Anda mungkin berkata, “Aku ingin
bertaubat, namun dosa-dosaku sungguh teramat banyak. Tidak satupun kebejatan
dan tidak satu jenis pun dosa, yang dapat dibayangkan atau selainnya, yang
tidak aku lakukan. Sangat buruk sehingga aku tidak tahu apakah Allah akan
mengampuniku untuk apa-apa yang telah aku lakukan selama beratahun-tahun.”
Sebagai jawaban, saya hendak memberi
tahu engkau bahwa ini bukanlah sebuah persoalan yang unik, persoalan ini juga
banyak dialami oleh mereka yang ingin bertaubat. Saya akan memberikan contoh
seorang laki-laki muda yang pernah mengajukan pertanyaan ini. Dia telah memulai
perbuatan dosanya dari usia yang masih sangat muda, dan ketika mencapai usia 17
tahun dia telah memiliki catatan panjang
melakukan berbagai macam kejahatan, besar dan kecil, dengan semua orang, tua maupun muda. Dia bahkan telah menodai seorang gadis kecil. Ditambah lagi daftar panjang pencurian (yang dia lakukan). Kemudian dia berkata, “Saya telah bertaubat kepada Allah, melakukan shalat tahajud di sebagian malam, berpuasa pada hari Senin dan Kamis, dan saya membaca Al-Qur’an setelah shalat Fajar. Akankah taubatku dapat memberikan suatu manfaat?”
melakukan berbagai macam kejahatan, besar dan kecil, dengan semua orang, tua maupun muda. Dia bahkan telah menodai seorang gadis kecil. Ditambah lagi daftar panjang pencurian (yang dia lakukan). Kemudian dia berkata, “Saya telah bertaubat kepada Allah, melakukan shalat tahajud di sebagian malam, berpuasa pada hari Senin dan Kamis, dan saya membaca Al-Qur’an setelah shalat Fajar. Akankah taubatku dapat memberikan suatu manfaat?”
Prinsip-prinsip petunjuk bagi kita
Muslim adalah merujuk kepada Al-Qur’an dan Sunnah ketika kita mencari
hukum-hukum, pemecahan persoalan dan obat. Ketika kita mengembalikan persoalan ini kepada
Al-Qur’an, kita menemukan bahwa Allah berfiman :
“Katakanlah:
"Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya...”
(QS Az-Zumar [39] : 53-54)
Inilah jawaban bagi persoalan ini. Hal
ini cukup jelas dan tidak membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Perasaan bahwa
dosa-dosa seseorang terlalu besar untuk diampuni Allah lahir dari beberapa
faktor:
Tidak adanya iman pada diri seorang
hamba akan luasnya rahmat Allah.
Kurangnya iman terhadap kemampuan
Allah untuk mengampuni semua dosa.
Kurangnya amalan hati seseorang, yakni
harap (raja’).
Tidak memahami pengaruh taubat dalam
menghapus dosa-dosa.
Kami akan menjawab semua point di atas
dibawah ini:
Cukuplah dengan mengutip firman
Allah:
“…dan
rahmat-Ku meliputi segala sesuatu…” (QS Al-A’raf [7] : 156)
Cukuplah dengan mengutip hadits qudsi
yang shahih: Allah berfirman :
“Barangsiapa
yang mengetahui bahwa Aku dapat mengampuni semua dosa, Aku akan mengampuninya,
dan Aku tidak perduli selama dia tidak menyekutukan sesuatu denganku.”
(Diriwayatkan oleh At-Tabrani dalam Al-Kabir dan oleh AlHakim; Shahih Al-Jami’,
4330). Hal ini
mengenai hamba yang bertemu Allah pada Hari Kiamat.
Hal ini mungkin dapat mengobati dengan
merujuk pada sebuah hadits qudsi:
“Hai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau
berdoa kepadaku, dan berharap kepadaku, maka Aku akan memberikan pengampunan
atas segala dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak perduli. Hai anak
Adam! Andaikata dosa-dosamu telah mencapai setinggi langit kemudian engkau
memohon ampun kepada-Ku, Aku pasti mengampunimu dan Aku tidak perduli. Hai anak
Adam! Jika engkau datang kepada-Ku dengan kesalahan-kesalahan hampir sepenuh
bumi, kemudian engkau menemui-Ku dengan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Ku,
maka Aku akan menemuimu dengan pengampunan hampir sepenuh bumi pula.”
(Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi; Shahih Al-Jami’, 4338)
Cukuplah dengan menukil hadits Nabi
“Orang yang bertaubat dari dosanya
seperti dia tidak berbuat dosa.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah; Shahih
Al-Jami’, 3008).
Bagi orang-orang yang sukar memahami
bagaimana Allah bisa memaafkan dosadosa yang menumpuk, kami kutipkan hadits
berikut ini.
[Aku Ingin Bertaubat, Tetapi By Syaikh
Muhammad Saleh Al-Munajjid]
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...