah, termasuk terhadap aktivitas
manusia. Berdasarkan uraian di atas maka identifikasi kelimpahan serta
keanekaragaman jenis merupakan hal yang penting, sehingga dapat diketahui peran
organisme terhadap lingkungan
IV.
Alat
dan Bahan
a.
Alat
Adapun
alat yang kami gunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
No
|
Nama alat
|
Jumlah
|
1
|
Botol bekas air meneral
|
2 buah
|
2
|
Penggali lobang (sekop)
|
1 buah
|
5
|
Soil tester
|
1 buah
|
6
|
Termometer
|
1 buah
|
7
|
Plastik sempel
|
2 buah
|
8
|
Alat tulis
|
1 buah
|
9
|
Kamera Hp
|
1 buah
|
b.
Bahan
Adapun
bahan yang kami gunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
No
|
Nama bahan
|
Jumlah
|
1
|
Semut merah
|
secukupnya
|
2
|
Semut hitam
|
secukupnya
|
3
|
Larutan deterjen
|
secukupnya
|
4
|
Larutan gula
|
secukupnya
|
5
|
Air
|
secukupnya
|
V.
Prosedur
kerja
1.
Menentukan
lokasi kegiatan yaitu daerah terdedah dan ternaung
2.
Membuat
lubang galian setinggi botol bekas air meneral
3.
Menenmpatkan
botol bekas air meneral pada lubang tersebut yang telah disi dengan larutan
deterjen setegah isi botol meteral ( catatan : permukaan botol sejajar dengan
permukaan tanah).
4.
Mengkur
faktor lingkungan seperti suhu udara, kelembapan dan ph pada saat meletakan
perangkap.
5.
Membiarkan
perangkap tersebut pada beberapa waktu
6.
Setelah
selang waktu mengambil perangkap tersebut dan hewan terjebak didalamnya
kemudian menyisihkan ke dalam plastik sempel dan memberi tanda.
7.
Mengamati
hewan temuan dengan menggunakan lup dan mengidentifikasi hewan tersebut.
8.
Menghitung
keanekaragaman dan kemelimpahanya.
VI.
Data
hasil pengamatan
No
|
Tempat ternaung
|
Tempat terdedah
|
1
|
PH = 6
|
PH = 7
|
2
|
Suhu tanah = 25
|
Suhu tanah = 30
|
3
|
Suhu udara = 35
|
Suhu udara = 31
|
Hasil pengamatan di tempat
ternaung ditemukan spesies hewan yaitu semut hitam dan semut merah sedangkan
pada tempat yang terdedah tidak terdapat artropoda tanah hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu :
a.
Faktor
fisika meliput suhu tanah ,tekstur tanah dan lain- lain. Pada hasil pengamatan
suhu tanah ditempat terdedah 30 derajat celsius kemungkinan terlalu panas untuk
beberapa hewan artropoda tanah
b.
Faktor
kimia meliputi Ph, kadar organik tanah ,unsur-unsur mineral dari beberapa
penyebab inilah kemungkinan tidak terdapat hewan artropoda tanah ditempat
terdedah.
c.
Selain
itu kemungkinan terlalu banyak mahasiswa yang terlalu sering lewat pada daerah
dekat penangkap dan perangkap tidak diberi pelindung diatasnya menutupi
perangkap pada tempat terdedah.
No
|
Nama spesies
|
Ternaung
|
Terdedah
|
1
|
Semut merah
|
5 ekor
|
-
|
2
|
Semut hitam
|
3 ekor
|
-
|
Daerah
ternaung
No
|
Nama spesies
|
∑Ind
|
∑Cup
|
K
|
KR
|
F
|
FR
|
NP
|
Pi
|
H’
|
1
|
Semut merah
|
5
|
2
|
2,5
|
125
|
0,5
|
50
|
175
|
0,625
|
-0,198
|
2
|
Semut hitam
|
3
|
2
|
1,5
|
75
|
0,5
|
50
|
50,75
|
0,375
|
-0,159
|
VII.
Pembahasaan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami
lakukan, didaerah sebangau pada lahan gambutnya. Kami melakukan pengamatan
tentang Antropoda Tanah di Lahan Gambut. Pengamatan ini berlangsung beberapa
menit, dengan bahan seperti detergen,dan permen yang digunakan sebagai
sampel.Langkah pertama yang kami lakukan adalah melakukan pengecekkan tempat
yang akan kami pasang dengan jebakan nanti. Pengamatan ini kami melakukan di
dua tempat yaitu ternaung dan terdedah.
Pengamatan yang pertama kami lakukan
di tempat ternaung, dimana pada tempat ternaung ini kami meletakkan jebakan
tepat dibawah semak-semak yang kemungkinan besar terdapat banyak jenih
antropoda tanah disana. Adapun yang bahan yang berada dalam jebakan itu adalah
air detergen dan meletakkan permen, fungsi permen ini yaitu untuk mengundang
berbagai jenis Antropoda tanah agar mendekati jebakan kami
Kemudian spesiesnya akan terperangkap
kedalam jebakan. Adapun hasil dari spesies yang didapatkan pada daerah ternaung
sebanyak 1 spesies, yaitu semut hitam. Adapun jumlah yang didapat dari
masing-masing spesies ini yaitu pada plot 1 semut hitam terdapat 3 ekor, Sedangkan pada plot 2
yaitu yang menggunakan bahan permen di temukan ada 5 ekor semut merah yang terkena jebak,
Sedangkan pengamatan kami yang kedua
adalah ditempat terdedah dimana ditempat terdedah ini kami meletakkan jebakan
dibawah pohon-pohon kecil. Pada plot tidak kami temukan adanya anthoropoda hal ini mungkin
di sebabkan karena daerah terdedah memiliki suhu yang panas.
Hasil pengamatan yang kami lakukan dapat
diketahui bahwa Antropoda didaerah ternaung lebih sedikit dibandingkan dengan
Antropoda di daerah terdedah. Hal itu dapat terlihat dari jumlah spesies yang
ditemukan.
VIII.
Kesimpulan dan saran
a. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang kami
lakukan dapat disimpulkan bahwa: Daerah
terdedah lebih banyak jenis Antropoda Tanah yang ditemukan dengan
menggunakan jebakan dengan 2 plot, sedangkan untuk didaerah ternaung hanya
terdapat sedikit spesies yang kami temukan, kemungkinan bahwa didaerah terdedah
sangat panas sehingga menyebabkan Antropoda tanahnya sangat sedikit.
b. Saran
Semoga praktikum lapangan kedepannya bisa jadi
lebih baik karena pengalaman itu tidak hanya didapat ketika dididalam ruangan
tetapi alangkah baiknya kita langsung melihat praktikum langsung kelapaangan,
terimkasih untuk dosen pembimbing dan asisten dosen atas ilmu dan pengalaman
yang diberikan semoga bisa jadi lebih baik.
Daftar Pustaka
Lalopua,
Bachrul Ibrahim, Hariadji Asmadi, 1999. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur, Makassar
Rosmarkam
dan Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. 2002. Kanisius,
Jakarta
Hardiyansyah,dkk
2011.Penuntun praktikum Ekologi hewan tumbuhan,laboratorium PMIPA
UNLAM jurusan pendidikan biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu
pengetahuan Alam,UNLAM banjarmasin.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...