A. Tumbuhan Salam (Syzygium polyanthum)
Salam adalah nama tumbuhan yang merupakan penghasil rempah
dan merupakan salah satu tanaman obat di Indonesia. Tumbuhan salam merupakan
tumbuhan yang banyak ditanam untuk menghasilkan daunnya.Beberapa nama yang dimiliki
oleh tumbuhan ini yaitu ubai serai (Melayu), manting (Jawa), dan gowok (Sunda).
Nama ilmiah dari tumbuhan ini yaitu Syzygium polyanthum (Wight.) Walp atau
Eugenia polyantha Wight.
1. Klasifikasi Tumbuhan Salam
Kingdom : Plantae
Superdivisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Order : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Species : Syzygium polyanthum (Wight.)
Walp
2. Biologi Tumbuhan Salam
Tumbuhan
salam tumbuh di ketinggian 5 m sampai 1.000 m di atas permukaan laut. Pohon
salam dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.800
m. Tumbuhan salam termasuk dalam tumbuhan menahun atau tumbuhan keras karena
dapat mencapai umur bertahun-tahun. Tumbuhan salam merupakan pohon atau perdu
Memiliki tinggi berkisar antara 18 m hingga 27 m dan biasanya tumbuh liar di
hutan. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan bentuk batang bulat dan permukaan yang
beralur, batangnya berkayu biasanya keras dan kuat. Cara percabangan batangnya monopodial, batang
pokok selalu tampak jelas. Memiliki arah tumbuh cabang yang tegak, Bunga
tumbuhan salam kebanyakan adalah bunga banci dengan kelopak danmahkota
masing-masing terdiri atas 4-5 daun kelopak dan jumlah daun mahkota yang sama,
kadang-kadang berlekatan.
Bunganya
memiliki banyak benang sari, kadang-kadang berkelopak berhadapan dengan
daun-daun mahkota. Tangkai sari berwarna
cerah, yang kadang-kadang menjadi bagianbunga. Bakal buah tenggelam dan
mempunyai 1 tangkai putik, beruang 1 sampai banyak, dengan 1-8 bakal biji dalam
tiap ruang. Biji memiliki sedikitatau
tanpa endosperm, lembaga lurus, bengkok atau melingkar. Daun salam memiliki
bentuk daun yang lonjong sampai elip atau bundar telur sungsang dengan pangkal
lancip, sedangkan ujungnya lancip sampai tumpul dengan panjang 50 mm sampai 150
mm, lebar 35 mm sampai 65 mm, dan terdapat 6 sampai 10 urat daun lateral.
Panjang tangkai daun 5 mm sampai 12 mm.
Daun salam merupakan daun tunggal yang letaknya
berhadapan. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau muda dan jika diremas berbau
harum. Tumbuhan salam memiliki bunga majemuk yang tersusun dalam malai yang keluar
dari ujung ranting, berwarna putih dan baunya harum. Buahnya termasuk buah buni
dengan diameter 8-9 mm. Buah yang masih muda
berwarna hijau dan setelah masak menjadi merah gelap, memiliki rasa agak sepat.
3. Kandungan Kimia Daun
Salam
Daun
salam mengandung minyak atsiri (sitral, eugenol), tanin, dan flavonoid. Senyawa
flavonoid dapat menghambat transportasi asam amino leusin dan bersifat
toksisitas terhadap serangga. Salah satu golongan flavonoid yaitu rotenon,
mempunyai efek mematikan pada serangga. Aktivitas biologi minyak atsiri
terhadap serangga dapat bersifat menolak (repellent), menarik (attractant),
racun kontak (toxic), racun pernafasan (fumigant), mengurangi nafsu makan
(antifeedant), menghambat peletakan telur (oviposition deterrent), menghambat
petumbuhan, menurunkan fertilitas, serta sebagai antiserangga vektor. Sedangkan
senyawa tanin memiliki rasa yang pahit sehingga dapat menyebabkan mekanisme penghambatan
makan pada serangga. Selain itu senyawa tanin berpengaruh pada serangga dalam
hal oviposisi.
