Menu Bar 1

Monday 18 January 2016

Tanaman Khas Kabupaten Seruyan,Kalimantan Tengah

A.  Tumbuhan Salam (Syzygium polyanthum)
Salam adalah nama tumbuhan yang merupakan penghasil rempah dan merupakan salah satu tanaman obat di Indonesia. Tumbuhan salam merupakan tumbuhan yang banyak ditanam untuk menghasilkan daunnya.Beberapa nama yang dimiliki oleh tumbuhan ini yaitu ubai serai (Melayu), manting (Jawa), dan gowok (Sunda). Nama ilmiah dari tumbuhan ini yaitu Syzygium polyanthum (Wight.) Walp atau Eugenia polyantha Wight.
1.    Klasifikasi Tumbuhan Salam
Kingdom                 : Plantae
Superdivisi              : Spermatophyta
Class                       : Dicotyledoneae
Order                      : Myrtales
Family                     : Myrtaceae
Genus                      : Syzygium
Species                   : Syzygium polyanthum (Wight.) Walp

2.    Biologi Tumbuhan Salam
Tumbuhan salam tumbuh di ketinggian 5 m sampai 1.000 m di atas permukaan laut. Pohon salam dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.800 m. Tumbuhan salam termasuk dalam tumbuhan menahun atau tumbuhan keras karena dapat mencapai umur bertahun-tahun. Tumbuhan salam merupakan pohon atau perdu Memiliki tinggi berkisar antara 18 m hingga 27 m dan biasanya tumbuh liar di hutan. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan bentuk batang bulat dan permukaan yang beralur, batangnya berkayu biasanya keras dan kuat.  Cara percabangan batangnya monopodial, batang pokok selalu tampak jelas. Memiliki arah tumbuh cabang yang tegak, Bunga tumbuhan salam kebanyakan adalah bunga banci dengan kelopak danmahkota masing-masing terdiri atas 4-5 daun kelopak dan jumlah daun mahkota yang sama, kadang-kadang berlekatan. 
Bunganya memiliki banyak benang sari, kadang-kadang berkelopak berhadapan dengan daun-daun mahkota.  Tangkai sari berwarna cerah, yang kadang-kadang menjadi bagianbunga. Bakal buah tenggelam dan mempunyai 1 tangkai putik, beruang 1 sampai banyak, dengan 1-8 bakal biji dalam tiap ruang.  Biji memiliki sedikitatau tanpa endosperm, lembaga lurus, bengkok atau melingkar. Daun salam memiliki bentuk daun yang lonjong sampai elip atau bundar telur sungsang dengan pangkal lancip, sedangkan ujungnya lancip sampai tumpul dengan panjang 50 mm sampai 150 mm, lebar 35 mm sampai 65 mm, dan terdapat 6 sampai 10 urat daun lateral. Panjang tangkai daun 5 mm sampai 12 mm.
 Daun salam merupakan daun tunggal yang letaknya berhadapan. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau muda dan jika diremas berbau harum. Tumbuhan salam memiliki bunga majemuk yang tersusun dalam malai yang keluar dari ujung ranting, berwarna putih dan baunya harum. Buahnya termasuk buah buni dengan diameter 8-9 mm.  Buah yang masih muda berwarna hijau dan setelah masak menjadi merah gelap, memiliki rasa agak sepat.
3.     Kandungan Kimia Daun Salam
Daun salam mengandung minyak atsiri (sitral, eugenol), tanin, dan flavonoid. Senyawa flavonoid dapat menghambat transportasi asam amino leusin dan bersifat toksisitas terhadap serangga. Salah satu golongan flavonoid yaitu rotenon, mempunyai efek mematikan pada serangga. Aktivitas biologi minyak atsiri terhadap serangga dapat bersifat menolak (repellent), menarik (attractant), racun kontak (toxic), racun pernafasan (fumigant), mengurangi nafsu makan (antifeedant), menghambat peletakan telur (oviposition deterrent), menghambat petumbuhan, menurunkan fertilitas, serta sebagai antiserangga vektor. Sedangkan senyawa tanin memiliki rasa yang pahit sehingga dapat menyebabkan mekanisme penghambatan makan pada serangga. Selain itu senyawa tanin berpengaruh pada serangga dalam hal oviposisi.
4.    Kegunaan Tumbuhan Salam
Bagian utama yang dimanfaatkan dari tumbuhan salam adalah daun, selain itu,kulit batang, akar, dan buah juga berkhasiat sebagai obat.  Daun salam dapat 10 digunakan untuk mengobati kolesterol tinggi, kencing manis, tekanan darah tinggi, sakit maag, dan diare.
