Menu Bar 1

Monday, 7 August 2017

Dosa-dosa Menghantuiku

Engkau mungkin berkata, “Aku telah melakukan banyak dosa, dan aku telah bertaubat, namun dosa-dosaku mengejarku dan aku dihantui oleh apa yang telah aku kerjakan. Ingatan-ingatan mengganggu tidurku dan tidak membiarkanku beristirahat. Bagaimana membebaskan diriku dari hal ini?” 
Nasihatku kepadamu adalah bahwa perasaan-perasaan ini adalah bukti dari taubat yang ikhlas. Ini adalah penyesalan yang utama, dan penyesalan adalah taubat. Namun engkau dapat memandang masa lalumu dengan harapan; harapan bahwa Allah akan mengampunimu. Janganlah berputus asa dari rahmat Allah, karena Dia berfirman:
“Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat.” (QS Al-Hijr [15] : 56) 
Ibnu Mas’ud  berkata, “Dosa besar yang paling menyedihkan adalah menyekutukan sesuatu dengan Allah, merasa aman dari rencana Allah dan berputus asa dari rahmat Allah.” (Diriwayatkan oleh Abdur Razaq dan dishahihkan oleh Al-Haitsami dan Ibnu Katsir).

Dalam proses bergerak menuju Allah, seorang Mu’min selalu didorong oleh dua hal takut kepada Allah dan berharap terhadap rahmat Allah. Salah satu dari keduanya berlaku pada saat dibutuhkan. Jika dia berbuat dosa, rasa takut kepada Allah menguasainya, sehingga dia bertaubat. Ketika dia bertaubat, harapan akan rahmat Allah memenuhi hatinya dan dia memohon pengampunan kepada Allah.

[Aku Ingin Bertaubat, Tetapi… Syaikh Muhammad Saleh Al-Munajjid]

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...