Tugas kelmpok 10
MAKALAH
“AKSIOLOGI
FILSAFAT”
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah: FISAFAT
ILMU
Nama Dosen:
Dr.Desi Erawati,M.Ag
Oleh :
HENDRA JAYA
SAPUTRA
1301140327
RISMA NUR AINA
ASTUTI
1301140338
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGRI PALANGKA RAYA
JURUSAN
TARBIYAH PRODI TADRIS BIOLOGI
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis
panjatkan kepada kehadirat allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya lah kami dapat menyelesaian makalah yang amat sederhana ini,
meskipun sangat jauh dari kata sempurna. Shalawat serta salam tak lupa kami
haturkan kepada junjuungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat,
serta kita umat beliau hingga akhir zaman.
Tujuan dalam pembuatan makalah
ini antara lain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “FILSAFAT ILMU”. Selain itu juga untuk
menambah ilmu, dan wawasan bagi para pembaca tentang “AKSIOLOGI
FILSAFAT” .
Akhirnya, penulis berharap
semoga makalah yang sederhana ini berguna bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun selalu
penulis harapkan demi perbaikan makalah
ini. Segala sesuatu yang benar itu datangnya dari allah, dan apabila ada
salah atau kekurangan itu datangnya dari penulis sendri. Semoga bermanfaat
Wasalamu’alaikum Wr.Wb
PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi
manusia, karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa
terpenuhi secara cepat dan mudah. Dan merupakan kenyataan yang tak dapat
dimungkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang pada ilmu. Ilmu telah
banyak mengubah wajah dunia seperti hal memberantas penyakit, kelaparan,
kemiskinan, dan berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya. Dengan kemajuan
ilmu juga manusia bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transportasi,
pemukiman, pendidikan, komunikasi, dan lain sebagainya. Singkatnya ilmu
merupakan sarana untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.
Aksiologi merupakan
bagian dari filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimanana manusia menggunakan
ilmunya. Aksiologi adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani axios yang artinya nilai dan logosartinya teori atau ilmu. Jadi
aksiologi adalah teori tentang nilai dalam berbagai bentuk
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan
manusia tentang nilai-nilai khususnya etika.
Pembahasan aksiologi
menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada
tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya,
moral suatu masyarakat, sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan
oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama bukan
sebaliknya menimbulkan bencana.
B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa yang dimaksud dengan
Aksiologi Filsafat?
B. Apa fungsi Aksiolgi
Filsafat?
C. Bagaimana cara Aksiologi
Filsafat memecahkan masalah?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan yaitu sebagai berikut :
A. Mengetahui apa yang
dimaksud dengan Aksiologi Filsafat
B. Mengetahui fungsi
Aksiologi Filsafat
C. Mengetahui cara Aksiologi
Filsafat memecahkan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aksiologi Filsafat
1.
Pengerttian Aksiologi
Menurut bahasa Yunani AKSIOLOGI berasal dari
kata axios
artinya
nilai dan logos artinya Teori atau Ilmu. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1995:19) Aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan
manusia kajian tentang nilai-nilai khususnya etika. Dalam Encyclopedia of
philosophy (Dalam Amsal : 164) dijelaskan aksiologi disamakan dengan value dan
valuation :
1.
Nilai
digunakan sebagai kata benda abstrak. Dalam pengertian yang lebih sempit
seperti baik, menarik dan bagus. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas
mencakup sebagai tambahan segala bentuk kewajiban, kebenaran, dan kesucian.
2.
Nilai sebagai
kata benda konkret. Contohna ketika kita berkata sebuah nilai atau nilai-nilai.
Ia sering dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai, sepertinya atau
nilai dia.
3.
Nilai juga
dipakai sebagai kata kerja ekspresi menilai, memberi nilai atau dinilai.
Dari definisi aksiologi diatas terlihat dengan
jelas bahwa permasalahan utama adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud
adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan
tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada
masalah etika dan estetika.
