11. Bunga
Bunga atau kembang adalah struktur
reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau
Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"), pada bagian tumbuhan ini
terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik)
Pada tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae), bunga tersusun dari beberapa bagian meliputi kelopak, mahkota,
putik, dan benang sari. Kelopak bunga dan mahkota bunga disebut perhiasan
bunga. Warna perhiasan dan aroma bunga serta kelenjar madu berfungsi sebagai
alat pemikat agen penyerbuk. Agen penyerbuk dapat berupa serangga, burung atau
manusia. Alat kelamin berfungsi menghasilkan sel kelamin.
Sel kelamin jantan
dihasilkan oleh benangsari, sedangkan sel kelamin betina dihasilkan oleh putik.
Kepala putik adalah tempat peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.
Tangkai putik merupakan saluran bagi serbuk sari menuju ovarium.di dalam
ovarium terdapat bakal biji yang di dalamnya terdapat sel telur. Dalam ovarium
terdapat satu atau lebih bakal biji bergantung pada jenis tumbuhannya. Ovarium
sekaligus merupakan bakal buahnya. Untuk melihat struktur bunga secara umum
pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae) lihat gambar!
Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan
makrosporofil sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya.
Cobalah cermati penjelasan berikut ini agar Anda lebih mengetahui bagian bagian
bunga.
1) Tangkai induk atau ibu tangkai
bunga (rachis, pedunculus, pedunculus communis) merupakan aksis perbungaan
sebagai lanjutan dari batang atau cabang.
2) Tangkai bunga (pedicellus)
merupakan cabang terakhir yang mendukung bunga.
3) Dasar bunga (receptacle)
merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat bertumpunya bagian-bagian bunga
yang lain (batang).
4) Daun pelindung (brachtea)
merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga.
5) Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal tangkai bunga.
5) Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal tangkai bunga.
6) Daun kelopak (sepal) merupakan
daun perhiasan bunga yang paling pangkal, umumnya berwarna hijau dan
berkelompok membentuk kelopak bunga (calyx).
7) Daun mahkota atau daun tajuk
(petal) merupakan daun perhiasan bunga yang berwarna-warni. Daun mahkota ini
berkelompok membentuk mahkota bunga (corolla).
8) Benang sari (stamen) adalah daun
fertil yang terdiri dari kepala sari (anthera), berisi serbuk sari (polen),
tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari.
9) Daun buah (carpell) adalah daun
fertil pendukung makrospora berupa bakal biji (ovalum) yang secara kolektif
membentuk putik (pistill).
Fungsi bunga
Fungsi bunga secara biologi adalah
sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora)
untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan
pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Setiap bakal buah berisi satu atau
lebih bakal biji (ovulum) yang masing-masing mengandung sel telur, yang dalam
prosesnya bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh
“peristiwa penyerbukan” yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari (gamet/kelamin
jantan/sperma) ke kepala putik (gamet/kelamin betina/sel telur) membentuk zigot
yang selanjutnya menjadi buah. Proses penyerbukan ini terkadang dibantu
oleh keadaan alam atau hewan seperti angin, air, serangga, burung, dlsb.
Bagian-bagian dari bunga sempurna
adalah : Kepala putik (stigma), Tangkai putik (stilus),
Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), Sumbu bunga (axis),
artikulasi, Tangkai bunga (pedicel), Kelenjar nektar, Benang sari (stamen),
Bakal buah (ovum), Bakal biji (ovulum), Serbuk sari (pollen), Kepala sari
(anther), Perhiasan bunga (periantheum), Mahkota bunga (corolla), Kelopak bunga
(calyx)
Empat bagian utama bunga (dari luar
ke dalam) adalah sebagai berikut : Kelopak bunga atau calyx; Mahkota bunga atau
corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga
yang membantu proses penyerbukan; Alat kelamin jantan atau androecium
(dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari; Alat kelamin
betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah
wanita") berupa putik.
2. Buah
Buah merupakan organ pada tumbuhan
berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan atau pertumbuhan sempurna dari
bakal buah (ovarium). Pada umumnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
(a). Buah Semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk
dari bakal buah beserta bagian2 lain pada bunga itu, yang malahan menjadi
bagian utama buah ini, sedang buah yang sesungguhnya kadang tersembunyi.
(b). Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi
dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tanggal, bagian
ini tidak merupakan bagian buah yg berarti.
Pengertian buah dalam lingkup
pertanian (holtikultura) atau pangan adalah lebih luas lagi daripada pengertian
buah arti sebenarnya yang biasanya disebut buah-buahan. Dalam pengertian
ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah melainkan dapat pula berasal
dari perkembangan organ yang lain – setiap bagian tumbuhan di permukaan tanah
yang tumbuh membesar dan biasanya berdaging atau banyak mengandung air -
(misalnya buah jambu monyet dan nangka), maka untuk membedakannya buah yang
sesuai dengan pengertian botani biasa disebut buah sejati. Tetapi
sebaliknya bisa juga buah sejati (dalam pengertian botani) digolongkan sebagi sayur-sayuran
seperti : tomat, cabai, kacang panjang, dlsb.
Buah kaya akan zat yang dibutuhkan
oleh tubuh manusia (al. vitamin dan mineral), sehingga buah memiliki nilai
ekonomi tinggi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industry karena di
dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolism tumbuhan dari karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, dlsb.
3. Biji
Biji (bahasa Latin:semen) adalah
bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat
terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau
tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio
atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada
kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Penyebaran biji agar tidak bersaing
dengan induknya maka bentuk dari ‘buah’ yang berisi biji secara alami'
menyesuaikan sehingga mudah dibawa oleh angin (ringan atau bersayap), aliran
air, hewan atau manusia (dimakan atau menempel pada anggota badan), dan karena
suhu (kering-pecah-terlempar).
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...