B. Tumbuhan Gaharu
Gaharu adalah nama kayu sekaligus berbagai jenis pohon dari genus Aquilaria (anggota famili Thymelaeaceae). Pohon dan kayu gaharu menjadi tenar dan mahal lantaran mengandung resin akan berbau harum dan banyak digunakan dalam industri kosmetika maupun obat-obatan. Kayu gaharu menjadi salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia. Sayangnya, mahalnya harga kayu gaharu berimbas pada semakin langkanya pohon ini.
Terdapat 20-an spesies gaharu yang tumbuh tersebar di Asia, mulai dari China, Asia Tenggara, hingga India. Di Indonesia sendiri sedikitnya terdapat 6 spesies pohon gaharu. Dari berbagai jenis tersebut, yang paling dikenal luas adalah spesies dengan nama latin Aquilaria malaccensis.
Pohon Gaharu (Aquilaria spp.) berukuran besar dan tinggi. Tingginya bisa mencapai sampai 40 meter dengan diameter batang lebih dari 60 cm. Batangnya lurus, tidak berbanir, dan berkayu keras. Kulit pohon halus dan berwarna coklat keputihan. Tajuk tumbuhan gaharu bulat, lebat, dengan percabangan yang horisontal. Daun gaharu tunggal, berbentuk lonjong memanjang dengan panjang 5 – 8 cm dan lebar 3 – 4 cm. Ujung daun runcing, warna daun hijau mengkilap. Bunga gaharu kecil berwarna hijau atau kekuningan yang muncul di ujung ranting atau di atas dan bawah ketiak daun. Buah polong berbentuk bulat telur berukuran 5 x 3 cm. Sedangkan bijinya berbentuk bulat atau bulat telur dengan bulu-bulu halus berwarna kemerahan.
Pohon Gaharu (Aquilaria spp.)
1.    Jenis dan Persebaran Pohon Gaharu
Beberapa jenis gaharu yang tumbuh di Indonesia antara lain :
a.      Aquilaria beccariana Van Tiegh; Di Indonesia tumbuh secara alami di Sumatera dan Kalimantan. Di samping itu juga hidup di Semenanjung Malaya. Nama latin tumbuhan ini mempunyai sinonim diantaranya : Aquilaria cumingiana var. parviflora Airy Shaw, Aquilaria grandifolia Domke, dan Gyrinopsis grandifolia (Domke) Quisumb. Di Indonesia memiliki beberapa nama daerah semisal, mengkaras, gaharu, dan gumbil nyabak.
b.      Aquilaria cumingian (Decne.) Ridl.; Tumbuh di pulau Morotai dan Halmahera, Maluku, serta di Filipina.Tumbuhan ini memiliki beberapa nama sinonim seperti Aquilaria pubescens H. Hallier, Decaisnella cumingiana Kuntze, Gyrinopsis cumingiana Decne., Gyrinopsis cumingiana var. pubescens Elmer, Gyrinopsis decemcostata H. Hallier, dan Gyrinopsis pubifolia Quisumb. Oleh IUCN Red List, spesies ini dikategorikan sebagai Rentan (Vulnerable).
c.       Aquilaria filaria (Oken) Merr.; Gaharu jenis ini tumbuh di Indonesia (Morotai, Seram,  Ambon, Nusa Tenggara, Papua), Papua Nugini, dan Filipina. Nama sinonimnya antara lain Aquilaria acuminata (Merr.) Quisumb., Aquilaria tomentosa Gilg, Gyrinopsis acuminata Merr., dan Pittosporum filarium Oken. Di Maluku disebut Las sedang di Papua dinamai Age.
d.      Aquilaria hirta Ridl.; Jenis gaharu ini tumbuh di Indonesia (Sumatera) dan Semenanjung Malaya. Nama sinonimnya adalah Aquilaria moszkowskii Gilg.
e.      Aquilaria malaccensis Benth.; Tumbuh di Indonesia (Sumatera, Simalue, dan Kalimantan), Filipina (Luzon), India (Assam), Bangladesh, Myanmar, dan Malaysia (Semenanjung Malaya, Sabah, dan Serawak). Di Indonesia dikenal dengan beberapa nama daerah seperti ahir, karas, gaharu, garu, halim, kereh, mengkaras dan seringak. Oleh IUCN Red List, spesies ini dikategorikan sebagai Rentan (Vulnerable).
f.        Aquilaria microcarpa Baill.; Tumbuh di Indonesia (Sumatera, bangka, Belitung, dan Kalimantan) dan Malaysia (Semenanjung Malaya, Sabah, dan Serawak). Nama ilmiah tumbuhan ini mempunyai beberapa sinonim diantaranya Aquilaria borneensis Van Tiegh. ex Gilg, Aquilariella borneensis Van Tiegh., dan Aquilariella microcarpa Van Tiegh. Di Indonesia dikenal juga dengan nama-nama daerah seperti ntaba, tangkaras, engkaras, karas, dan garu tulang. Oleh IUCN Red List, spesies ini dikategorikan sebagai Rentan (Vulnerable).

