Pendahuluan
Penemuan susunan sel dalam organisme adalah bersamaan dengan
permulaan pemakaian Mikroskop. Dari hasil penelitian beberapa para ahli
dihasilkan beberapa teori sel diantaranya, sel berasal dari sel dan berkembangbiak
dengan cara membelah diri, sel adalah suatu unit struktural dan fungsional
terkecil pada makhluk hidup, sel adalah suatu unit aktifitas Biologi yang
dibatasi oleh membran semipermiabel dan dapat melakukan reproduksi sendiri pada
medium di luar makhluk hidup.
Di dalam sel terdapat beberapa bagian diantaranya kloroplas.
Foto kloroplast pertama kali diisolasi dari mikroskop electron pada tahun 1947
oleh S.Granick dan K. Porter. Foto tersebut menunjukan bahwa grana tampak
seperti tumpukan piring. Pada tahun 1953, J.Finean membuat sayatan tipis
kloroplast dan mendapati secara ultrastruktural tampak 3 kompartemen yaitu
pembungkus luar, sistem membrane lamella internal dan stroma. Bentuk grana yang
bertumpuk-tumpuk tesebut bertujuan untuk memperluas permukaannya. Kloroplas merupakan
organel yang mengandung klorofil, untuk digunakan pada saat fotosintesis. Kloroplas
dapat memperbanyak dengan membelah diri (replikasi).
Kloroplas atau Chloroplast adalah plastid yang mengandung
klorofil. Di dalam kloroplas berlangsung fase terang dan fase gelap dari
fotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi
tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap sel dapat memiliki satu sampai
banyak plastida. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk cakram (kira-kira
2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam
sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas
cahaya. Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang
menyerupai jaring, seringkali disertai pirenoid.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dipandang
perlu untuk menyusun sebuah makalah tentang kloroplas guna menambah wawasan
pemahaman kita tentang kloroplas yaitu sejarah kloroplas, struktur kloroplas,
peran kloroplas dalam fotosintetis, komposisi kimianya, peranan
kloroplas, serta replikasi dan diferensiasi DNA pada kloroplas.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
Untuk mengetahui sejarah perkembangan kloroplas.
Untuk mengetahui defenisi dan struktur dari kloroplas.
Untuk mengetahui peran kloroplas dalam fotosintetis.
Untuk mengetahui komposisi kimia dari kloroplas.
Untuk mengetahui fungsi umum kloroplas bagi tanaman.
Sejarah Penemuan Kloroplas
Di dalam sel terdapat beberapa
bagian diantaranya kloroplas. Foto kloroplast pertama kali diisolasi dari
mikroskop electron pada tahun 1947 oleh S.Granick dan K. Porter. Foto tersebut
menunjukan bahwa grana tampak seperti tumpukan piring. Pada tahun 1953,
J.Finean membuat sayatan tipis kloroplast dan mendapati secara ultrastruktural
tampak 3 kompartemen yaitu pembungkus luar, sistem membrane lamella internal
dan stroma. Bentuk grana yang bertumpuk-tumpuk tesebut bertujuan untuk
memperluas permukaannya. Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil,
untuk digunakan pada saat fotosintesis. Kloroplas dapat memperbanyak dengan
membelah diri (replikasi).
Defenisi dan Struktur Kloroplas
Kloroplas merupakan organel sel
bermembran yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Organel ini mengandung pigmen
fotosintesis yang mampu melangsungkan proses fotosintesis, sehingga tumbuhan
digolongkan sebagai produsen karena kemampuannya menghasilkan makanan sendiri.
Kloroplas merupakan plastida yang mengandung klorofil. Pada sel tumbuhan,
kloroplas biasanya dijumpai dengan bentuk cakram dengan diameter 2-4µm dan
panjangnya 5-10 µm dan umumnya 20-40 per sel.
