Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang
Kehidupan dimuka bumi ini tidak muncul
secara instan, namun dibentuk melalui proses evolusi yang sangat panjang.
Secara garis besar terdapat dua tipe sel yaitu prokariot dan eukariot.
Organisme prokariot dianggap organisme tertua di bumi ini karena strukturnya
paling primitif.
Menurut para ahli evolusi, berjuta-juta
tahun yang lalu terdapat monomer-monomer organik seperti air, gas hidrogen, gas
amonia, gas metana yang bergabung menjadi polimer organik atau protenoid.
Protenoid akan menjadi protobion, dimana protobion ini merupakan bahan dasar
pembentuk sel purba atau disebut progenot. Semua makhluk hidup yang hidup saat
ini merupakan hasil perkembangan sel purba ini. Progenot atau sel purba akan
berkembang menjadi kelompok sel prokariotik purba seperti
Archeabacteria.Archeabacteria merupakan kelompok bakteri yang hidup pada
kondisi ekstrim. Kelompok sel ini memiliki dinding sel dengan berbagai jenis
protein, pigmen fotosintesis berupa bakteriorodopsin, dan mampu menghasilkan
ATP sendiri.
Organisme prokariotik
muncul dengan proses yang sangat panjang, dimulai dari molekul tak hidup yang
berpolimer membentuk gabungan molekul yang sangat kompleks. Hal itu dapat
terjadi, karena keadaan bumi pada saat itu berbeda dengan sekarang. Kadar gas
oksigen masih minim, banyak petir, kadar karbon dioksida yang tinggi, aktivitas
vulkanik, hantaman meteor, dan radiasi sinar UV yang sangat tinggi dibandingkan
dengan keadaan bumi saat ini. Oleh karena itu, lingkungan pada kondisi dulu
dapat memungkinkan terbentuknya kehidupan. Namun, masih banyak perdebatan
mengenai asal-usul kehidupan di bumi.
B. Rumusan Masalah
a.
Bagaimana asal usul
Prokariotik?
b.
Bagaimana asal usul
Autotrof?
c.
Bagaimana asal usul
Eukariotik?
d.
Bagaimana asal usul
Mitokondria?
e.
Bagaimana asal usul
Kloroplas?
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah..
a.
Untuk Mengetahui asal
usul Prokariotik
b.
Untuk Mengetahui asal
usul Autotrof
c.
Untuk Mengetahui asal
usul Eukariotik
d.
Untuk Mengetahui asal
usul Mitokondria
e.
Untuk Mengetahui asal
usul Kloroplas
Bab II Pembahasan
A. Asal usul sel Prokariotik
Sel prokariotik dapat ditemukan pada makhluk hidup uniseluler atau bersel
satu. Namun bukan berarti sel yang satu ini tidak bisa anda temukan dalam
makhluk hidup yang lain atau makhluk hidup multi seluler. Setiap kegiatan pada
masing-masing sel prokariotik dilakukan oleh organel-organel yang membentuk
suatu kesatuan. Dari situ, akan terlihat fungsi mesosom sebagai penghasil
energy yang ada pada sel prokariotik. Mesosom merupakan organel pengganti yang
berfungsi untuk menghasilkan energy sama halnya dengan mitokondria yang ada
pada sel eukariotik.[1]
Sel primitif yang terbentuk pertama kali ialah sel prokariotik, yaitu sel
sederhana yang tidak memiliki membran inti, hanya memiliki membran sel.
Sitoplasma yang mengandung DNA, dan RNA, serta zat-zat organik dari
lingkungannya sebagai makanan. Sel ini tidak mengandung mitokondria yang
berfungsi menghasilkan energi. Sehingga, sel ini bersifat anaerobik. Hal ini
sesuai dengan kondisi lingkungan saat itu yang miskin akan oksigen.[2]
Bahan dasar pembentuk sel purba adalah protobion atau progenot. Progenot
merupakan cikal bakal universal semua jenis sel yang ada sekarang. Progenot
berkembang menjadi kelompok sel prokariotik purba seperti Archaebacteria.