2.      Klasifikasi Ilmiah.
Kerajaan               : Plantae
 Divisi                   : Tracheophyta
 Kelas                    : Magnoliopsida
 Ordo                    : Malvales
Famili                   : Thymelaeaceae
Genus                   : Aquilaria
Spesies                 : Aquilaria

C. Tumbuhan Pokok Putat
Pokok Putat (Barringtonia spp.) adalah sejenis tumbuhan dari keluarga Lecythidaceae yang tumbuh liar di negara kita Malaysia dan beberapa negara tropika yang lain. Pokok putat di negara kita sering dikaitkan dengan ‘PUCUK PUTAT’.
Daun Putat berbentuk bujur, panjang dan tebal. Tepi daunnya bergerigi kecil. Urat daun boleh dilihat dengan jelas. Pangkal daunnya menirus dan bertangkai pendek.  Daun muda di bahagian pucuk lembut dan berwarna merah keunguan. Daun yang matang berwarna hijau tua dan tebal. Pucuk Putat lembut dan biasa dibuat ulaman, ke-rabu atau perencah laksa.
Bunga mempunyai empat kelopak. Di dalam kelopak pula terdapat banyak stamen yang berbulu panjang berwarna merah jambu. Bunga Putat kecil dan besarnya lebih kurang 5 cm lebar. la tumbuh secara berjuntai dari dahannya. Kudup bunga berwarna merah keunguan. Namun ada juga jenis yang bunganya berwarna putih.
Buah Putat berbentuk bulat membujur seperti buah kedondong. Buah Putat mempunyai empat alur yang jelas pada kulit luarnya. Warna buahnya hijau kemerahan. Bijinya pula besar dan keras serta bujur.
1.    Kegunaan
Kebanyakan pokok yang pucuknya boleh dibuat ulam, adalah baik untuk kesihatan kulit, melancarkan darah dan memberi banyak manfaat kepada golongan wanita. Walaupun begitu, hanya mereka yang sudah biasa memakannya saja yang tahu khasiatnya. Putat adalah herba yang sesuai diamalkan untuk awet muda. Selain itu, buahnya boleh diparut untuk dibuat jus minuman ataupun ditampalkan pada bahagian muka bagi melicinkan kulit. Akar Putat yang direbus dan diminum air rebusannya dipercayai boleh mengurangkan keputihan. Akar Putat juga boleh menyejukkan badan kerana ia mengandungi saponin. Di India, poltis daun dan buah Putat popular untuk mengubati gatal-gatal kulit, cacar air dan bengkak di kulit. Kulit batang Putat pula dapat mengurangkan komplikasi resdung. Caranya ialah kopek kulit batangnya dan jemur sehingga kering. Kemudian bakar dan sedut melalui hidung sehingga keluar air lendir. Ulangi setiap hari sehingga sembuh penyakit resdung.



Gambar tumbuhan pucuk putat






No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...