Menu Bar 1

Monday 27 October 2014

Sejarah dan Perkembangan Ulumul Qur'an



1
BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah
Seruan kembali kepada Al-Quran dan sunah sejak lama telah berkumandang di Indonesia . Bahkan, gaungnya semakin hari semakin hari semakun nyaring dan menyebar ke mana-mana. Al-Quran memang merupakan sumber pertama dan utama bagi ajaran Islam. Al-Quran adalah pedoman hidup bagi umat, baik menyangkut kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.


B.     Rumusan Masalah
a.       Apa pengertian dari Ulumul Quran,?
b.      Bagaimana sejarah perkembangan Ulumul quran,?
c.       Apa saja ruang lingkup pembahasan Ulumul Quran,?
d.      Apa saja pokok-pokok pembahasan Ulumul Quran,?

C.     Tujuan Penulisan
a.       Mengetahui tentang UlumulQUran dan sejarah perkembangannya,
b.      Mengetahui asal kata Ulumul Quran,
c.       Mengetahui ruang lingkup pembahasan Ulumul Quran,
d.      Mengetahui pokok-pokok bahasan Ulumul Quran,

D.    Metode penulisan
Adapun metode penulisan yang kami gunakan adalah sebagai berikut :
·         Metode keperpustakaan
·         Metode internet.


BAB  II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Ulumul Qur’an
Ungkapan Ulumul Qur’an berasal dari bahasa Arab,yaitu dari kata ulum dan Al-qur’an.kata ulumul merupakan bentu jamak dari kata ilmu.ilmu yang di maksud di sini,sebagaimana didefinisikan Abu Syahbah,adalah sejumlah materi pembahasan yang di batasi kesatuan tema dan tujuan.Adapun Al-Qu’an, sebagaimana didefinisikan ulama ushul,ulama fiqih, dan ulama bahasa adalah kalam Allah yang d turunkan kepada nabi-Nya.Muhammad SAW. Yang lafazh-lafazhnya mengandung mukjizat, membacanya mempunyai nilai ibadah di turunkan secara mutawatir, dan ditulis pada mushaf, mulai dari awal surah Al-Fatihah (1) sampai akhir surat An-Nas (114) [1].

Adapun mengenai definisi Ulumul Qur’an Berdasarkan istilah,para ulama memberikan redaksi yang berbeda-beda sebagaimana di jelaskan berikut ini :
1.      Menurut Manna’ Al-Qathathan
Ulumul Qur’an adalah ilmu yang mencakup pembahasan yang berkaitan  dengan Al-Qur’an  dari sisi informasi tentang asbab annuzul ( sebab sebab turunnya Al-Qur’an ), kodifikasi dan tertib penulisan Al-Qur’an, ayat-ayat yang diturunkan di Mekkah ( Makiyyah ), dan hal-hal yang berkaitan dengan Al-Qur’an.
2.      Menurut Az-Zarqani[2]
Ulumul Qur’an adalah beberapa pembahasaan yang berkaitan dengan al-Qur’an dari ssi turun,urutan penulisan , kodifikasi, cara membaca, kemukjizatan nasikh, mansukh,penolakan hal-hal yang dapat menimbulkan keraguan terhadapnya, serta lainya.
3.      Menurut Abu syahbah.
2
Ulumul Qur’an Adalah ilmu yang memiliki banyak obyek pembahasan yang berhubungan dengan Al-Qur’an, mulai dari proses penurunan, urutan penulisan , penulisan,kodifikasi,cara membaca , penafsiran, kemukjizatan, nasikh-nasikh, muhkam-mutasyabih,serta pembahasan lainya.
3
B.     Ruang lingkup pembahasan Ulumul Qur’an
Banyaknya ilmu yang ada kaitannya  dengan pembahasan Al-Qur’an, menyebabkan banyak pula ruang lingkup pembahasan Ulumul Qur’an, Bahkan, menurut Abu Bakar Al-Arabi, ilmu-ilmu Alqur’an itu mencapai 77.450.
Berkenan dengan persoalan ini, M.Hasby Ash-Shiddieqy berpendapat bahwa ruang lingkup pembahasan Ulumul Qur’an terdiri Atas enam hal pokok Berikut ini.[3]
1.      Persoalan turunya Al-Qur’an ( nuzulul Al-Qur’an )
Persoalan ini menyangkut tiga hal :
·         Waktu dan tempat turunnya Al-qur’an ( auqat nuzul wamawawathin an-nuzul ),
·         Sebab-sebab turunya Al-Qur’an ( asbab an-nuzul ) dan
·         Sejarah turunnya Al-Qur’an ( tarikh an-nuzul ).
·         Persoalan sanad ( rangkaian para periwayat )
·         Persoalan ini menyangkut enam hal  :
·         Riwayat mutawatir,
·         Riwayat ahad,
·         Riwayat syadz,.
·         Macam-macam qira’at Nabi,
·         Para perawindan penghapal Al-Quran,dan
·         Cara-cara penyebaran riwayat ( tahammul) .

