Setiap manusia pasti melakukan
kesalahan. Karena itu, yang perlu dibangun dalam diri setiap muslim, bukan
hanya sikap hati-hati menjauhi dosa saja, tapi juga menumbuhkan sikap yang
benar tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukan ketika dosa itu terlanjur
diperbuat. Setidaknya ada 10 jalan dalam Islam, yang bisa mengurangi azab atas
dosa yang dilakukan:
1. Taubat
Al-Quran banyak menyebutkan bahwa
taubat berfungsi sebagai pengecualian dari ancaman azab yang akan diberikan
kepada pelakunya. Seperti disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 160, “Kecuali
mereka yang telah bertobat…” juga dalam surat Maryam : 160, Thoha : 82. Taubat
yang dimaksud di sini tentu taubat nasuha, yakni taubat yang dilakukan dengan
ikhlash dan benar. Taubat yang menjadi penyesalan sekaligus menjadi titik akhir
seseorang untuk tidak mengulangi dosa di masa selanjutnya.
2. Istighfar
Allah berjanji akan mengampuni
kesalahan-kealahan hambanya selama ia melakukan istighfar dengan
sungguh-sungguh. “Dan tidaklah Allah akan mengazab mereka, sedang mereka
meminta ampun (istighfar).” (QS. Al-Anfal : 33). Rasulullah saw. besabda, “Demi
jiwaku yang berada di tangan-Nya, sekiranya kalian belum pernah berbuat dosa,
maka niscaya Allah akan membinasakankamu kemudian menggantikan kamu dengan kaum
yang lain, yang mereka itu berbuat dosa lantas mereka memohon ampun kepada-Nya
dan Allah mengampuni mereka.” (HR. Muslim)
3. Amal-amal kebaikan
Amal-amal kebaikan yang dilakukan
soerang muslim bisa dilipatgandakan pahalanya oleh Allah menjadi sepuluh kali
lipat atau lebih. Karena itu, amal baik juga bisa menjadi salah atu jalan
pengampunan bagi kita, khususnya dosa-dosa kecil. Allah swt, berfirman :
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan
perbuatan buruk.” (QS. Hud : 114)
Rasulullah saw bersabda, “Bertaqwalah
kepada Allah di mana saja kamu berada, dan iringilah perbuatan buruk itu dengan
perbuatan yang baik karena ia bisa menghapusnya (HR. Turmudzi)
4. Musibah-musibah di dunia
Musibah yang menimpa seorang m uslim,
apapun bentuknya, akan menjadi penebus dosanya. Itu akan terjadi bila orang
yang tertimba musibah sabar atas musibah. Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya setiap musibah yang menimpa seorang muslim menjadi penebus
(kafarat) atas dosanya. Bahkan sampai terpeleset kakinya, luka di jemarinya,
aapun duri yang menusuknya.” (HR. Muslim) Artinya, musibah datang dari Allah
swt adalah bentuk tebusan atas dosa hamba-Nya, hingga dosa itu dihapus oleh
Allah swt.
5. Siksa kubur
Azab kubur adalah perkara yang harus
diyakini kebenarannya. Ia juga merupakan salah satu jalan pengampunan yang bisa
mengurangi azab yang akan ditipakan Allah kepada hamba-hamba-Nya atas dosa yang
dilakukannya. Ada dua macam adzab kubur. Pertama, yang dirasakan seseorang
selamanya sampai hari kiamat datang. Ini akan diberikan kepada orang-orang
kafir (lihat QS. Al-Mu’min : 45-46). Kedua, azab kubur yang waktunya terbatas
dan sealah itu berhenti. Yang kedua ini diberikan atas orang yang melakukan
dosa-dosa ringan, sesuai dengan tingkat kesalahannya sehingga ia menjadi
pengurangatau penebus akan azab yang akan menimpa di akhirat nanti.