Seperti halnya mitokondria, kloroplas dikelilingi oleh
membran luar dan membran dalam. Membran dalam menutupi daerah yang berisi
cairan yang disebut stroma yang mengandung enzim untuk reaksi terang pada
proses fotosintesis. Stroma juga mengandung DNA dan ribosom. Pelipatan membran
dalam membentuk struktur seperti tumpukan piringan yang saling berhubungan yang
disebut tilakoid yang tersusun membentuk grana. Membran tilakoid yang
mengelilingi ruang interior tilakoid yang berisi cairan mengandung klorofil dan
pigmen fotosintesis lain serta rantai transport elektron. Reaksi terang dari
fotosintesis terjadi di tilakoid.
Membran dalam kloroplas merupakan barier/ penghalang antara
sitosol danstroma kloroplas. Membran dalam permeabel terhadap sukrosa,
sorbitol, dan macam-macam anion. Meskipun membran dalam impermeabel terhadap
sejumlah persenyawaan, namun membran dalam permeabel terhadap karbon dioksida
dan asam monokarboksilat tertentu sepertiasam asetat, asam gliserat, dan asam
glikolat, serta kurang permeabel terhadap asam amino.
Kloroplas terdiri atas dua bagian besar, yaitu bagian amplop
dan bagian dalam. Bagian amplop kloroplas terdiri dari membran
luar yang bersifat sangat permeabel, membran dalam yang bersifat permeabel
serta merupakan tempat protein transpor melekat, dan ruang antarmembran yang
terletak di antara membran luar dan membran dalam. Bagian dalam kloroplas
mengandung DNA, RNAs, ribosom, stroma (tempat terjadinya reaksi gelap), dan
granum.[1]
Granum terdiri atas membran tilakoid (tempat terjadinya
reaksi terang) dan ruang tilakoid (ruang di antara membran tilakoid). Pada
tanaman C3, kloroplas terletak pada sel mesofil. Contoh tanaman C3 adalah padi (Oryza
sativa), gandum (Triticum aestivum), kacang kedelai (Gllycine max),
dan kentang (Solanum tuberosum). Pada tanaman C4 kloroplas terletak pada
sel mesofil danbundle sheath cell. Contoh tanaman C4 adalah
jagung (Zea mays) dan tebu (Saccharum officinarum).[2]
1. Membran luar
2. Ruang antar membran
3. Membran dalam (1+2+3: bagian amplop)
4. Stroma
5. Lumen tilakoid (inside of thylakoid)
6. Membran tilakoid
7. Granum (kumpulan tilakoid)
8. Tilakoid (lamella)
9. Pati
10. Ribosom
11. DNA plastid
12. Plastoglobula
Membran luar kloroplas menutupi ruang intermembran antara
membran dalam dan membran luar klooplas. Walaupun kloroplas memiliki DNA,
sebagian besar protein dalam kloroplas dikode oleh gen nuklear, dihasilkan di
sitoplasma dan selanjutnya dikirim ke kloroplas. Membran luar permukaannya rata
dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat. Antara membran luar dan membran
dalam dipisahkan oleh ruang antar membran yang tebalnya 10 nm. Membran ini
permeabel terhadap senyawa-senyawa dengan berat molekul rendah seperti:
nukleotida, fosfat inorganik, derivat yang mengandung fosfat, asam karboksilat,
dan sukrosa. Jadi ruang antar membran dapat dengan bebas menggunakan segala
macam molekul nutrien dari sitosol. Ruang antar membran, adalah ruangan yang
memisahkan antara membran luar dengan membran dalam, tebalnya kira-kira 10 nm.
Kloroplas berasal dari proplastid
kecil (plastid yang belum dewasa, kecil
dan hampir tak berwarna, dengan sedikit atau tanpa membran dalam).Pada umumnya
proplastid berasal hanya dari sel telur yang tak terbuahi, sperma tak berperan
disini. Proplastid membelah pada saat embrio berkembang, dan berkembang menjadi
kloroplas ketika daun dan batang terbentuk. Kloroplas muda juga aktif membelah,
khususnya bila organ mengandung kloroplas terpajan pada cahaya. Jadi, tiap sel
daun dewasa sering mengandung beberapa ratus kloroplas. Sebagian besar kloroplas mudah dilihat dengan mikroskop cahaya, tapi struktur rincinya hanya
bisa dilihat dengan mikroskop electron.[3]
Kloroplas adalah plastida yang
berwarna hijau, umumnya berbentuk lensa, terdapat dalam sel tumbuhan lumut (Bryophyta),
paku-pakuan (Pterydophyta) dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Garis
tengah lensa tersebut 2-6 milimikron, sedangkan tebalnya 0,5-1,0 milimikron. Kloroplas
terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila
ada, maka tiap sel dapat memiliki satu sampai banyak plastid. Plastida adalah
organel bermembran rangkap yang bentuk dan fungsinya bermacam-macam.
