Menu Bar 1

Thursday, 23 February 2017

Laporan Peng-Ling Pencemaran Lingkungan

1.      Judul praktikum
Pencemaran Lingkungan
2.      Tujuan praktikum
Mahasiswa dapat menentukan kadar toksinitas CuSo4 (tembaga sulfat) terhadap ikan kapar dan dapat menentukan tingkat pencemaran udara di beberapa tempat berdasarkan derajat keasaman.
3.      Dasar Teori
                   Masalah pencemaran lingkungan merupakan masalah lama yang dihadapi manusia dimana hingga saat ini masalah tersebut masih belum dapat terselesaikan, malah bertambah parah. Pencemaran lingkungan adalah masuknya substansi-substansi berbahaya ke dalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan menjadi berkurang atau fungsinya tidak sesuai dengan peruntukannya. Sehingga tatanan lingkungan yang dulu berubah karena adanya pencemaran lingkungan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran yang dilakukan oleh manusia, yaitu akibat pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan perkembangan teknologi. Faktor-faktor tersebut menyebabkan kebutuhan penduduk juga meningkat, contohnya semakin banyak pengguna kendaraan pribadi sehingga menimbulkan polusi udara.
                    Pulotan merupakan sebutan bagi manusia hidup, energi, zat atau komponen lain yang menyebabkan terjadinya pencemaran. Ada tiga syarat suatu bahan dikatakan sebagai polutan, yaitu apabila kadar atau jumlahnya melebihi ambang batas normal, berada pada waktu yang tidak tepat dan berada pada tempat yang tidak semestinya.
                    Pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain pencemaran air, udara dan tanah.
1. Pencemaran Air
Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Air digunakan untuk minum, masak dan menuci. Namun, manusia tidak mampu menjaga kualitas air yang ada di bumi. Hal ini bisa terlihat dari maraknya berita pencemaran air di berita seperti tumpukan sampah di kali atau sungai. Pencemaran air dapat disebabkan oleh limbah rumah tangga, pestisida, limbah anorganik dan pupuk.
            Air buangan rumah tangga dikenal dengan limbah domestik yang mengandung 95% sampai dengan 99% air dan sisanya adalah limbah organik. Limbah rumah tangga ini merupakan sumber makanan yang baik untuk bakteri. Apabila sungai dan danau terkontaminasi dengan limbah rumah tangga, akan banyak ditemukan bakteri dan dapat menyebabkan penyakit kolera dan tifus. Akibat kegiatan bakteri tersebut, berbagai macam makhluk hidup lain bisa mati akibat dari kekurangan oksigen. Karena pada saat di bawah kondisi aerob, bakteri pembusuk menggunakan oksigen di dalam air untuk menguraikan materi organik. Sebagian air buangan terdiri dari komponen nitrogen, seperti urean dan asam urik yang terurai menjadi amoniak dan nitrit. Biasanya perairan yang dilalui limbah rumah tangga populasi ganggang akan meningkat pesat karena banyaknya persediaan nutrisi dan persediaaan oksigen dalam perairan tersebut akaan berkurang. Semakin ke hilir atau ke arah muara, limbah organik lebih terurai sempurna sehingga kandungan oksigen di dalam air kembali ke batas normal.
             Limbah organik juga merupakan penyebab pencemaran air. Ada beberapa industri yang membuang limbahnya ke sungai. Limbah-limbah tersebut mengandung logam-logam beracun seperi merkuri, tembaga, kadmium, dan seng. Pupuk dan pestisida juga penyebab pencemaran air. Pupuk yang tidak terserap oleh tanaman dapat terbawa oleh air hujan, masuk ke sungai atau danau sehingga sungai atau danau menjadi kaya nutrien dan pertumbuhan eceng gondok meningkat pesat. Petisida merupakan senyawa kimia beracun yang digunakan manusia untuk mengontrol hama. Pestisida mengandung herbisida, fungisida dan insektisida yang juga tidak baik untuk makhluk hidup.


