1. Judul
praktikum
Pencemaran
Lingkungan
2. Tujuan
praktikum
Mahasiswa dapat menentukan
kadar toksinitas CuSo4 (tembaga sulfat) terhadap ikan kapar dan
dapat menentukan tingkat pencemaran udara di beberapa tempat berdasarkan
derajat keasaman.
3. Dasar
Teori
Masalah
pencemaran lingkungan merupakan masalah lama yang dihadapi manusia dimana
hingga saat ini masalah tersebut masih belum dapat terselesaikan, malah
bertambah parah. Pencemaran lingkungan adalah masuknya substansi-substansi
berbahaya ke dalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan menjadi berkurang
atau fungsinya tidak sesuai dengan peruntukannya. Sehingga tatanan lingkungan
yang dulu berubah karena adanya pencemaran lingkungan. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya pencemaran yang dilakukan oleh manusia, yaitu akibat
pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan perkembangan teknologi.
Faktor-faktor tersebut menyebabkan kebutuhan penduduk juga meningkat, contohnya
semakin banyak pengguna kendaraan pribadi sehingga menimbulkan polusi udara.
Pulotan
merupakan sebutan bagi manusia hidup, energi, zat atau komponen lain yang
menyebabkan terjadinya pencemaran. Ada tiga syarat suatu bahan dikatakan
sebagai polutan, yaitu apabila kadar atau jumlahnya melebihi ambang batas
normal, berada pada waktu yang tidak tepat dan berada pada tempat yang tidak
semestinya.
Pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis antara lain pencemaran air, udara dan tanah.
1. Pencemaran Air
Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Air digunakan untuk
minum, masak dan menuci. Namun, manusia tidak mampu menjaga kualitas air yang
ada di bumi. Hal ini bisa terlihat dari maraknya berita pencemaran air di
berita seperti tumpukan sampah di kali atau sungai. Pencemaran air dapat
disebabkan oleh limbah rumah tangga, pestisida, limbah anorganik dan pupuk.
Air buangan rumah tangga dikenal
dengan limbah domestik yang mengandung 95% sampai dengan 99% air dan sisanya
adalah limbah organik. Limbah rumah tangga ini merupakan sumber makanan yang
baik untuk bakteri. Apabila sungai dan danau terkontaminasi dengan limbah rumah
tangga, akan banyak ditemukan bakteri dan dapat menyebabkan penyakit kolera dan
tifus. Akibat kegiatan bakteri tersebut, berbagai macam makhluk hidup lain bisa
mati akibat dari kekurangan oksigen. Karena pada saat di bawah kondisi aerob,
bakteri pembusuk menggunakan oksigen di dalam air untuk menguraikan materi
organik. Sebagian air buangan terdiri dari komponen nitrogen, seperti urean dan
asam urik yang terurai menjadi amoniak dan nitrit. Biasanya perairan yang
dilalui limbah rumah tangga populasi ganggang akan meningkat pesat karena
banyaknya persediaan nutrisi dan persediaaan oksigen dalam perairan tersebut
akaan berkurang. Semakin ke hilir atau ke arah muara, limbah organik lebih
terurai sempurna sehingga kandungan oksigen di dalam air kembali ke batas
normal.
Limbah organik juga
merupakan penyebab pencemaran air. Ada beberapa industri yang membuang
limbahnya ke sungai. Limbah-limbah tersebut mengandung logam-logam beracun
seperi merkuri, tembaga, kadmium, dan seng. Pupuk dan pestisida juga penyebab
pencemaran air. Pupuk yang tidak terserap oleh tanaman dapat terbawa oleh air hujan,
masuk ke sungai atau danau sehingga sungai atau danau menjadi kaya nutrien dan
pertumbuhan eceng gondok meningkat pesat. Petisida merupakan senyawa kimia
beracun yang digunakan manusia untuk mengontrol hama. Pestisida mengandung
herbisida, fungisida dan insektisida yang juga tidak baik untuk makhluk hidup.
2. Pencemaran Udara
Pencemaran
udara merupakan pemandangan yang dihadapi manusia setiap harinya. Pencemaran
udara umunya dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang tidak
sempurna, seperti pembakaran batubara, kayu, minyak dan gasolin. Polutas gas
yang masuk ke udara berasal dari aktivitas manusia atau terjadi secara alami.
Polutan gas ini mengandung karbon dioksida, karbon monoksida, timah, nitrogen
oksida, dan sulfur dioksida.
Saat ini jumlah karbon
dioksida (CO2) yang dilepaskan ke udara terus mengalami peningkatan sehingga
terjadilah efek rumah kaca atau kenaikan suhu di bumi. Efek rumah kaca ini
menjadi masalah darurat yang dapat mengancam kehidupan manusia di bumi.