Proplastida merupakan prekursor berbagai macam plastida dalam jaringan tanaman,
tergantung pada macam jaringan dan macam lingkungan yang berpengaruh,
proplastida berdiferensiasi menjadi plastida yang berbeda.[4]
Pengamatan dengan mikroskop cahaya,
dengan pembesaran yang paling kuat, kloroplas terlihat berbentuk butir. Pada
tumbuhan tingkat tinggi umumnya plastida berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm,
kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam sitoplasma
tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Pada
ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring,
seringkali disertaipirenoid. Kloroplas matang pada beberapa ganggang, Bryophyta
dan Lycopodium dapat memperbanyak diri dengan pembelahan.
Kesinambungan kloroplas terjadi melalui pertumbuhan dan pembelahan proplastid
di daerah meristem. Bentuk kloroplas yang beraneka ragam ditemukan pada alga.
Kloroplas bernbentuk pita spiral ditemukan pada Spirogyra,
sedangkan yang berbentuk jala ditemukan pada Cladophora, sedangkan
kloroplas berbentuk pita ditemukan pada Zygnema.[5]
Kloroplas dijumpai terutama pada
bagian daun yang disebut mesofil, yang sering disebut pula daging daun.
Kloroplas juga dijumpai di bagian-bagian lain, bahkan juga pada batang dan
ranting yang berwarna hijau. Hal ini disebabkan karena dalam kloroplas terdapat
pigmen yang berwarna hijau disebut klorofil. Pigmen ini dapat menyerap energi
cahaya. Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan perubahan energi cahaya
menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedangkan pembentukan glukosa
sebagai produk akhir fotosintesis berlangsung di stroma. Disamping klorofil a
(pigmen berwarna hijau) dikenal pula klorofil b yang mempunyai struktur mirip
klorofil a, yaitu pigmen yang berwarna kuning sampai jingga yang disebut
karoten.
Seperti halnya mitokondria,
kloroplas dikelilingi oleh membran luar dan membran dalam. Seperti membran luar
pada mitokondria, membran luar kloroplas juga mengandung porin yang menyebabkan
membran ini permeable terhadap molekul dengan ukuran 10.000 Dalton. Sebaliknya
membran dalam relatif lebih impermeabel. Membran dalam menutupi daerah yang
berisi cairan yang disebut stroma yang mengandung enzim untuk reaksi terang
pada proses fotosintesis. Stroma juga mengandung DNA dan ribosom. Pelipatan
membran dalam membentuk struktur seperti tumpukan piringan yang saling
berhubungan yang disebut tilakoid yang tersusun membentuk grana. Membran
tilakoid yang mengelilingi ruang interior tilakoid yang berisi cairan
mengandung klorofil dan pigmen fotosintesis lain serta rantai transpor
elektron. Reaksi terang dari fotosintesis terjadi di tilakoid. Membran luar
kloroplas menutupi ruang intermembran antara membran dalam dan membran luar
kloroplas. Seperti pada matriks mitokondria, stroma kloroplas mengandung
molekul DNA sirkuler dan ribosom. Diperkirakan pula terdapat sekitar 60 macam
polipeptida pada membran tilakoid. Setengah diantaranya dikode oleh DNA
kloroplas. Sebagian besar protein dalam kloroplas dikode oleh gen nuklear,
dihasilkan di sitoplasma dan selanjutnya dikirim ke kloroplas.[6]
Peran
Kloroplas Dalam Fotosintetis
Kloroplas dijumpai terutama pada bagian daun
yang disebut mesofil, yang sering disebut pula daging daun. Kloroplas juga
dijumpai di bagian-bagian lain, bahkan juga pada batang dan ranting yang
berwarna hijau. Hal ini disebabkan karena dalam kloroplas terdapat pigmen yang
berwarna hijau disebut klorofil. Pigmen ini dapat menyerap energi cahaya.
Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan perubahan energi cahaya menjadi
energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedangkan pembentukan glukosa sebagai
produk akhir fotosintesis berlangsung di stroma. Disamping klorofil a (pigmen
berwarna hijau) dikenal pula klorofil b yang mempunyai struktur mirip klorofil
a, yaitu pigmen yang berwarna kuning sampai jingga yang disebut karoten.
Klorofil pada tanaman pembuluh
dan briophyta terdapat di dalam kloroplas, yaitu di dalam membran tilakoid.
Klorofil tidak efektif mengabsorbsi cahaya hijau sehingga lebih banyak
direfleksikan (dipantulkan) dan ditransmisikan (diteruskan). Hal inilah yang
menyebabkan mengapa klorofil tampak berwarna hijau. Bagian dari spectrum cahaya
yangdiserap oleh klorofil selama proses fotosintesa dapat ditentukandengan
menempatkan suatu larutan klorofil di dalam alkoholdiantara suatu sumber cahaya
dan suatu prisma kaca. Spektrum yang terbentuk berbeda dengan spektrum cahaya
putih yang tidak melewati klorofil.
Spektrum cahaya yang melewati
larutan klorofil, panjang gelombang yang diserap terlihat sebagai pita-pita
gelap dan dinamakan pita-pita serapan.Posisi pita-pita gelap dalam spektrum
klorofil menunjukkan panjang gelombng mana yang diserap. Terlihat bahwa banyak
dari cahaya merah, bitu dan violet yang diserap yang merupakan panjang
gelombang yang banyak digunakan dalamfotosintesis. Sebagian merah dan sebagian
besar kuning, jingga dan hijau tidak diserap sama sekali.
Seperti mitokondria, kloroplas
dapat dipandang sebagai pabrik tenaga menggunakan sinar matahari sedangkan
mitokondria adalah pabrik tenaga kimia yang menggunakan energi kimia molekul
zat makanan. Kloroplas menyerap energi sinar dan menggunakannya unntuk
mereduksi karbondioksida membentuk karbohidrat seperti pada pati yang
membebaskan molekul oksigen (O2). Sel tumbuhan fotosintetik mengandung
kloroplas dan mitokondria, kloroplas berfungsi sebagai pabrik tenaga pada
keadaan terang dan mitokondria dalam keadaan gelap, pada saat orrganel ini
mengoksidasi karbohidrat yang dihasilkan oleh pada fotosintesa pada siang hari.Pada
dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama:
reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan
cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida). Bagian dalam kloroplas mengandung
DNA , RNAs, ribosom, stroma (tempat terjadinya reaksi gelap), dan granum.
Granum terdiri atas membran tilakoid (tempat terjadinya reaksi terang) dan
ruang tilakoid (ruang di antara membran tilakoid). Pada tanaman C3, kloroplas
terletak pada sel mesofil. Contoh tanaman C3 adalah padi (Oryza sativa), gandum
(Triticum aestivum), kacang kedelai (Glycine max), dan kentang (Solanum
tuberosum). Pada tanaman C4, kloroplas terletak pada sel mesofil dan bundle
sheath cell. Contoh tanaman C4 adalah jagung (Zea mays) dan tebu (Saccharum
officinarum).
Reaksi Terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan
reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Pigmen klorofil menyerap
lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah
(650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan
dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun
berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada
gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang
pendek menyimpan lebih banyak energi.
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil
untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen
yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II
dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap
cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700
nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam
fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul
klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan
ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini
digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi
dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau
kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga,
kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang
terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah
elektron dan oksigen.Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari
air, bukan dari karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh
C.B. van Neil yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri
fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan oksigen
karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen. Saat yang sama dengan
ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan
elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya
mereduksi NADP menjadi NADPH.