2. Pencemaran Udara
  Pencemaran udara merupakan pemandangan yang dihadapi manusia setiap harinya. Pencemaran udara umunya dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang  tidak sempurna, seperti pembakaran batubara, kayu, minyak dan gasolin. Polutas gas yang masuk ke udara berasal dari aktivitas manusia atau terjadi secara alami. Polutan gas ini mengandung karbon dioksida, karbon monoksida, timah, nitrogen oksida, dan sulfur dioksida.
              Saat ini jumlah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ke udara terus mengalami peningkatan sehingga terjadilah efek rumah kaca atau kenaikan suhu di bumi. Efek rumah kaca ini menjadi masalah darurat yang dapat mengancam kehidupan manusia di bumi. Peningkatan suhu di bumi menyebabkan salju di daerah kutub mencair sehingga permukaan air laut meningkat. Itulah menjadi salah satu faktor yang memicu semakin seringnya terjadi banjir di bumi. Karbon monoksida membuat kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh berkurang. Karbon monoksida ini dihasilkan oleh asap motor dan mobil. Sulfur dioksida (SO2) yang meningkat di atmosfer menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, terutama radang paru-paru, penyakit bronkitis dan gagal jantung. Selain itu, SO2 juga mampu merusak semua vegetasi hingga jarang yang jauh dan SO2 merupakan komponen utama yang menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan korosi pada bangunan dan kerusakan hutan. Nitrogen oksida juga merupakan komponen hujan asam. Timah dapat ditemukan di udara, air dan makanan yang dimakan oleh manusia. Keracunan timah dapat terjadi apabila telah terakumulasi di dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama. Konsentrasi timah yang tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan tubuh kehilangan kontrol terhadap tangan dan kaki, kram, koma dan kematian.
3. Pencemaran Tanah
  Pencemaran tanah ni berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri dan limbah pertanian. Sampah merupakan bahan pencemar utama dalam limbah rumah tangga. Dapat kita lihat banyak sampah yang berserakan dimana-mana. Hujan asam yang terjadi akibat aktvitas insudtri dapat menyebabkan mineral berbaaya terlepas dari ikatannya dan kondisi pH tanah menjadi rendah. Penggunaan pupuk kimia yang tidak terkendali menyebabkan tanah kehilangan zat haranya sehingga produktivitas pertanian menurun. Ditambah dengan masuknya pestisida ke dalam tanah akan berdampak ke berbagai makhluk hidup lewat rantai makanan.
Melihat keadaan bumi kita yang sudah dipenuhi dengan pencemaran. Manusia sebagai faktor penyebab pencemaran lingkungan, harus mengubah perilakunya terhadap lingkungan. Manusia harus menjaga dan melestarikan lingkungan, bukan merusaknya. Karena pencemaran lingkungan menjadi permasalahan yang dapat mengganggu aktivitas manusia di bumi. Manusia dapat memulainya dengan berbagai macam kegiatan cinta lingkungan. Yang paling penting adalah kesadaran dari dalam diri sendiri karena semua upaya yang dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan tidak akan berjalan tanpa adanya kesadaran manusia terhadap lingkungan.

4.      Alat dan Bahan
No
Alat
Jumlah
1
Plastik
Secukupnya
2
Gelas ukur 500 ml
1 buah
3
Timbangan digital
1 buah
4
Sendok atau spatula
1 buah
5
Sendok atau spatula
1 buah
6
Stopwatch
1 buah