4. Kegunaan Tumbuhan Salam
Bagian
utama yang dimanfaatkan dari tumbuhan salam adalah daun, selain itu,kulit
batang, akar, dan buah juga berkhasiat sebagai obat. Daun salam dapat 10 digunakan untuk mengobati
kolesterol tinggi, kencing manis, tekanan darah tinggi, sakit maag, dan diare.
B.
Tumbuhan Gaharu
Gaharu adalah
nama kayu sekaligus berbagai jenis pohon dari genus Aquilaria (anggota
famili Thymelaeaceae). Pohon dan kayu gaharu menjadi tenar dan mahal lantaran
mengandung resin akan berbau harum dan banyak digunakan dalam industri
kosmetika maupun obat-obatan. Kayu gaharu menjadi salah satu komoditas ekspor
andalan Indonesia. Sayangnya, mahalnya harga kayu gaharu berimbas pada semakin
langkanya pohon ini.
Terdapat 20-an
spesies gaharu yang tumbuh tersebar di Asia, mulai dari China, Asia Tenggara,
hingga India. Di Indonesia sendiri sedikitnya terdapat 6 spesies pohon gaharu.
Dari berbagai jenis tersebut, yang paling dikenal luas adalah spesies dengan
nama latin Aquilaria malaccensis.
Pohon Gaharu (Aquilaria spp.) berukuran besar dan tinggi.
Tingginya bisa mencapai sampai 40 meter dengan diameter batang lebih dari 60
cm. Batangnya lurus, tidak berbanir, dan berkayu keras. Kulit pohon halus dan
berwarna coklat keputihan. Tajuk tumbuhan gaharu bulat, lebat, dengan
percabangan yang horisontal. Daun gaharu tunggal, berbentuk lonjong memanjang
dengan panjang 5 – 8 cm dan lebar 3 – 4 cm. Ujung daun runcing, warna daun
hijau mengkilap. Bunga gaharu kecil berwarna
hijau atau kekuningan yang muncul di ujung ranting atau di atas dan bawah ketiak
daun. Buah polong berbentuk bulat telur berukuran 5 x 3 cm. Sedangkan bijinya
berbentuk bulat atau bulat telur dengan bulu-bulu halus berwarna kemerahan.
Pohon Gaharu (Aquilaria
spp.)
1.
Jenis
dan Persebaran Pohon Gaharu
Beberapa jenis gaharu yang tumbuh di Indonesia antara
lain :
a.
Aquilaria
beccariana Van Tiegh; Di Indonesia tumbuh secara alami di
Sumatera dan Kalimantan. Di samping itu juga hidup di Semenanjung Malaya. Nama latin tumbuhan
ini mempunyai sinonim diantaranya : Aquilaria cumingiana var. parviflora
Airy Shaw, Aquilaria grandifolia Domke, dan Gyrinopsis grandifolia
(Domke) Quisumb. Di Indonesia memiliki beberapa nama daerah semisal, mengkaras,
gaharu, dan gumbil nyabak.
b.
Aquilaria
cumingian (Decne.) Ridl.; Tumbuh di pulau Morotai dan
Halmahera, Maluku, serta di Filipina.Tumbuhan ini memiliki beberapa nama
sinonim seperti Aquilaria pubescens H. Hallier, Decaisnella
cumingiana Kuntze, Gyrinopsis cumingiana Decne., Gyrinopsis
cumingiana var. pubescens Elmer, Gyrinopsis decemcostata H.
Hallier, dan Gyrinopsis pubifolia Quisumb. Oleh IUCN Red List, spesies
ini dikategorikan sebagai Rentan (Vulnerable).
c.
Aquilaria
filaria (Oken) Merr.; Gaharu jenis ini tumbuh di Indonesia
(Morotai, Seram, Ambon, Nusa Tenggara, Papua), Papua Nugini, dan
Filipina. Nama sinonimnya antara lain Aquilaria acuminata (Merr.)
Quisumb., Aquilaria tomentosa Gilg, Gyrinopsis acuminata Merr.,
dan Pittosporum filarium Oken. Di Maluku disebut Las sedang di Papua
dinamai Age.
d.
Aquilaria
hirta Ridl.; Jenis gaharu ini tumbuh di Indonesia
(Sumatera) dan Semenanjung Malaya. Nama sinonimnya adalah Aquilaria
moszkowskii Gilg.
e.