Klorofil dan pigmen menyerap energi matahari yang
kemudian diubah menjadi bentuk energi kimia yaitu ATP dan senyawa
pereduksi NADPH. Reaksi terang dalam proses fotosintesis menggunakan
dua fotosistem sebagai akseptor proton, yaitu Fotosistem I dan Fotosistem II.Absorpsi
cahaya matahari akan mengeksitasi elektron. Sinar cahaya matahari yang nampak
adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 400-700 nm.
Cahaya matahari ditimbulkan oleh fusi inti atom hidrogen membentuk atom helium
dan elektron. Kemampuan suatu senyawa kimia untuk menyerap cahaya bergantung
pada susunan elektron yang ada di sekeliling inti atom pada struktur senyawa
tersebut. Bilamana foton diserap oleh suatu molekul, elektron dinaikkan ke
tingkat energi yang lebih tinggi, melompat menuju molekul pembawa elektron yang
pertama.
Jika molekul klorofil pada membran
tilakoid dieksitasi oleh cahaya, tingkat energi elektron di dalam strukturnya
ditingkatkan oleh sejumlah ekuivalen energi cahaya yang diserap dan klorofilpun
tereksitasi. Energi eksitasi ini akan berpindah dengan cepat melalui kelompok
molekul pigmen penangkap cahaya ke pusat reaksi fotosistem. Di sini elektron
memperoleh energi dalam jumlah besar. Elektron yang panas ini akan dikeluarkan
dari pusat reaksi dan diterima oleh molekul pembawa elektron yang pertama.
Akibatnya molekul pembawa elektron yang pertama ini akan menjadi tereduksi
atau dengan kata lain menerima elektron. Sedangkan pusat reaksinya kehilangan
elektron sehingga meninggalkan lubang elektron. Elektron yang kaya energi akan
terus dibawa oleh molekul pembawa elektron menuju NADP+ yang direduksi menjadi
NADPH. Sementara itu, lubang elektron yang terbentuk karena eksitasi elektron
akan diisi kembali oleh elektron yang berasal dari fotosistem II. Dalam hal
ini, pada fotosistem II juga akan meninggalkan lubang elektron sehingga
kekosongan tempat ini akan diisi oleh elektron yang berasal
dari fotolisis air.[7]
Fotosistem I
merupakan satu partikel yang disusun oleh sekitar 200 molekul klorofil-a, 50
klorofil-b, 50 sampai 200 pigmen karoteroid, dan satu molekul penerima cahaya
matahari yang disebut P700. Pada fotosistem I terjadi penyerapan energi
matahari pada panjang gelombang sekitar 700 nm. Bagian kedua yang menyangkut
penyerapan energi matahari pada panjang gelombang di sekitar 680 nm, disebut
fotosistem II, melibatkan proses pembentukan O2 dan H2O. Fotosistem II
banyak menggunakan klorofil-b. Fotsistem I dan II merupakan komponen
penyalur energi dalam rantai pengangkutan elektron fotoseintesis secara
berlanjut dari molekul air sebagai donor elektron ke NADP+ sebagai
akseptor elektron. Lepasnya satu elektron dari P700 mengakibatkan
berubahnya molekul menjadi bentuk teroksidasinya P700+ yang kekurangan satu
elektron. Untuk mengisi kekurangan itu satu elektron dialiri melalui
sederetan molekul pembawa elektron dari molekul pembawa elektron, dari molekul
P680 dalam fotosistem II, pengaliran elektron hanya terjadi setelah terjadinya
penyinaran terhadap fotosistem II yaitu tereksistasinya P680 yang segera
melepaskan elektron ke molekul penerima elektron pertama. Ini mengakibatakan
teroksidasinya bentuk P680 menjadi menjadi P680+. Kekurangan elektron pada
P680+ dipenuhi dari reaksi oksidasi molekul H2O menjadi O2.
Energi yang diperoleh dari transpor
elektron fotosintetik dari H2O ke NADP+ akan mengahsilkan energi
dalam bentuk NADPH. Aliran elektron yang terjadi disebut aliran nonsiklik yang
melibatkan fotosistem I dan fotosistem II. Bentuk energi lain yaitu yang
berupa ATP dihasilkan dari aliran elektron siklik dimana elektron ditingkatkan
ke penerima elektron pertama menuju lubang elektron fotosistem I melalui jalan
pintas. Dalam hal ini, elektron berdaur terus menerus dalam keluar pusat reaksi
fotosistem I dan masuk kembali ke dalamnya. Sehingga, dalam proses ini tidak
ada pembentukan NADPH maupun pembebasan oksigen melainkan akan menghasilkan
ATP. Aliran siklik terjadi apabila tanaman khususnya lebih banyak memerlukan
ATP daripada NADPH.