Aksiologi ilmu terdiri dari nilai-nilai yang
bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan
sebagaimana dijumpai dalam kehidupan yang menjelajahi berbagai kawasan seperti
kawasan sosial, kawasan simbolik ataupun fisik material (koento 2003:13)
Jadi, aksiologi adalah teori tentang nilai.
Beriku ini dijelaskan beberapa definisi aksiologi :
a.
Menurut
Suriasumantri (1990:234) aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang diperleh
b.
Menurut
Wibosono (dalam Surajiyo, 2009:152) aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak
ukur kebenaran, etika, dan moral sebagai dasar normative penelitian dan
panggilan, serta penerapan ilmu.
c.
Scheleer dan
Langeveld mengontraskan aksiologi dengan praxeology, yaitu suatu teori dasar
tentang tindakan tetapi lebih sering dikontraskan dengan deontology, yaitu
suatu teori mengenai tindakan baik secara normal
d.
Langeveld
memberikan pendapat bahwa aksiologi terdiri atas dua hal utama, yaitu etika dan
estetika. Etika merupakan begian filsafat nilai dan penilaian yang membicarakan
perilaku orang, sedangkan estetika adalah bagian filsafat nilai dan penilaian
mengandung karya manusia dari sudut indah dan jelek.
e.
Kattsoff
(2004:319) mendefinisian aksiologi sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki
hakekat nilai yang umunya ditinjai dari sudut pandang kefilsafatan
f.
Menurut
Bramel (dalam Asmal 2009:163) aksiologi terbagi tiga bagian yaitu sebagai
berikut :
1.
Moral
Conduct, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus yaitu
etika.
2.
Estetic
expression, yaitu ekspresi keindahan, bidang ini melahirkan keindahan.
3.
Socio-political
lifa, yaitu kehidupan sosial politik, yang akan melahirkan filsafta sosial
politik.
2.
Pengertian Filsafat
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani
“Philosophia” yang dalam perkembanagan berikutnya dikenal dalam bahasa lain
yaitu : Philosophie (jerman, belanda, dan prancis); philosophy (Inggris);
Philosophia (Latin); dan falsafah (Arab).
Pengertian fisafat berdasarkan asal kata
tersebut diatas akan menghasilkan pengertian yang berbeda-beda dalam makna yang
tidak hakiki, jadi perbedaan tersebut hanya bersifat gradasi saja. Aktivitas
akal budi yang dilakukan oleh filsuf yang berupa philosophien memiliki dua usur
pokok yaitu; pertama philien dan Sophos, kedua philos dan shopia.
Ketua kelompok upaya mencari akar
pengertian istilah tersebut dapat diurai sebagai berikut. Pertama unsur philien
dan Sophos; “Philien” berarti mencintai, dan Sophos berarti bijaksana. Istilah
philosophia dengan kar kata philien dan Sophos berarti mencintai akan hal-hal
yang bersifat bijaksana. Istilah philosopia dengan akar kata philos dan Sophia berarti
kawan kebijaksanaan. Philosopie menurut arti katanya adalah cinta akan
keijaksanaan dan berusaha untuk memilikinya.
Para filsuf memberikan batas filsafat pada umumnya berbeda satu sama lain.
Tiap-tiap filsuf memiliki rumusan atau batasan tersendiri tentang filsafat.
Perbedaan terseut tampak bervariasi, kadang-kadang menyangkut masalah yang
esensial, akan tetapi erbedaan tersebut tidak mendasar. Batan filsafat dapat
ditinjau dari dua segi yang secara etomologi dan secara terminologi.