6. Do’a dan permohonan ampun dari orang
mukmin ang diminta kepada Allah, untuk diberikan kepada pelaku dosa dan
kealahan, baik ang masih hidup maupun yang sudah meninggal
Do’a adalah saripati ibadah. Do’a
adalah senjatanya orang beriman. Do’a adalah salah satu jalan pengampunan dari
dosa-dosa dan kesalahan. Allah swt. berfirman : “Danorang-orang yang datang
sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar) mereka berdo’a : “Ya Tuhan kami beri
ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari
kami…” (QS. Al-Hasyr : 10)
7. Apa yang dihadiahkan seorang muslim
yang masih hidup kepada saudaranya yang sudah meninggal, berupa pahala shadaqah
dan haji
Para ulama sepakat bahwa seseorang yang
telah meninggal masih dapat memperoleh manfaat dari orang yang masih hidup
karena dua hal. Pertama, karena sesuatu yang sumbernya dari si mayit sendiri
ketika hidup, seperti amal jariyah. Kedua, pahala kebaikan yang diperuntukkan
orang yang masih hidup kepada si mayit seperti shadaqah dan haji. Pahala dari
amal-amal ibadah fisik seperti puasa sunnah, shalat sunnah, membaca Qur`an,
dzikir dan sebagainya, menurut Imam Ahmad dan Abu Hanifah bisa sampai kepada si
mayit bila memang diniatkan oleh yang masih hidup untuk si mayit. Sementara
mnenurut Imam Syafi’i dan Imam Malik, hal itu tidak bisa dihadiahkan kepada si
mayit dan pahalanya tidak akan sampai.
8. Penyelesaian hak sesama manusia di
akhirat, setelah mereka menyeberangi shirot (jembatan di atas neraka)
Jalan pengampunan yang lain adalah
penyeleaian segala hak dan kezaliman yang terkait antara satu orang muslim
dengan saudaranya. Masing-masing saling mengambil hak satu sama lain.
Rasulullah saw bersabda, “Apabila orang-orang mukmin itu telah selamat melewati
neraka, maka mereka akan ditahan di suatu jembatan antara mereka dan surga.
Maka disitulah mereka saling melakukan penuntutan dan pemenuhan atas segala
tanggungan sesama mereka selama di dunia. Maka kalau semuanya sudah bebas dari
hak-hak saudaranya serta bersih dari dosa-dosa dan kezaliman sesama mereka.
Barulah mereka diperkenankan untuk masuk ke dalam surga …” (HR. Bukhori)
9. Syafaat dari mereka yang berhak
memberi syafaat
Di antara jalan pengampunan yang lain
adalah syafaat yang diberikan oleh orang lain yang mendapat izin dari Allah.
Syafaat ini akan dapat meringankan dan membebaskanorang-orang yang seharusnya
mendapat siksaan di akhirat. Orang yang diperkenankan memberi syafaat, pertama
adalah Rasulullah saw. Selain itu adalah kaum muslimin yang telah mendapat izin
dari Allah untuk memberi syafaat. Bahkan dalam hadits yang cukup panjang
disebutkan bahwa Allah swt akan memberi syafaat kepada hamba-hamba-Nya. “… Maka
para malaikat telah memberi syafaat, para nabi sudah memberi syafaat, dan
orang-orang beriman pun memberi syafaat. Tidak ada lagi kecuali Dzat yang Maha
Pengasih dan Penyayang. Kemudian setelah itu Allah mengambil sekali
genggaman-Nya itu dari neraka orang-orang yang belum pernah membuat kebaikan
sekalipun….” (HR. Muslim)
10. Ampunan dan pemaafan Allah SWT
diluar syafaat-Nya
Ini adalah jalan pengampunan terakhir,
yang bisa mengurangi maupun menghilangkan sama sekali azab yang seharusnya
diterima seseorang yang telah melakukan dosa. Allah swt berfirman, “…. dan Dia
(Allah) mengampuni segala dosa, selain syirik, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya…” (QS.An-Nisa : 48 dan 116)
Jalan pengampunan ini disediakan oleh
Allah swt. Tinggal kini bagaimana kita yang membutuhkan pengampunan itu. Dan
sebelum pertanyaan itu kita jawab, renungkanlah firman Allah swt berikut ini:
“Dan bersegeralah kamu pada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang bertaqwa….” (QS. Ali
Imran : 133).
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...