Menu Bar 1

Monday, 27 October 2014

Bagian-bagian bunga,buah,dan bji



11.  Bunga
Bunga atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"), pada bagian tumbuhan ini terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik)
Pada tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae), bunga tersusun dari beberapa bagian meliputi kelopak, mahkota, putik, dan benang sari. Kelopak bunga dan mahkota bunga disebut perhiasan bunga. Warna perhiasan dan aroma bunga serta kelenjar madu berfungsi sebagai alat pemikat agen penyerbuk. Agen penyerbuk dapat berupa serangga, burung atau manusia. Alat kelamin berfungsi menghasilkan sel kelamin.
Sel kelamin jantan dihasilkan oleh benangsari, sedangkan sel kelamin betina dihasilkan oleh putik. Kepala putik adalah tempat peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Tangkai putik merupakan saluran bagi serbuk sari menuju ovarium.di dalam ovarium terdapat bakal biji yang di dalamnya terdapat sel telur. Dalam ovarium terdapat satu atau lebih bakal biji bergantung pada jenis tumbuhannya. Ovarium sekaligus merupakan bakal buahnya. Untuk melihat struktur bunga secara umum pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae) lihat gambar!



Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya. Cobalah cermati penjelasan berikut ini agar Anda lebih mengetahui bagian bagian bunga.
1) Tangkai induk atau ibu tangkai bunga (rachis, pedunculus, pedunculus communis) merupakan aksis perbungaan sebagai lanjutan dari batang atau cabang.
2) Tangkai bunga (pedicellus) merupakan cabang terakhir yang mendukung bunga.
3) Dasar bunga (receptacle) merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat bertumpunya bagian-bagian bunga yang lain (batang).
4) Daun pelindung (brachtea) merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga.
5) Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal tangkai bunga.
6) Daun kelopak (sepal) merupakan daun perhiasan bunga yang paling pangkal, umumnya berwarna hijau dan berkelompok membentuk kelopak bunga (calyx).
7) Daun mahkota atau daun tajuk (petal) merupakan daun perhiasan bunga yang berwarna-warni. Daun mahkota ini berkelompok membentuk mahkota bunga (corolla).
8) Benang sari (stamen) adalah daun fertil yang terdiri dari kepala sari (anthera), berisi serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari.
9) Daun buah (carpell) adalah daun fertil pendukung makrospora berupa bakal biji (ovalum) yang secara kolektif membentuk putik (pistill).
Fungsi bunga  
Fungsi bunga secara biologi adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum) yang masing-masing mengandung sel telur, yang dalam prosesnya bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh “peristiwa penyerbukan” yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari (gamet/kelamin jantan/sperma) ke kepala putik (gamet/kelamin betina/sel telur) membentuk zigot yang selanjutnya menjadi buah.  Proses penyerbukan ini terkadang dibantu oleh keadaan alam atau hewan seperti angin, air, serangga, burung, dlsb.
Bagian-bagian dari bunga sempurna adalah :   Kepala putik (stigma),  Tangkai putik (stilus), Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), Sumbu bunga (axis), artikulasi, Tangkai bunga (pedicel), Kelenjar nektar, Benang sari (stamen), Bakal buah (ovum), Bakal biji (ovulum), Serbuk sari (pollen), Kepala sari (anther), Perhiasan bunga (periantheum), Mahkota bunga (corolla), Kelopak bunga (calyx)
Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut : Kelopak bunga atau calyx; Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;  Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari; Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
2.    Buah
Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan atau pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium).  Pada umumnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu : (a).  Buah Semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari  bakal buah beserta bagian2 lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini, sedang buah yang sesungguhnya kadang tersembunyi. (b).   Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tanggal, bagian ini tidak merupakan bagian buah yg berarti.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (holtikultura) atau pangan adalah lebih luas lagi daripada pengertian buah arti sebenarnya yang biasanya disebut buah-buahan.  Dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain – setiap bagian tumbuhan di permukaan tanah yang tumbuh membesar dan biasanya berdaging atau banyak mengandung air - (misalnya buah jambu monyet dan nangka), maka untuk membedakannya buah yang sesuai dengan pengertian botani biasa disebut buah sejati.  Tetapi sebaliknya bisa juga buah sejati (dalam pengertian botani) digolongkan sebagi sayur-sayuran seperti : tomat, cabai, kacang panjang, dlsb.
Buah kaya akan zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia (al. vitamin dan mineral), sehingga buah memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industry karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolism tumbuhan dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, dlsb.
3.   Biji


Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Penyebaran biji agar tidak bersaing dengan induknya maka bentuk dari ‘buah’ yang berisi biji secara alami' menyesuaikan sehingga mudah dibawa oleh angin (ringan atau bersayap), aliran air, hewan atau manusia (dimakan atau menempel pada anggota badan), dan karena suhu (kering-pecah-terlempar).

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...