Secara etimologi istilah fisafat berasal
dari bahasa Arab, yaitu falsafah, ada pula yang berpendapat bahwa istilah
tersebut berasal dari bahasa inggris “Philosophy”. Kedua istilah tersebut
berakar kepada bahasa Yunani yaitu “Philosopia”. Istilah tersebut memiliki dua
unsur asasi, yaitu : “Philein” dan “Sopia”, Philein berarti cinta , sopia
berarti kebijaksanaan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa filsafat (philosophia) berarti cinta
kebijaksanaan. Seorang filsuf adalah pencari kebijksanaan, ia adalah pencinta
kebijaksanaan dalam arti hakikat. Seorang ilsuf mencintai atau mencari
kebijaksanaan dlam arti yang sedalam-dalamnya. Seorang fisuf adalah pencinta
atau pemakaian istilah filsafat pertama kali digunakan oleh Pytagoras. Pada
saat itu pengertian filsafat meurutnya sebelum begitu jelas , kemudian
pengertian itu diperjelas seperti halnya yang banyak dipakai sekaran. Kaum
sophist yang dipelopori oleh Socrates telah menjelaskan pengertian filsafat
yang tetap terpakai sampai saat ini.
Pengertian filsafat secara termonologi
sangat berguna. Dalam hal ini para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai
dengan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya. Para filsuf tela
merumuskan pengertian filsafat sebagai berikut :
1.
Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai
pengetahuan kebenaran yang asli.
2.
Aristoteles
Filsafat adalah ilmu (Pengetahuan) yang meliputi kebenaran
yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,
ekonomi, politik dan estetika,(Filsafat Keindahan).adapun contohnya adalah
a. Logika,dengan logika kita
dapat melakukan sesuatu dengan benar karena sebelum melakukan suatu hal kita
akan melogikan masalah tersebut terlebih dahulu.
b. Ekonomi,dengan
menghubungkan ekonomi dan filsafat maka akan tercipta ekonomi yang jujur
berdasarkan aturan yang berlaku dan tidakakan ada istilah penipuan.
c. Politik,dengan
menggabungkan politik dan filsafat maka akan terciptallah politik yang
santun,bersih dan bermartabat.
3.
Al Farabi
Filsafat ilmu (pengetahuan) tentang alam maujud bagaimana
hakikat yang sebenarnya.
4.
Rene
Descartes
Filsafat ilmu adalah kumpulan segala pengetahuan dimana
tuhan, alam dan manusia mennjadi pokok penyelidikan
5.
Immanuel Kant
Filsafat ilmu adalah ilmu (Pengetahuan) yang menjadi pokok
pangkal dari segala pengetahuan, yang didalamnya tercakup masalah efistemologi
(Filsafat pengetahuan) yang menjawab persoalan apa yang harus kita ketahui?
Masalah etika yang menjawab persoalan apa yang harus kita kerjakan? Masalah ke
Tuhananan (Keagamaan) yang menjawab persoalan harapan kita dan masalah manusia.
6.
Langeveld
Filsafat adalah berfikir tentang masalah masalah-masalah
yang akhir dan yang menentukan, yaitu masalah-masalah yang mengenai makna
keadaan, tuhan keabadian dan kebebasan.
7.
Hasbullah
Bakry
Ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu
dengan mendalam mengenai kebutuhan, alam semesta dan manusia sehingga dapat
menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai
akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai
pengetahuan.
B. Kegunaan Aksiologi Filsafat
Apa guna pengetahhuan filsafat? Atau, apa
kegunaan filsafat? Tidak setiap orang perlu mengetahui filsafat. Tetapi orang
yang merasa perlu berpartisipasi dalam membangun dunia perlu mengetahui
filsafat. Mengapa? Karena dunia dibangun oleh dua kekuatan : agama dan
filsafat.
Untuk mengetahui kegunaan filsafat, kita dafat
memulainya dengan melihat filsafat sebagai tiga hal, pertama filsafat sebagai kumpulan teori pilsafat, kedua filsafat sebagai metode pemecahan
masalah, ketiga, filsafat sebagai
pandangan hidup (Philosophy of life).