2.      Persoalan qira’at (cara pembacaan Al-Quran )
Persoalan ini menyangkut hal-hal berikut :

·         Cara berhenti  ( waqaf )
·         Cara memulai ( ibtida’ )
·         Imalah
·         Bacaan yang di panjangkan  (mad )
·        
3
Bacaan hamzah yang di ringankan,dan
·         Bunyi huruf yyang di masukkan pada bunyi sesudahnya ( idgam )

3.      Persoalan kata-kata Al-Qur’an
Persoalan ini menyangkut beberapa hal berikut ini :
·         Kata-kata Al-Qur’an yang asing  ( gharib ),
·         Kata-kata Al-Quran yang berubah-ubah harakat akhirnya (mu’rab),
·         Kata-kata Al-quran yang mempunyai makna serupa  ( homonim ),
·         Padanan kata-kata Al-Quran ( sinonim ),
·         Isti’arah, dan
·         Penyerupaan ( tasybih ).

4.      Persoalan makna-makna Al-Qur’an yang berkaitan dengan hukum
Persoalan ini menyangkut hal-hal berikut :
·         Makna umum (‘am ) yang tetap dalam keumumannya,
·         Makna umum(‘am ) yang di maksudkan makna khusus,
·         Makna umum(‘am) yang maknanya dikhususkan sunah,
·         Nash,
·         Makna lahir,,
·         Makna global( mujmal ),
·         Makna yang terperinci (mufashsal) ,
·         Makna yang ditunjukan oleh konteks pembicaraan( manthuq ),
·         Makna yang dapat di pahami dari konteks pembicaraan ( msfhum ),
·         Nash yang petunjuknya tidak melahirkan keraguan ( muhkam ),
·         Nash yang muskil ditafsirkan karena terdapat kesamaran di dalamnya ( mutasyabih ),
·         Nash yang maknanya tersembunyi karena suatu sebab yang terdapat pada kata itu sendiri  ( musykil ).,
·         Ayat yang  “menghapus” dan yang “dihapus” ( nasikh mansukh ),
·         Yang didahulukan ( muqaddam ), dan
·         Yang diakhirkan ( mu’akhakhar).
4
5.      Persoalan makna al-Qur’an yang berpautan dengan kata-kata Al-Quran
Persoalan ini menyangkut hal-hal berikut ini :
·         Berpisah ( fashl ),
·         Bersambung ( washl ),
·         Uraian singkat ( i’jaz ),
·         Uraian panjang ( ithnab ),
·         Uraian seimbang ( musawah ),
·         Pendek ( qashr ),