Archaebacteria adalah bakteri yang beradaptasi terhadap suhu sekitar 100
derajat Celcius, kadar garam tinggi, atau kadar asam tinggi. Archaebacteria
bersifat anaerob, memiliki dinding sel yang tersusun dari berbagai jenis
protein, memiliki pigmen fotosintetik berupa baketriodopsin, dan mampu
menghasilkan ATP sendiri. Kelompok sel yang lain, yaitu Eubacteria, merupakan
bakteri yang hidup pada kondisi lingkungan yang tidak seekstrim lingkungan
hidup Archaebacteria. Eubacteria ada yang berifat aerob dan anaerob, memiliki
dinding sel yang tersusun dari peptidoglikan, memiliki pigmen fotosintetik
berupa bakterioklorofil, dan mampu menghasilkan ATP secara lebih efisien karena
system transport elektronnya lebih berkembang. Sel prokariotik merupakan sel
yang memiliki struktur lebih sederhana dibandingkan dengan sel eukariotik. Para
ahli menduga bahwa makhluk hidup yang pertama kali muncul merupakan prokariot.
Kita tahu bahwa kehidupan tidak muncul secara spontan dari materi yang tidak
hidup dan tidak berwujud seperti yang ada sekarang ini. Kondisi bumi sekarang
sangat berbeda dengan kondisi bumi saat baru berusia satu juta tahun. Kondisi
atmosfernya berbeda, misalnya kondisi oksigen yang minimal, banyak petir,
aktivitas gunung berapi, hantaman-hantaman meteor, serta radiasi UV sangat
tinggi dibandingkan dengan keadaan bumi saat ini. Oleh karenanya, lingkungan
pada kondisi dlu memungkinkan bermulanya kehidupan ini. Namun, masih banyak
perdebatan mengenai asal-usul kehidupan di bumi.[3]
B. Asal usul Autotrof
Sel heterotrof primitif terus berkembangbiak sehingga bahan makanan
berupa bahan organik terus menipis. Kondisi demikian memaksa sel membuat
makanannya sendiri melalui adaptasi terhadap lingkungannya dengan cara membran
plasmanya melekuk ke dalam, membentuk lembaran-lembaran fotosintetik untuk
menangkap energi sinar guna membuat zat organik dari zat anorganik. Munculah
sel autotrof sebagai akal bakal sel tumbuhan yang memungkinkan terjadinya fotosintesis.
Proses fotosintesis menghasilkan oksigen. Makin banyak sel autotrof,
makin banyak karbondioksida yang diperlukan dan makin banyak pula oksigen yang
dikeluarkan. Proses fotosintes menyebabkan kadar gas karbondioksida di atmosfer
makin berkurang. Sementara itu kadar oksigen semakin bertambah. Terbentuknya
sel autotrof ini diperkirakan berlangsung selama 2 milyar tahun yang lalu.
C. Asal usul Eukariotik
Sel prokariotik tentu saja berbeda dengan sel eukariotik. Ada beberapa
faktor mendasar yang membedakan diantara keduanya. Salah satu perbedaan yang
signifikan diantara sel prokariotik dengan sel eukariotik yaitu ada tidaknya
selaput inti atau membran inti seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Sel
prokariotik tidak memiliki membran inti dan materi genetik di dalamnya bersifat
menyebar karena tidak terlindung selaput inti. Sementara itu, sel eukariotik
memiliki materi genetik yang terbungkus dengan sangat rapi karena memiliki
selaput inti. Organel-organel diantara masing-masing sel juga berbeda satu sama
lain. Sebagai contoh, pada sel prokariotik terdapat mesosom, sedangkan organel
tersebut tidak ditemukan dalam sel eukariotik. Namun anda dapat menemukan
organel tambahan lainnya seperti nucleus, mitokondria dan badan golgi dalam sel
eukariotik yang tidak akan anda temui dalam sel prokariotik.
Organisme eukariotik diduga muncul sekitar 1,5 milyar tahun yang lalu.
Organisme eukariotik diduga berasal dari organisme prokariotik yang melakukan
evolusi, karena dalam sel prokariotik terdapat DNA. DNA merupakan materi
genetik yang menentukan sifat organisme sehingga perlu dilindungi. Membran sel
mengalami pelekukan ke dalam sehingga mengelilingi DNA. Membran bagian dalam
bersatu membentuk membran nukleus dalam. Sedangkan, bagian luar menjadi membran
nukleus luar. Jadi membran yang mengelilingi DNA merupakan membran rangkap.