Mengetahui teori-teori filsafat amat perlu
karena dunia dibentuk oleh teori-teori itu. Jika anda tidak senang pada
komonisme maka anda harus mengetahui Marxisme, karena teori filsafat untuk
komonisme itu ada dalam marxisme. Jika anda menyenangi ajaran Syari’ah Dua
belas di Iran, Maka anda hendaknya mengetahui filsafat Mulla Shadra. Begitulah
kira-kira. Dan jika anda hendak membentuk dunia, baik dunia besar ataupun dunia
kecil (Diri Sendiri), maka anda tidak dapat mengelak dari penggunaan teori
filsafat. Jadi, mengetahui teori-teori filsafat amatlah perlu. Filsafat sebagai
teori filsafat juga perlu dipelajar dalam bidang filsafat.
Yang amat penting ialah filsafat sebagai Methodology yaitu cara memecahkan
masalah yang dihadapi. Disini filsafat digunakan sebagai satu cara atau model
pemecahan masalah secara mendalam dan universal. Filsafat perlu mencari sebab
terakhir dan dari sudut pandang seluas-luasnya. Hal ini diuraikan pada bagian lain
sesudah ini.
Filsafat sebagai pandangan hidup tentu perlu
juga diketahui. Mengapa Misalnya salah seorang presiden Amerikaa (Bill Clinton,
1998), telah mengaku berzina, dan masyarakatnya yang memberikan dukungan?
Mungkinkah hal ini seperti itu untuk Indonesia? Presiden Indonesia yang mengaku
berzina pasti akan dicopot oleh masyarakat Indonesia. Mengapa berbeda? Karena masyarakat Indonesia
berbeda pandangan hidup dengan masyarakat Amerika.
Filsafat sebagai Fhilosophy of live sama dengan agama, dalam hal sam mempengaruhi
sikap dan tindakan penganutnya, bila agama dari tuhan atau dari langit maka filsafat (Sebagai Pandangan
Hidup) yang berasal dari pandangan manusia.
Berikut uraian yang membahas tentang kegunaan
filsafat dalam menentukan Philosophy of
life. Banyak orang memiliki pandangan hidup, banyak orang yang menganggap Philosophy of life itu sangat penting
dalam menjalani kehidupan.
A.
Kegunaan
Filsafat Bagi Akidah
Akidah
adalah bagian dari ajaran islam yang mengatur cara berkeyakinan. Pusatnya ialah
keyakinan kepada tuhan. Posisinya dalam keseluruhan ajaran islam sangat
penting, merupakan fondasi ajaran islam secara keseluruhan, diatas kaidah
itulah keseluruhan ajaran Islam berdiri dan didirikan. Keterangan seperti ini
berlaku juga bagi Agama selain Islam.
Karena
kedudukan akidah seperti itu, maka akidah seseorang muslim haruslah kuat,
dengan kuat akidah akan kuat pula keislamannya secara keseluruhan. Untuk
memperkuat akidah perlu dilakukan sekurang-kurangnya dua hal, pertama, mengamalkan keseluruhan ajaran
islam secara sungguh-sungguh, Kedua, mempertajam
pengertian ajaran Islam itu. Jadi, akidah dapat diperkuat dengan pengalaman dan
pemahaman kita tentang tuhan?
Thomas
Aquinas (1225-1274) berusaha menyusun argumen logis untuk membuktikan
membuktikan adanya Tuhan. Dalam bukunya Buku
Theologia ia berhasil menyusun lima argumen tentang adanya Tuhan.
Pertama, argumen gerak. Alam ini selalu bergerak. Gerak itu tidak mungkin
berasal dari alam itu sendiri, gerak itu menunjukan adanya Penggerak. Tuhan
adalah Penggerak.
Kedua, argument kuasalitas.tidak ada seasuatu yang mempunai penyebab pada
dirinya sendiri, sebab itu harus diluar dirinya. Dalam kenyatan ada rangkaian
penyebab. Penyebab pertama adalah tuhan yang tidak memerlukan penyebab yang
lain.