Reaksi Gelap
Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang
membentuk gula dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan
energi yang diperoleh dari reaksi terang. Tidak membutuhkan cahaya matahari,
tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi
yang dipakai berasal dari reaksi terang. Ada dua macam siklus, yaitu siklus
Calin-Benson dan siklus hatch-Slack. Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan
menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa
3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Pada siklus
hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon empat.
Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus
gelap diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan
sebagai cadangan energi. Reaksi gelap disebut juga siklus Calvin.
Pada tumbuhan C4 adalah tumbuhan
yang pada fase reaksi gelap menambat CO2 menjadi asam malat dan
asam aspartat 4-carbon. Setelah fotosintesis dalam 14C2berlangsung
sekitar 1 detik, 80% 14C yang tertambat berada dalam kedua asam
tersebut dan hanya 10 % dalam PGA, hal ini menunjukkan bahwa 3-PGA bukan produk
pertama fotosintesis. Sebagin besar spesies C4 adalah monokotil, jagung dan
tebu. Tumbuhan C4 ini pada suhu panas dan penyinaran tinggi mampu
berfotosintesis lebih cepat dan menghasilkan biomassa lebih cepat.
Reaksi perubahan CO2 (sebenarnya
HCO3- ) menjadi asam malat dan asam aspartat
4-carbon terjadi mula-mula melalui penggabungan awal dengan
pospoenolpiruvat (PEP) untuk membentuk oksaloasetat dan Pi, reaksi ini
terjadi di mesofil daun dan sikatalisis oleh pospoenolpiruvat karboksilase.
Oksaloasetat dibentuk pada sel mesofil yang kemudian direduksi menjadi malat
dengan pemanfaatan NADPH. Malat kemudian ditransfer dalam sel pengangkut lalu
didekaobosilasi menghasilkan piruvat dan CO2. Piruvat yang ditransfer
ke sel mesofil dan dikonversi menjadi fosfoenolpiruvat dikataklisis oleh enzim
piruvat-fosfat kinase. CO2 yang terbentuk diikat oleh ribosadifosfat
klarboksilaase melaui jalur calvin di kolroplas seludang berkas. Setelah
dekarbosilasi asam C4, molekul piruivat dan alanin diangkut balik ke sel
mesofil, tempat dimana diubah menjajdi PEP sehingga penambatan CO2 dapat
berlangsung terus.[8]
Pada tumbuhan sekulen seperti kaktus
dan nanas yang hidup di lingkungan yang panas dan kering, melakukan
fiksasi CO2 yang berbeda dengan tumbuhan C4, tumbuhan ini
hanya menguapkan sedikit uap air melalui stomata bersama dengan pelepasan O2 dan
pengikatan CO2. Pada malam hari ketika suhu udara dingin dan
berangin, stomata membuka untuk mengangkap CO2, kemudian
diubah menjadi oxaloacetate oleh PEP carboxylase.Oksaloasetat
diubah menjadi malat dan disimpan dio valuola, untuk melindungi
sitosol dan enzim plastid dari pH rendah dari disosiasi asam malat. Pada asiang
hari stomata menutup, untuk mencegah penguapan yang berlebihan akibat
temperature udara yang tinggi, dan CO2 bereaksi pada malam
hari menjadi malat oleh enzim malat NADP-linked. CO2 ini berasimilasi
di siklus calvin dengan bantuan RuBP. Karena metode fiksasi CO2 pertama
kali ditemukan pada tumbuhan familia Crassulaceae, maka CAM
adalah singkatan dari crassulacean acid metabolism.
Komposisi Kimia Kloroplas
Sebagian besar aktivitas kimia
khloroplas terjadi pada system membrane internal, maka penelitian-penelitian
juga diarahkan pada system membrane internal ini. Seluruh berat membrane
tilakoid 50% nya berupa lemak, dan dari jumlah itu 10% nya berupa fospolipid.