Hipotesis ini berdasarkan kenyataan saat ini bahwa membran nukleus
merupakan membran rangkap, dan membran luar nukleus memiliki hubungan secara
langsung dengan membran sel melalui Retikulum Endoplasma (RE). Hubungan ini
merupakan sisa-sisa membran plasma yang melekuk ke dalam. Dengan terbentuknya
membran nukleus, terbentuklah sel eukariotik yang merupakan hasil evolusi dari
sel prokariotik.
D. Asl usul Mitokondria
Mitokondria merupakan organel pernapasan sel. Kamu telah mengetahui bahwa
sel pertama yang terbentuk adalah sel heterotrof yang merupakan sel anaerobik.
Mengingat energi yang dihasilkan kecil, organisme berevolusi agar dihasilkan
energi yang cukup banyak dengan cara melakukan respirasi secara aerobik melalui
daur krebs. Jadi, respirasi aerobik muncul setelah respirasi anaerobik. Energi
yang dihasilkan dari kedua respirasi dapat kamu lihat pada respirasi berikut
ini.
Respirasi Anaerobik:
C6H12O6 → 2C2H5OH
+ 2CO2 + 21 kal
Respirasi
Aerobik:
C6H12O6 + 6O2 →
6H2O + 6CO2 + 675 kal
Jadi, yang terbentuk pertama kali adalah sel prokariotik anaerobik yang
berevolusi menjadi sel prokariotik aerobik. Dengan demikian, terdapat beberapa
macam sel, yaitu sel prokariotik anaerobik, sel prokariotik aerobik, dan sel
eukariotik anaerobik. Selanjutnya, sel eukariotik anaerobik "menelan"
sel prokariotik aerobik. Sel prokariotik itu hidup di dalam sel eukariotik dan
melakukan simbiosis mutualisme sebagai sel inang, sel eukariotik mendapatkan
energi dari sel prokariotik, sedangkan sebagai simbion, sel prokariotik
mendapatkan asam piruvat dari sel inang.
Dalam perkembangan selanjutnya, sel prokariotik tersebut berubah menjadi
mitokondria, yaitu organel penghasil energi yang terdapat di dalam sel.
Simbiosis antara sel prokariotik aerobik dengan sel eukariotik anaerobik yang
demikian itu dikenal sebagai endosimbions. Dasar dari dugaan ini dikarenakan
pada saat ini:
1. Mitokondria
memiliki dua membran, yaitu membran luar dan membran dalam. Membran luar diduga
berasal dari membran sel inang yang melekuk ke dalam ketika menelan sel bakteri
aerobik. Sedangkan, membran dalam diduga berasal dari membran bakteri aerobik.
2. Masih adanya
bakteri aerobik yang memiliki mesosom sebagai penghasil energi. Diduga, sel
prokariotik aerobik mirip dengan bakteri aerobik.
3. DNA mitokondria
mirip dengan DNA prokariotik.
4. Polipeptida yang
disintesis dalam mitokondria digunakan sendiri oleh mitokondria tersebut.
Polipeptida ini berbeda dengan Polipeptida sel inang.
5. Mitokondria mampu
membelah diri seperti halnya bakteri.
E. Asal usul Kloroplas
Seperti halnya mitokondria, kloroplas juga terbentuk melalui
endosimbiosis. Pada awal pertengahan kehidupan telah terbentuk sel autotrof
yang diduga mirip dengan Cyanobakteri (bakteri biru) pada masa sekarang ini.
Sel purba heterotrof yang bernapas secara aerobik dan memiliki membran inti,
menelan sel autotrof yang mampu berfotosintesis.
Sel autotrof yang hidup di dalamnya mendapatkan karbon dioksida dan air
dari sel inangnya, sementara itu sel inang mendapatkan oksigen dan hasil-hasil
fotosintesis. Sel autotrof ini akhirnya menjadi kloroplas. Terbentuklah sel
berkloroplas, berinti, memiliki mitokondria, yang merupakan cikal bakal sel
tumbuhan.
Hipotesis endosimbiosis kloroplas ini dikemukakan berdasarkan kenyataan pada
saat ini, bahwa:
1.
Kloroplas memiliki membran rangkap dan membran
luarnya mirip dengan struktur membran sel.