Ketiga, argument kemungkinan. Adanya alam ini bersifat mungkin: mungkin ada dan
mungkin tidak ada. Kesimpulan diperoleh dari kenyataan alam ini dimulai dari
tidak ada, lalu muncul atau ada kemudian berkembang, akhirnya rusak dan hilang
dan didalam al-qur’an juga sudah dijelaskan didalam surah Ar-Rum ayat 41 yaitu
:
ظَهَرَ
ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ
لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي
عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ ٤١
41. telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Dari ayat
di atas jelaslah ALLAH SWT dalam firmanya menjelaskan jika kerusakan di bumi
ini yang pada awalnya tidak ada menjadi ada karena ulah manusia yang ada di
bumi ini.hal inilah yang menjelaskan bahwa kegunaan filsafat dalam akidah
berfungsi untuk menuntun manusia dapat senantiasa menjaga lingkunganya dari
kerusakan. Atau
tidak ada. Kenyataan ini menyimpulkan bahwa tidak mungkin selalu ada. Dalam
diri alam ini ada dua kemungkinan atau ada dua potensi, yaitu ada dan tidak
ada, tetapi dua kemungkinan itu tidak akan muncul bersamaan pada waktu yang
sama. Mula-mula alam ini tidak ada, lalu ada. Diperlukan yang ada untuk
mengubah alam dari tiada menjadi ada, sebab tidak mungkin muncul sesuatu dari
tiada keada secara otomatis. Jadi, Ada pertama itu harus ada. Akan tetapi ada pertama yang harus ada itu dari
mana?kembali lagi kita menghadapi rangkaian penyebab (tasalsul). Kita harus berhenti pada ada pertama yaitu yang harus
ada.
Keempat, argument tingkatan. Isi alam ini ternyata bertingkat-tingkat(levels).
Ada yang dihormati, lebih dihormati, terhormat. Ada indah, lebih indah, sangat
indah, dan seterusnya. Tingkat tertinggi menjadi penyebab tingkat dibawahnya,
panas yang rendah menjadi penyebab yang sempurna. Yang atas menjadi penyebab
yang bawahna. Api yang mempunyai panas yang tinggi menjadi penyebab panas yang
randah dibawahnya, begitu seterusnya. Yang Maha Sempurna adalah penyebab yang
sempurna, yang sempurna adalah penyebab yang kurang sempurna. Yang atas menjadi
penyebab yang bawah. Tuhan adalah yang tertinggi, ia penyebab yang dibawah-Nya
Kelima, argument teologis. Ini adalah argument tujuan. Alam ini bergerak menuju
sesuatu, padahal mereka tidak tahu tujuan itu. Ada sesuatu yang mengatur alam
menuju tujuan alam. Itu adalah tuhan (lihat Ahmad tafsir, Filsafat Umum, 1997:86-88).
Argument yang
dikemukakan oleh Thomas Aquinas itu sebenarnya tidak akan membawa kita memahami
Tuhan secara sempurna. Argumen-argumen itu memiliki kelemahan. Karena itu kant
menyatakan bahwa Tuhan tidak dapat dipahami melalui akal (ia menyebutkan akal
teroris) tuhan dapat dipahami melalui suara hati yang disebut moral, adanya
tuhan itu bersifat harus, hati saya –kata Kant- yang mengatakan Tuhan harus
ada. Kant mengatakan bahwa adanya Tuhan itu bersifat imferatif. Siapa yang
memerintah? Ya, suara hatiatau moral itu.
Menurut Kantindera
dan akal itu terbatas kemampuanya. Indra dan akal (maksunya:rasio) hanya mampu
memasuki daerah fenomena, bila indra masuk kedaerah neumena ia akan tersesat
dalam paralogism. Daerah noumena itu hanya mungkin diarungi oleh akal praktis,
demikian kata Kant (lihat Ahmad Tafsir 1997:159). Akal praktis adalah moral
atau suara hati.