Lipid yang khas pada membrane tilakoid adalah galaktolipid dan sulfolipid,
masing-masing jumlahnya 40% dan 4% dari total lemak yang ada. Perbedaan khusus
yang ada dari molekul lemak adalah adanya khlorofil, karotenoid dan
plastoquinon. Khlorofil adalah komponen utama lemak terdiri atas 20% dari total
lemak membrane tilakoid.
Fungsi Kloroplas
Fungsi utama kloroplas yaitu
merupakan tempat fotosintesis pada tumbuhan. Semua bagian yang berwarna hijau
pada tumbuhan, termasuk batang hijau dan buah yang belum matang, memiliki
kloroplas, tetapi daun merupakan tempat utama berlangsung nya fotosintesis pada
sebagian besar tumbuhan. Terdapat kira-kira setengah juta kloroplas tiap mili
meter persegi permukaan daun. Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna
hijau yang terdapat didalam kloroplas. Energy cahaya yang diserap klorofil ini
lah yang menggerakkan sintesis molekul makanan dalam kloroplas. Kloroplas ditemukan
terutama dalam sel mesofil, yaitu jaringan yang terdapat didalam bagian dalam
daun. Karbon dioksida masuk kedaun, dan oksigen keluar, melalui pori
mikroskopik yang disebut stomata (tunggal, stoma;bahasa yunani, berarti mulut).
Air yang diserap oleh akar dialirkan kedaun melalui berkas pembuluh. Daun juga
menggunakan berkas pembuluh untuk mengirimkan gula keakar dan bagian-bagian
dari tumbuhan yang tidak berfotosintesis
Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dari penulisan
makalh ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Foto kloroplast pertama kali
diisolasi dari mikroskop electron pada tahun 1947 oleh S.Granick dan K. Porter.
Foto tersebut menunjukan bahwa grana tampak seperti tumpukan piring. Pada tahun
1953, J.Finean membuat sayatan tipis kloroplas.
Kloroplas merupakan plastida yang
mengandung klorofil. Pada sel tumbuhan, kloroplas biasanya dijumpai dengan
bentuk cakram dengan diameter 5µm dan tebal 2-4 µm.
Kloroplas dapat dipandang sebagai
pabrik tenaga menggunakan sinar matahari. Dimana pada dasarnya, rangkaian
reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang
(karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi
memerlukan karbon dioksida)
Membran tilakoid terdiri atas
lipida kurang lebih 50%. Kurang lebih 10% lipida terdiri atas fosfolipida.
Lipida yang khas bagi klorofil yaitu galaktolipida dan sulfolipida yang terdiri
adas masing-masing 45 % dan 4% dari total lipida. Selain itu juga terdapat
molekul-molekul lipida seperti klorofil kira-kira 20% dari total membran
tilakoid, karotenoid, dan plastokuinon.
Fungsi utama kloroplas yaitu
merupakan tempat fotosintesis pada tumbuhan. kloroplas juga berfungsi sebagai
pabrik tenaga pada keadaan terang dan mitokondria dalam keadaan gelap, pada
saat orrganel ini mengoksidasi karbohidrat yang dihasilkan oleh pada
fotosintesa pada siang hari.
DAFTAR PUSTAKA
Abererombie, M. dkk.
1993. Kamus Lengkap Biologi Edisi 8. Jakarta: Erlangga.
Campbell, and Reece.
2002. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Kimball, John. W. 2000. Biologi Edisi
Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Lakitan, Benyamin. 2004. Dasar-dasar Fisiologi
Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Salisbury, J.W. dan Ross.
1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung:
Institut Teknologi Bandung.
[1]
Abererombie,
M. dkk. 1993. Kamus Lengkap Biologi Edisi 8. Jakarta:
Erlangga.
[2]
Ibid
[3]
Salisbury, J.W. dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I.
Bandung: Institut Teknologi Bandung.
[4]
Lakitan, Benyamin. 2004. Dasar-dasar Fisiologi
Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
[5]
Campbell, and Reece. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga.
[7]
Campbell, and
Reece. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...