Meski puasa merupakan salah satu bentuk terapi kesehatan,
namun bila salah melakukannya, beberapa penyakit akan datang untuk mengganggu
kenyamanan kita menjalankan ibadah puasa.
Untuk mempersiapkan puasa yang sehat, hal terpenting yang
harus diperhatikan adalah mengatur menu saat sahur dan berbuka, karena di saat
itulah tubuh akan mendapatkan asupan untuk mencukupi kebutuhan kalorinya. Walau
terjadi perubahan jadwal makan, bukan berarti kebutuhan kalori juga harus
berubah.
Pada umumnya kebutuhan kalori wanita dewasa perhari
sekitar 1900 kalori dan pria 2100 kalori, dan ini bisa diperoleh dari menu
makanan yang mengikuti prinsip empat sehat lima sempurna. Secara teknis, menu
makanan yang baik terdiri dari 50% karbohidrat, 25% lemak serta 15% protein
berikut vitamin, mineral sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap orang. Hal lain yang
perlu diatasi adalah nafsu makan yang berkurang di saat sahur karena dorongan
rasa kantuk.
Mengganti menu makan sahur dengan sekedar vitamin dalam
hal ini tak dianjurkan karena vitamin tidak akan bisa mengganti semua kebutuhan
makanan yang diperlukan. Pilihan paling baik adalah dengan mengatur menu
makanan seimbang dimana karbohidrat bisa diperoleh dari makanan-makanan seperti
nasi, kentang, jagung atau makanan-makanan pokok lainnya, protein dari daging,
susu, ikan, tahu, tempe dan sumber vitamin dan mineral dari sayuran dan
buah-buahan. Kadarnya sendiri untuk makan sahur yang dianjurkan adalah sekitar
1/3 dari kebutuhan kalori perhari, dan tidak terlalu kenyang.
Makan berlebihan di saat sahur bisa menyebabkan
melonjaknya kadar gula dalam darah serta merangsang produksi hormon insulin
berlebihan yang akan mengangkut gula darah ke seluruh jaringan untuk diubah
menjadi glikogen atau lemak. Glikogen dan lemak yang berlebihan akan sulit
diubah menjadi gula darah kembali sehingga orang akan semakin cepat lesu.
Mengenai waktu, kebanyakan ahli menganjurkan untuk tidak makan sahur terlalu
cepat agar energi yang dihasilkan masih bisa bertahan hingga tengah hari.
Untuk berbuka puasa, sebaiknya segera isi perut dengan
makanan-makanan ringan berkadar gula cukup tinggi agar lebih mudah diubah
menjadi energi. Dalam hal ini makanan seperti kurma atau buah-buahan segar
lainnya bisa menjadi pilihan.
Kenapa tidak langsung memakan menu utama seperti nasi dan
lauk? Karena selain lebih sulit diubah menjadi energi, sebaiknya perut
dibiarkan beristirahat sekitar paling tidak 1 jam setelah makan yang
manis-manis tadi agar kadar gula dan cairan tubuh bisa kembali pada posisi
normalnya, dan lambung juga bisa menampung makanan yang kapasitasnya meningkat
secara perlahan-lahan.
Penguapan dan pengeluaran cairan tubuh saat beraktifitas
di siang hari selama berpuasa harus benar-benar dijaga. Bila asupan minuman di
saat sahur tidak mencukupi kebutuhan yang diperlukan, ditakutkan akan terjadi
dehidrasi yang dalam kadar berlebih bisa jadi sangat berbahaya. Usahakan minum
secukupnya di saat sahur dan menjelang imsak untuk menjaga hal ini karena
kebanyakan kasus yang dijumpai selama menjalankan ibadah puasa baik di rumah
sakit maupun praktek dokter adalah rasa lemas karena kehausan.
Asupan cairan yang cukup akan bisa menjaga tubuh dari
gangguan ini. Jangan pula terlalu berlebihan meminum minuman yang terlalu manis
di saat sahur karena hal ini bisa mengganggu keseimbangan cairan yang
dibutuhkan saat berpuasa dan membuat tubuh menjadi lebih cepat haus.
Gangguan-gangguan penyakit yang biasa terjadi ketika
menjalani puasa:
a.Konstipasi (sembelit)
Susah buang air besar sering dialami saat berpuasa.