Menurut Kant akal
teoritis (akal rasional) tidak melarang kita mempercayai Tuhan, kesadaran moral
(Suara hati) kita memerintahkan untuk mempercayainya. Rousseau benar ketika ia
mengatakan bahwa diatas akal rasional di kepala ada perasaan hati; Pascal benar
tatkala ia menyatakan bahwa hati mempunyai akal miliknya sendiri yang tidak
pernah dapat dipahami oleh akal rasional.
Agaknya kita dapat
menyimpilkan bhwa filsafat (dalam hal ini akal logis) dapat berguna untuk dapat
memperkuat keimanan, ini menurut sebagian filosof, seperti Thomas Aquinas;
tetapi menurut filosof lain, seperti Kant bahwa bukti yang sangat kuat tentang
tuhan adalah suara hati. Suara hati itu memerintah, bahkan rasiopun tidak mampu
melawannya.
B. Kegunaan
Filsafat Bagi Hukum
Istilah hukum islami sering rancu. Kadang-kadang hokum islami itu
diartikan syari’ah, kadang-kadang pikih (fiqh). Yang dimaksud
disini ialah fikih.
Fikih secara bahasa berrti mengetahui. Al-Qur’an menggunkan kata Al-fiqh
dalam
pengertian memahami atau paham. Pada zaman Nabi Muhammad SAW kata Al-fiqh
tu
tidak hanya berarti paham tentang hukum tetapi paham dalam arti uum. Fiqiha
artinya
paham, mengerti, tahu.
Dalam perkembangan terakhir fikir diahami oleh kalangan pakar usul
ul-fiqih sebagai hukum praktis hasil ijtihat. Sementara dikalangan pakar fikih, al-fiqh
dipahami
sebagai kumpulan hukum islami yang mencakup semua aspek syar’iy
baik
yang tertuang secara tekstual maupun hasil penalaran terhadap sesuatu teks.
Itulah sebabnya dikalangan ahli ushul al-fiqh konsep syariah
dipahami sebagai teks syar’iy yakni Al-Qur’an dan al-sunah yang tetap dan
tidak pernah mengalami perubahan.
Butir-butir aturan dan ketentuan hukum yang ada dalam fikih pada garis
besarnya cukup tiga unsur pokok. Pertama, perintah seperti shalat, zakat, puasa, dan
sebagainya. Kedua, larangan, seperti larangan musyrik, zina,
dan sebagainya. Ketiga, petunjuk, seperti cara shalat, cara puasa,
dan sebagainya.
Keseluruhan unsur pokok diatas bila dilihat dari sudut sifatnya, ia
dapat dibagi menjadi dua. Pertama, bersifat tetap, tidak terpengaruh oleh
kondisi tertentu, seperti sebagian aqidah dan seluruh ibadah mahdhah; dalam hal ini
ijtihat tidak berlaku padanya. Kedua, yang bersifat dapat berubah sesuai dengan
kondisi tertentu.
Tujuan utama diturunkan hukum islami (fikih) ialah untuk menciptakan
kemaslahatan hidup manusia, yang dimaksud dengan kemaslahatan ialah kebaikan.
Jelasnya, pembentukan fikih itu sejalan dengan tuntutan kemaslahatan mannusia.
Untuk menjamin kemaslahatan itu ditetapkan beberapa asas hukum islami, yaitu :
1. ‘Adam al-haraj, artinya tidak sulit dalam
melaksanakannya (QS.7:
2. Al-tkhlif, ringan serta mampu dilaksanakan (QS.2:286; 4:28);
3. Al-taysir, mudah sesuai dengan kemampuan (QS. 2:185; 22:78
`Itu berarti hukum islami dibentuk atas dasar prinsip menghilangkan kesempitan
karena kesempitan itu menyebabkan kesulitan. Prinsip lain yang mendasari hukum
islami ialah daf’ al-dlarar, menghilangkan bahaya
(QS. Al-imron ayat 25, 195; QS. An-nisa ayat 12; QS. Al-Baqarah ayat 231).