              
No
Bahan
Jumlah
1
Ikan Kapar
2 ekor
2
Air
500 ml
3
Detergan
100 ml




5

.      Prosedur kerja :
a.       Menimbang detergan sebanyak 20 g,40 g, 60 g, 80 g, dan 100 g, menggunakan timbangan digital,
b.      Mengukur air menggunakan gelas ukur sebanyak 500 ml
c.       Memasukan air kedalam plastik
d.      Memasukan deterrgan kedalam plastik yang berisi air,
e.       Mengaduk air dan detergan menggunakan sendok
f.       Memasukan ikan kapar kedalam larutan detergan
g.      Mengamati apa yang terjadi pada ikan kapar dengan menggunakan interval waktu 10 menit
h.      Mencatat hasil pengamatan di lembar pengamatan
6.      Hasil Percobaan
Konsentrasi CuSo4(ppm)
10 menit
20 menit
40 menit
60 menit
0
Hidup
Hidup
Hidup
Hidup
20
Hidup
Mati
Mati
Mati
40
mulai lemah
Mati
Mati
Mati
60
Hidup
Mati
Mati
Mati
80
Mati
Mati
Mati
Mati
100
Mati
Mati
Mati
Mati

7.      Pembahasan
                   Dalam praktikum ini kami melakukan penelitian tentang pencemaran air yang mana dalam hal ini kami menggunakan detergan sebagai bahan pencemar air,adapun caranya mula-mula menimbang detergan sebanyak 100 g dengan menggunakan timbangan digital,kemudian masukan detergan kedalam plastik dan memasukan kedalam plastik yang berisi detergan air sebanyak 500 ml,kemudian campurkan air dan detergan tersebut dengan cara di aduk menggunakan sendok atau spatula.
                   Memasukan ikan Kapar kedalam larutan detergan tersebut dan mengamati apa yang terjadi dengan ikan tersebut. Dan hasil pengamatan kami ikan tersebut tidak dapat bertahan lama di dalam larutan detergan karena ikan tidak mendapat pasokan oksigen yang mencukupi untuk menujnag kehidupanya.
                   Untuk ikan yang terdapat dalam detergan sebanyak 20 g pada menit ke 10 masih hidup dan ikan tersebut mati pada menit ke 20. Untuk ikan yang berada pada kandungan detergan 40 g mulai melemah pada menit ke 10 dan ikan sudah tidak bernyawa pada menit ke 18. Untuk ikan yang berada pada konsentrasi detergan 60 g,ikan mati dalam jangka waktu lebih dari 10 menit. Sedangkan untuk konsentrasi detergan 80 g, ikan mati pada menit ke 10 dan terakhir ikan yang berada pada konsentrasi detergan sebanyak 100 g,pada menit pertama ikan masih hidup,pada menit ke tiga ikan tidak ada pergerakan kenudian pada menit ke 5 ikan mulai mengalami kejang-kejang dan pada menit ke 1o ikan tidak bergerak atau ikan sudah mati.


8.      Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah :
a.       Masalah pencemaran lingkungan merupakan masalah lama yang dihadapi manusia dimana hingga saat ini masalah tersebut masih belum dapat terselesaikan, malah bertambah parah.
b.      Pencemaran lingkungan secara garis besar terdiri atas pencenaran air,pencemara udara,dan pencemara tanah.
c.       Ikan yang hidup pada air yang mengalami pencemaran tidak dapat bertahan lama karena kekurangan oksigen.
9.      Saran
                   Adapun saran saya kepada teman-teman agar dapat melakukan penelitian lebih mendalam lage hal ini karena sangat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup kita karena sesungguhnya manusia sangat bergantung terhadap air jika air telah tercemar maka kelangsungan hidup manusia pun akan terganggu, dalam hal ini saya menyarankan kepada teman-teman untuk selalu menjaga lingkungan kita dengan tidak membuang sampah sembarangan,tidak membuang sisa detergan untuk mencuci pakaian ke sungai tapi membuangnya pada penampungan limbah.




10.  Daftar putaka
Campbell ,Neil A.,dkk.BIOLOGI jilid I.Jakarta : Erlangga
Villee,Claude K.,dkk.1996.Zoologi Umum.Jakarta : Erlangga
Yatim,Wildan.2003.Biologi Modern.Bandung : Tarsito

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...