C.     Cabang-cabang (pokok bahasan ) Ulumul Quran
Di anatara cabang ( pokok bahasan)Ulumul Quranadalah sebagai berikut[4] :
1.      Ilmu adab tilawah Al-Quran, yaitu ilmu yang menerangkan aturan membaca Al-Quran.
2.      Ilmu tajwid, yaitu ilmu yang menerangkan cara membaca Al-Quran,tempat memulai,atau tempat berrhenti.
3.      Ilmu mawathin an-nuzul, yaitu ilmu yang  menerangkan tempat,musim,awal,dan akhir turunya ayat.
4.      Ilmu tawarikh an-nuzul. Yaitu ilmu yang menerangkan dan menjelaskan masa dan urutan turunya ayat,satu demi satudari awal hingga terakhir turun.
5.      Ilmu Asbab An-Nuzul,  yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab turunya ayat.
6.      Ilmu Qira’at, yaitu ilmu yang menerangkan ragam qira’at ( pembacaan Al-Quran ) yang telah di terima Rasulullah SAW. Apabila di kumpulkan,qira’at terdiri atas sepuluh macam,ada yang sahih dan ada pula yang tidak sahih.
7.      Ilmu Gharib Al-Quran, yaitu ilmu yang menerangkan makna kata-kata ganjil yang tidak terdapat dalam kitab-kitab konvensional,atau tidak terdapat dalam percakapan sehari-hari. Ilmu ini menerangkan kata-kata yang halus,tinggi,dan pelik.
8.      Ilmu I’rab Al-Quran,
9.      Ilmu Wujuh wa An-Nazha’ir
10.  Ilmu Ma’rifat Al-Mansukh
11.  Ilmu Nasikh wa Mansukh
12.  Ilmu Badai’u Al-Quran
13.  Ilmu I’jaz Al-Quran
14.  Ilmu Tanasub ayat Al-Quran
15.  Ilmu Aqsan Al-Quran
16.  Ilmu Amtsal Al-Quran
17.  Ilmu Jadal Al-Quran

5

D.    Perkembangan Ulumul Quran

1.      Masa Nabi dan Sahabat
Nabi Muhammad Saw. Dan para sahabat mengetahui  benar tentang makna-makna Al-Quran dan ilmu-ilmu seperti pengetahuan ulama sesudahnya. Bahkan, makna dan ilmu Al-Quran itu pada masa  Rasulullah Saw. Dan sahabatnya belum tertulis atau di bukukan[5]. Serta belum tersusun dalam satu kitab karena mereka berpandangan tidak merasa perlu untuk menulis dan membukukan makna dan ilmu Al-Quran gdalam satu  kitab. Pandangan demikian muncul ke permukaan karena Rasulullah Saw yang menerima wahyu dari Allah mendapat rahmat-Nya berupa jaminan Allah bahwa  sahabat pasti bisa mengumpulkan wahyu kedalam dadanya, dan Allah melancarkan lisan beliau untuk membacanya,serta pandai memberi interpretasi tentang isi dan maksudnya. Jadi , Allah sudah  memberi jaminan kepada beliau tentang makna dan rahasia wahyu Allah.
2.      Perintisan Dasar Ulumul Quran dan Pembukuannya
Dalam masa ini Khalifah Usman Bin Affan memerintahkan kaum muslim untuk mengumpulkan semua Ayat Al-Quran yang pernah dkumpulkan pada masa Khalifah Abu Bakar  di kumpulkan kembali dalam satu mushaf yang kemudian di kenal  sebagai mushhah utsman. Dari mushhaf inilah salinan dalam beberepa naskah d buat untuk kemudian di kirim kesemua  wilayah negara yang berada di bawah kekuasaan Islam. Khalifah Utsman bin Affan juga memerintahkan membakar mushhaf yang ada selain mushhaf utsman,dan melarang berpedoman kepada selain  mushhaf utsman.
3.      Pembukuan tafsir Al-Quran
6
Setelah dasar-dasar   Ulumul Quran dirintis satu-persatu dan dikodifikasi menjadi referensi utama bagi umat Islam,datanglah masa penulisan dan pembukuan cabang atau kodifikasi cabang Ulumul Quran.Akibatnya banyak kitab yang kemudian di karang orang yang meliputi berbagai macam cabang  Ulumul Quran. Cita-cita yang pertama kali mereka laksanakan ialah membukukan Tafsir  Alquran karena kitab tafsir di anggap tidak sebagai induk dari ilmu Al-Quran.dalam sebuah tafsir, banyak di kemukakan munasabah ( bentuk-bentukyang bersesuaian ) ketika menjelaskan kandungan makna Alquran.