Prinsip lain lagi adalah al-ta’assuf fi isti’mal al-haqq yakni boleh
melakukan sesuatu asal tidak membahayakan yang lain (QS. Al-baqarah: 223; QS. At-Talaq: 06; QS. Al-A’raf: 31; QS.
Al-Ma”idah: 87). Dari sini lahirlah kaidah usul Al-fiqh yang berbunyi
“menolakberbahaya dari pada mengambil maslahat”.
Hukum islami yang dijadikan aturan beramal ada didalam fikih sebagai
kumpulan hukum. Fikih (dalam arti kumpulan hukum) itu dibuat berdasarkan
kaidah-kaidah hukum (yang berfungsi sebagai teori) yang digunakan dalam
menetapkan hukum tersebut. Ternyata kaidah-kaidah pembuatan hukum (usul al-fiqh) itu dibuat berdasarkan teori-teori
filsafat. Karena itu manthiq (mantik, logika) amat penting bagi ulama usul
al-figh. Jadi, kesimpulannya, memang benar, filsafat, khususnya filsafat sebagai
metodologi.
C. Kegunaan
Filsafat Bagi Bahasa
Disepakati oleh para
ahli bahwa bahasa berfungsi sebagai alat untuk mengekspresikan perasaan dan
pikiran. Telihat adanya hubungan yang erat antara bahasa dan pikiran. Akhmad
Abdurrahman hamad (Al-‘Alaqah bayn al-Lughah wa al-Fikr, dan
al-Ma’rifah al-jami’iyyah) menggambarkan hubungan itu bagaikan satu mata
uang yang mempunyai dua sisi.
Tatkala bahasa
berfungsi sebagai alat berfikir ilmiah muncul problem yang serius, ini
diselesaikan anatara lain dengan bantuan filsafat. Begitu juga tatkala
pemikiran (filsafat) sampai pada perumusan konsep yang rumit, bahasa juga
memahami persoalan, yaitu bahasa sering kurang mampu menggambarkan isi konsep
itu. Bahasa dalam hal ini harus mencari kata dan menyusun baru untuk
menggambarkan isi konsep itu.
Filosof adalah “prototype” orang bijaksana.
Orang bijaksana tentu harus menggunkana bahasa yang benar. Bahasa yang benar
itu akan mampu mewakili konsep logis yang dibawakannya. Karena itu pada pada
logika lah kita menemukan kaitan erat antara bahasa dan filsafat dan pada
logika pula kita temukan manfaaty kontret bahasa, peran logika dalam bahasa
ialah memperbaiki bahasa, logika dapat mengetahui kesalan bahasa.
Kesimpulannya adalah filsafat sangat berperan
didalam menentukan kualitas bahasa tanpa peran serta filsafat (logika)
kekeliruan dalam bahasa tidak mungkin dapat diperbaharui.
C. Cara Aksiologi Filsafat memecahkan masalah
Kegunan filsafat yang
lain ialah sebagai methodology, maksudnya sebagai metode dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah bahkan sebagai metode dalam memandang
dunia (world view).
Dalam hidup kita, pasti
kita banyak masalah. Masalah artinya kesulitan. Kehidupan akan dijalani lebih
enak bila masalah terseleaikan. Ada banyak cara dalam menyelesaikan masalah,
mulai dari yang amat sederhana sampai yang rumit.
Ada rapat disebuah RT.
Yang dibicarakan masalah keamanan. Pak ketua RT. Menyatakan bahwa akhir-akhir
ini dikampung kita banyak pencurian, tidak seperti biasanya. Menanggapi itu
hamper semua orang yang hadir mengususlkan agar ronda malam dipergiat inilah
kira-kira cara orang awam menyelesaikan masalah.