Sembelit bisa menyebabkan ambein (haemorroids), rasa nyeri disaluran anal dan
gangguan pencernaan yang membuat perut terasa kembung. Kondisi ini normal saat
kita berpuasa karena tubuh banyak menyaring makanan, kurang minum (cairan) dan
kurang konsumsi serat. Untuk mencegah hal ini cobalah saat berbuka dan sahur
perbanyak makan-makanan tinggi serat (misal: dari biji-bijian dan buah-buahan),
banyak minum air putih dan jika ingin mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah
banyak pilihlah roti atau gandum yang mengandung bekatul.
b.Gangguan pencernaan
Saat berbuka kita sering tak bisa mengontrol diri untuk
makan. Penyebab: makan berlebihan, terlalu banyak mengkonsumi makanan yang
digoreng dan berlemak, makanan pedas, dan makanan yang memicu produksi gas, seperti
telur, kubis, minuman berkarbornasi. Untuk menghindari hal tersebut hindari
makan terlalu berlebihan saat berbuka puasa, kurangi minuman mengandung soda,
akan lebih baik jika banyak mengkonsumsi jus buah dan air mineral. Hindari
makan yang digoreng dan makanan yang memproduksi gas.
c.Tekanan darah rendah
Keringat yang berlebihan, rasa lemas, letih, lesu, tak
ada energi, pusing terutama saat bangun dari posisi duduk, pucat, dan merasa
ingin pingsan merupakan gejala- gejala yang umum dijumpai pada penderita
tekanan darah rendah. Hal ini lebih sering terjadi pada siang hari. Biasanya
gangguan ini terjadi karena sedikitnya jumlah konsumsi cairan dan kurangnya
konsumsi garam. Untuk mencegahnya cobalah mulai meningkatkan konsumsi cairan
dan garam dengan jumlah melebihi yang biasa Anda konsumsi.
d.Sakit kepala
Sakit kepala atau pening selalu dialami beberapa orang
saat berpusa, karena mereka harus menghilangkan kebiasaan yang biasa dilakukan
di siang hari, seperti merokok, minum kopi atau rutinitas kerjaan yang menuntut
banyak tenaga, dan menahan rasa kantuk. Sakit kepala ini semakin parah jika
dibarengi tekanan darah rendah, bahkan menyebabkan rasa mual sebelum waktu
berbuka.
Untuk mencegah dan mengurangi rasa sakit kepala, stop
konsumsi kopi dan merokok selama puasa. Untuk menghindari ngantuk disiang hari,
atur kembali jadwal tidur selama bulan Ramadhan.
e.Gula Darah Rendah
Lesu, pening, mudah lelah, konsentrasi buruk, mudah
berkeringat, merasa goncang (tremor), tak dapat melakukan aktivitas fisik,
sakit kepala, adalah gejala- gejala yang sering dijumpai pada penderita gula
darah rendah. Untuk penderita yang bukan termasuk penderita diabetes, gejala
ini disebabkan karena memiliki terlalu banyak gula, misalnya terlalu banyak
mengkonsumsi karbohidrat saat sahur. Karena tubuh menghasilkan banyak insulin,
dan membuat glukosa darah menurun, yang membuat tubuh lemas. Untuk mencegah hal
ini kurangi makanan yang manis-manis saat sahur. Bagi penderita diabetes
(kencing manis), dianjurkan berkonsultas dengan dokter mereka untuk menjalani
puasa.
f. Kejang Otot (kram otot)
Kurang konsumsi kalsium, magnesium dan kalium bisa
menyebabkan kram otot, cobalah mengkonsumsi makanan kaya mineral misalnya
produk susu, daging, buah-buahan dan sayur mayur.
g.Bisul Perut dan Radang Perut
g.Bisul Perut dan Radang Perut
Naiknya asam lambung pada perut kosong saat berpuasa
semakin memperburuk kondisi tersebut, perut bagian atas (ulu hati) terasa
terbakar dan menyebabkan rasa tak enak diperut. Hindari makanan pedas, kopi dan
minuman bersoda untuk mencegah kondisi semakin buruk.
h.Batu Ginjal
Batu ginjal terjadi pada orang yang kurang minum, karena
itu untuk penderita bantu ginjal, perbanyak minum saat berbuka dan sahur untuk
mencegah pembentukan batu ginjal.
i.Perut Bebas Racun
Saat berpuasa perut kita kosong selama beberapa jam,
kekosongan usus perut bisa mengurangi peluang terjadinya kontak antara senyawa
beracun dengan usus, sehingga bisa mencegah timbulnya berbagai jenis penyakit,
terutama kanker kolon yang timbul karena terjadinya kontak secara terus-menerus
antara senyawa karsinogenik (penyebab kanker) dengan dinding kolon.
Salah satu dampak negatif dari makan yang berlebih adalah
menumpuknya racun dalam tubuh dan hati harus bekerja keras melawan racun
tersebut agar tidak meracuni tubuh. Jika hati tak mampu menetralkan racun, maka
racun otomatis akan terbawa aliran darah ke berbagai sel dan organ tubuh
lainnya dan akan menimbulkan berbagai penyakit.
Namun saat kita berpuasa, terjadilah proses pengeluaran
zat-zat beracun dalam tubuh (detoksifikasi) yang bersifat total dan menyeluruh,
pembersihan tak hanya menyangkut kepentingan fisik, tetapi juga mencakup
pembersihan dan peningkatan energi. Selain memiliki sisi positif bagi kesehatan
tubuh, puasa juga membantu mengendalikan stres dan memberi ketenangan jiwa. [eramuslim.com]
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...