4.      Pembukuan cabang Ulumul Quran
Cabang-cabang Ulumul Quran lainnya menyusul di bukukan oleh beberapa orang. Orang pertama yang mengarang cabang ilmu ini adalah Ali Ibwn al-Madini( w.234 H ). Guru dari imam al-Bukhari,komplimator hadis yang sangat terkemuka yang kemudian di beri judulShahih Bukhari. Beliau mengarang ilmu Asbabin Nuzul. Lalu, Abu Ubaid al-Qasim bin Salam (w.224 H) mengarang kitab nasikh wal Mansukh yang kemudian diikuti oleh M.Ayub adh-Dhiris (294 H) yang menulis ilmu al-Makki wal Madani , dan Muhamaad bin Khallaf al-Marzuban (309H) yang menulisn al-Hawi fi Ulumil Quran yang terdiri dari 27 juz.keempat ulama tersebut termasuk ulama abad ketiga hijriah.



7
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
Jadi, Ulumul Quran adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaiman memahami Al-Quran dengan sejelas-jelasnya berdasarkan ilmu-ilmu yang telah ad sejak Zaman Nabi hingga zaman para ulama baik di abad pertamakeislaman hingga abad sekarang yang mana ilmu-ilu tersebut terus berkembang sesuai dengan zamanna.
B.     Saran
Adapun saran dari penulis agar pembaca dapat melakukan study lebih lanjut terhadap masalah ini karena penulis sadar makalah ini jauh darikata sempurna,selayaknya lah sebagai insan Ilahi penulis tempatnya salah dan khilaf dan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.semoga bermanfaaat.













8
Daftar Pustaka
Al Munawar,Said Agil Husin.Prof.Dr.H.,M.A2004.Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki. Jakarta : Ciputat press
Anwar,Rosihan.Drs,M.Ag.2000.Ulumul Quran.Jakarta : Pustaka setia
Ash-Shiddieqy,T.M Hasbie Ash-Shiddieqy.1994. Sejarah dan pengantar ilmu Al-Qur’an, Jakarta : Bulan bintang
Baiquni,Ahmad.1983.Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern.Bandung : Pustaka
Hakim,M.Baqir.2006.Ulumuln Quran.Jakarta : Al-Huda
Izzan,Ahamad.Drs.2005. Ulumul Quran. Bandung : Tafakur
Muhammad bin Muhammad Abu Syahban.1992.Al-Madkhal li Dirasat Al-Qur’an Al-Karim Maktabah As-sunah,Kairo.
Shihab,H.M. Quraish.1992.Membumikan Al-Quran.Bandung : Mizan
Wahid,Ramli Abdul.Drs.H,M.A.1996.Ulumul Qur’an.Jakarta.


9




[1] Muhammad bin Muhammad Abu Syahban,Al-Madkhal li Dirasat Al-Qur’an Al-Karim Maktabah As-sunah,Kairo,1992,hlm 18-20
[2]Drs.H.Ramli Abdul wahid,M.A.Ulumul Qur’an.Jakarta,1996,hlm 8
[3]T.M Hasbie Ash-Shiddieqy, Sejarah dan pengantar ilmu Al-Qur’an, Bulan bintang,Jakarta,1994 hlm 100-102.
[4]Drs.Rosihan Anwar,M.Ag.Ulumul Quran.Pustaka setia.Jakarta.2000.hlm 17-18
[5]Prof.Dr.H.Said Agil Husin Al MUnawar,M.A.Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki.Ciputat press.Jakarta.2004.h 8-9

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...