Aquilaria
malaccensis Benth.; Tumbuh di Indonesia (Sumatera, Simalue, dan
Kalimantan), Filipina (Luzon), India (Assam), Bangladesh, Myanmar, dan Malaysia
(Semenanjung Malaya, Sabah, dan Serawak). Di Indonesia dikenal dengan beberapa
nama daerah seperti ahir, karas, gaharu, garu, halim, kereh, mengkaras dan
seringak. Oleh IUCN Red List, spesies ini dikategorikan sebagai Rentan
(Vulnerable).
f.
Aquilaria
microcarpa Baill.; Tumbuh di Indonesia (Sumatera, bangka,
Belitung, dan Kalimantan) dan Malaysia (Semenanjung Malaya, Sabah, dan Serawak).
Nama ilmiah tumbuhan ini mempunyai beberapa sinonim diantaranya Aquilaria
borneensis Van Tiegh. ex Gilg, Aquilariella borneensis Van Tiegh.,
dan Aquilariella microcarpa Van Tiegh. Di Indonesia dikenal juga dengan
nama-nama daerah seperti ntaba, tangkaras, engkaras, karas, dan garu tulang.
Oleh IUCN Red List, spesies ini dikategorikan sebagai Rentan (Vulnerable).
2.
Klasifikasi
Ilmiah.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili :
Thymelaeaceae
Genus :
Aquilaria
Spesies : Aquilaria
C. Tumbuhan Pokok Putat
Pokok Putat (Barringtonia spp.) adalah sejenis tumbuhan dari keluarga
Lecythidaceae yang tumbuh liar di negara kita Malaysia dan beberapa negara
tropika yang lain. Pokok putat di negara kita sering dikaitkan dengan ‘PUCUK
PUTAT’.
Daun Putat berbentuk bujur, panjang dan tebal. Tepi daunnya
bergerigi kecil. Urat daun boleh dilihat dengan jelas. Pangkal daunnya menirus
dan bertangkai pendek. Daun muda di bahagian pucuk lembut dan berwarna
merah keunguan. Daun yang matang berwarna hijau tua dan tebal. Pucuk Putat
lembut dan biasa dibuat ulaman, ke-rabu atau perencah laksa.
Bunga mempunyai empat kelopak. Di dalam kelopak pula terdapat banyak stamen
yang berbulu panjang berwarna merah jambu. Bunga Putat kecil dan besarnya lebih
kurang 5 cm lebar. la tumbuh secara berjuntai dari dahannya. Kudup bunga
berwarna merah keunguan. Namun ada juga jenis yang bunganya berwarna putih.
Buah Putat berbentuk bulat membujur seperti buah kedondong. Buah Putat mempunyai
empat alur yang jelas pada kulit luarnya. Warna buahnya hijau kemerahan.
Bijinya pula besar dan keras serta bujur.
1.
Kegunaan
Kebanyakan
pokok yang pucuknya boleh dibuat ulam, adalah baik untuk kesihatan kulit,
melancarkan darah dan memberi banyak manfaat kepada golongan wanita. Walaupun
begitu, hanya mereka yang sudah biasa memakannya saja yang tahu khasiatnya.
Putat adalah herba yang sesuai diamalkan untuk awet muda. Selain itu, buahnya boleh diparut
untuk dibuat jus minuman ataupun ditampalkan pada bahagian muka bagi melicinkan
kulit. Akar Putat yang direbus dan diminum air rebusannya dipercayai boleh
mengurangkan keputihan. Akar Putat juga boleh menyejukkan badan kerana ia
mengandungi saponin. Di India, poltis daun dan buah Putat popular untuk
mengubati gatal-gatal kulit, cacar air dan bengkak di kulit. Kulit batang Putat pula dapat
mengurangkan komplikasi resdung. Caranya ialah kopek kulit batangnya dan jemur
sehingga kering. Kemudian bakar dan sedut melalui hidung sehingga keluar air
lendir. Ulangi setiap hari sehingga sembuh penyakit resdung.
Gambar tumbuhan pucuk putat
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...