Disitu ada orang yang
berpendapat lain ia bertanya barang apa saja yang biasanya dicuri. Sejak bulan
apa, pada ukul berapa biasanya terjadi. Lantas ia mengusulkan selain meningkatkan
ronda, sebalinya digiatkan juga pengajian. Ia melakukan identifikasi lebih
dahulu, lantas ia melihat penyebab lebih mendasar, ia piker bila perondanya
bermoral buruk, bias-bisa peronda itu sendiri yang mencuri. Orang ini ilmuan.
Kira-kira beginilah penyelesaian sains. Filsafat pun mempunyai cara tersendiri
dalam menyelesaikan masalah.
Sesuai dengan sifatnya,
filsafat menyelesaikan masalah secara mendalam dan universal. Penyelesaian
filsafat bersifat mendalam, artinya ia ingin mencari asal masalah. Universal,
artinya filsafat ingin masalah itu dilihat dalam hubungan seluas-luasnya agar
nantinya penyelesaian itu cepat dan berakibat seluas mungkin
Banyak orang Islam tidak
menyenangi sebagian Budaya Barat, khususnya tentang kebebasan seks. Mereka
mengatakan kebebasan seks harus diberantas. Ini penyelesaian langsung sedikit
mendalam bila kita mengusulkan perketat masuknya informasi dari Barat terutama
yang menyangkut kebebasan seks, atau kita mengusulkan sensor film biperberat.
Filsafat belum puan dengan penyelesaian itu. Lalu bagaimana?
Menyelesaian ini
mendalam, karena telah menemukan penyebab yang paling asal. Penyelesaian itu
juga universal, karena akan diperbaiki pada akhirnya kelak bukan hanya persoalan
kebebasan seks,hal lain yang merupakan turunan Rasionalisme juga akan dengan
sendirinya hilang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1.
Menurut
bahasa Yunani AKSIOLOGI berasal dari kata axios artinya nilai dan logos
artinya Teori atau Ilmu
2.
Aksiologi
adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia kajian tentang
nilai-nilai khususnya etika
3.
Istilah
filsafat berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” yang dalam perkembanagan
berikutnya dikenal dalam bahasa lain yaitu : Philosophie (jerman, belanda, dan
prancis); philosophy (Inggris); Philosophia (Latin); dan falsafah (Arab).
4.
Tujuan utama diturunkan hukum islami (fikih)
ialah untuk menciptakan kemaslahatan hidup manusia, yang dimaksud dengan
kemaslahatan ialah kebaikan
5. Kegunan filsafat yang lain
ialah sebagai methodology, maksudnya sebagai metode dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah bahkan sebagai metode dalam memandang dunia (world
view).
6.
Sesuai dengan sifatnya, filsafat menyelesaikan masalah secara mendalam
dan universal.
7.
filsafat sangat berperan didalam menentukan
kualitas bahasa tanpa peran serta filsafat (logika) kekeliruan dalam bahasa
tidak mungkin dapat diperbaharui.
8.
Nilai adalah
sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa
yang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada masalah
etika dan estetika.
B. SARAN
Semoga makalah yang kami buat dapat
bermanfaat bagi kita semua yang membacanya. Dan dalam pembuatan makalah ini
kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang perlu di perbaiki. Keritik dan
saran yang sifatnya membangun kami harapkan untuk masukan dalam pembuatan
makalah selanjutnya.
Makalah ini dapat digunakan oleh pembaca
sebagi referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kurikulum
pendidikan.Pesan penulis,” jaga adap terhadap orang lain terutama orang-orang
yang mengerjakan ilmu dan kebaikan kepada kita, karena adap itu lebih utama
dari pada ilmu.”
DAFTAR PUSTAKA
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 2003
Jurnal HMJ Aqidah dan
Filsafat UIN SGD Bandung Vol. I No. 1, April 2013
Tafsir,Ahmad.Prof.Dr.Filsafat Ilmu.Bandung:PT Remaja
Rosdakarya.
http://ilmukriminologi.blogspot.com/2012/09/filsafat-aksiologi-naldi.html (akses tgl 12 mei 2014)
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...