2.
Ada beberapa fotosintetik (cyanobakteria) yang
memiliki membrane fotosintetik, yang mirip dengan tilakoid pada kloroplas.
3.
Di dalam kloroplas terdapat DNA yang juga
dijumpai pada bakteri fotosintetik.
4.
Kloroplas dapat bertambah banyak melalui
pembelahan, seperti halnya bakteri.
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari
makalah ini adalah :
a.
Sel prokariotik dapat
ditemukan pada makhluk hidup uniseluler atau bersel satu. Namun bukan berarti
sel yang satu ini tidak bisa anda temukan dalam makhluk hidup yang lain atau
makhluk hidup multi seluler. Setiap kegiatan pada masing-masing sel prokariotik
dilakukan oleh organel-organel yang membentuk suatu kesatuan. Dari situ, akan
terlihat fungsi mesosom sebagai penghasil energy yang ada pada sel prokariotik.
Mesosom merupakan organel pengganti yang berfungsi untuk menghasilkan energy
sama halnya dengan mitokondria yang ada pada sel eukariotik.
b.
Sel heterotrof primitif terus berkembangbiak
sehingga bahan makanan berupa bahan organik terus menipis. Kondisi demikian
memaksa sel membuat makanannya sendiri melalui adaptasi terhadap lingkungannya
dengan cara membran plasmanya melekuk ke dalam, membentuk lembaran-lembaran
fotosintetik untuk menangkap energi sinar guna membuat zat organik dari zat
anorganik. Munculah sel autotrof sebagai akal bakal sel tumbuhan yang
memungkinkan terjadinya fotosintesis.
c.
Sel prokariotik tentu
saja berbeda dengan sel eukariotik. Ada beberapa faktor mendasar yang
membedakan diantara keduanya. Salah satu perbedaan yang signifikan diantara sel
prokariotik dengan sel eukariotik yaitu ada tidaknya selaput inti atau membran
inti seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Sel prokariotik tidak memiliki
membran inti dan materi genetik di dalamnya bersifat menyebar karena tidak
terlindung selaput inti. Sementara itu, sel eukariotik memiliki materi genetik
yang terbungkus dengan sangat rapi karena memiliki selaput inti.
d.
Yang terbentuk pertama kali adalah sel
prokariotik anaerobik yang berevolusi menjadi sel prokariotik aerobik. Dengan
demikian, terdapat beberapa macam sel, yaitu sel prokariotik anaerobik, sel
prokariotik aerobik, dan sel eukariotik anaerobik. Selanjutnya, sel eukariotik
anaerobik "menelan" sel prokariotik aerobik. Sel prokariotik itu
hidup di dalam sel eukariotik dan melakukan simbiosis mutualisme sebagai sel
inang, sel eukariotik mendapatkan energi dari sel prokariotik, sedangkan
sebagai simbion, sel prokariotik mendapatkan asam piruvat dari sel inang.
e.
Seperti halnya mitokondria, kloroplas juga
terbentuk melalui endosimbiosis. Pada awal pertengahan kehidupan telah
terbentuk sel autotrof yang diduga mirip dengan Cyanobakteri (bakteri biru)
pada masa sekarang ini. Sel purba heterotrof yang bernapas secara aerobik dan
memiliki membran inti, menelan sel autotrof yang mampu berfotosintesis.
B. Saran
Demikianlah
makalah yang dapat penulis sajikan, penulis menyadari bahwa makalah kami masih
banyak kekeliruan, untuk itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari Bapak
pembimbing dan rekan-rekan serta para pembaca sekalian demi
kebaikkan, dalam pembuatan makalah
selanjutnya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin
Daftar Pustaka
Pratiwi, D.A, Sri Maryati,
Srikini, dkk. 2006. Biologi Jilid II. Erlangga :Jakarta
http://jokowarino.id/apakah-yang-dimaksud-dengan-sel-prokariotik/ (Minggu, 05 Juni 2016)
http://www.cpuik.com/2013/04/evolusi-biologi.html
(Minggu, 05 Juni 2016)
http://rahmasangpemimpi.blogspot.co.id/2012/06/sel-eukariotik-dan-prokariotik.html
(Minggu, 05 Juni 2016)
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...