Peningkatan suhu di bumi menyebabkan salju di daerah kutub mencair sehingga
permukaan air laut meningkat. Itulah menjadi salah satu faktor yang memicu
semakin seringnya terjadi banjir di bumi. Karbon monoksida membuat kemampuan
darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh berkurang. Karbon monoksida ini
dihasilkan oleh asap motor dan mobil. Sulfur dioksida (SO2) yang meningkat di
atmosfer menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, terutama radang
paru-paru, penyakit bronkitis dan gagal jantung. Selain itu, SO2 juga mampu
merusak semua vegetasi hingga jarang yang jauh dan SO2 merupakan komponen utama
yang menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan korosi
pada bangunan dan kerusakan hutan. Nitrogen oksida juga merupakan komponen
hujan asam. Timah dapat ditemukan di udara, air dan makanan yang dimakan oleh
manusia. Keracunan timah dapat terjadi apabila telah terakumulasi di dalam
tubuh dalam jangka waktu yang lama. Konsentrasi timah yang tinggi di dalam
tubuh dapat menyebabkan tubuh kehilangan kontrol terhadap tangan dan kaki,
kram, koma dan kematian.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah ni berasal dari limbah rumah
tangga, limbah industri dan limbah pertanian. Sampah merupakan bahan pencemar
utama dalam limbah rumah tangga. Dapat kita lihat banyak sampah yang berserakan
dimana-mana. Hujan asam yang terjadi akibat aktvitas insudtri dapat menyebabkan
mineral berbaaya terlepas dari ikatannya dan kondisi pH tanah menjadi rendah.
Penggunaan pupuk kimia yang tidak terkendali menyebabkan tanah kehilangan zat
haranya sehingga produktivitas pertanian menurun. Ditambah dengan masuknya
pestisida ke dalam tanah akan berdampak ke berbagai makhluk hidup lewat rantai
makanan.
Melihat keadaan bumi kita yang sudah dipenuhi dengan
pencemaran. Manusia sebagai faktor penyebab pencemaran lingkungan, harus
mengubah perilakunya terhadap lingkungan. Manusia harus menjaga dan
melestarikan lingkungan, bukan merusaknya. Karena pencemaran lingkungan menjadi
permasalahan yang dapat mengganggu aktivitas manusia di bumi. Manusia dapat
memulainya dengan berbagai macam kegiatan cinta lingkungan. Yang paling penting
adalah kesadaran dari dalam diri sendiri karena semua upaya yang dilakukan
untuk mengurangi pencemaran lingkungan tidak akan berjalan tanpa adanya
kesadaran manusia terhadap lingkungan.
4. Alat
dan Bahan
No
|
Alat
|
Jumlah
|
1
|
Plastik
|
Secukupnya
|
2
|
Gelas ukur 500 ml
|
1 buah
|
3
|
Timbangan digital
|
1 buah
|
4
|
Sendok atau spatula
|
1 buah
|
5
|
Sendok atau spatula
|
1 buah
|
6
|
Stopwatch
|
1 buah
|
No
|
Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Ikan Kapar
|
2 ekor
|
2
|
Air
|
500 ml
|
3
|
Detergan
|
100 ml
|
5
. Prosedur
kerja :
a. Menimbang detergan sebanyak 20 g,40 g, 60 g, 80 g, dan
100 g, menggunakan timbangan digital,
b. Mengukur air menggunakan gelas ukur sebanyak 500 ml
c. Memasukan air kedalam plastik
d. Memasukan deterrgan kedalam plastik yang berisi air,
e. Mengaduk air dan detergan menggunakan sendok
f. Memasukan ikan kapar kedalam larutan detergan
g. Mengamati apa yang terjadi pada ikan kapar dengan
menggunakan interval waktu 10 menit
h. Mencatat hasil pengamatan di lembar pengamatan
6. Hasil
Percobaan
Konsentrasi CuSo4(ppm)
|
10 menit
|
20 menit
|
40 menit
|
60 menit
|
0
|
Hidup
|
Hidup
|
Hidup
|
Hidup
|
20
|
Hidup
|
Mati
|
Mati
|
Mati
|
40
|
mulai lemah
|
Mati
|
Mati
|
Mati
|
60
|
Hidup
|
Mati
|
Mati
|
Mati
|
80
|
Mati
|
Mati
|
Mati
|
Mati
|
100
|
Mati
|
Mati
|
Mati
|
Mati
|
7. Pembahasan
Dalam praktikum ini kami melakukan penelitian tentang
pencemaran air yang mana dalam hal ini kami menggunakan detergan sebagai bahan
pencemar air,adapun caranya mula-mula menimbang detergan sebanyak 100 g dengan
menggunakan timbangan digital,kemudian masukan detergan kedalam plastik dan
memasukan kedalam plastik yang berisi detergan air sebanyak 500 ml,kemudian
campurkan air dan detergan tersebut dengan cara di aduk menggunakan sendok atau
spatula.
Memasukan ikan Kapar kedalam larutan detergan
tersebut dan mengamati apa yang terjadi dengan ikan tersebut. Dan hasil
pengamatan kami ikan tersebut tidak dapat bertahan lama di dalam larutan
detergan karena ikan tidak mendapat pasokan oksigen yang mencukupi untuk
menujnag kehidupanya.
Untuk ikan yang terdapat dalam detergan sebanyak
20 g pada menit ke 10 masih hidup dan ikan tersebut mati pada menit ke 20.
Untuk ikan yang berada pada kandungan detergan 40 g mulai melemah pada menit ke
10 dan ikan sudah tidak bernyawa pada menit ke 18. Untuk ikan yang berada pada
konsentrasi detergan 60 g,ikan mati dalam jangka waktu lebih dari 10 menit.
Sedangkan untuk konsentrasi detergan 80 g, ikan mati pada menit ke 10 dan
terakhir ikan yang berada pada konsentrasi detergan sebanyak 100 g,pada menit
pertama ikan masih hidup,pada menit ke tiga ikan tidak ada pergerakan kenudian
pada menit ke 5 ikan mulai mengalami kejang-kejang dan pada menit ke 1o ikan
tidak bergerak atau ikan sudah mati.
8. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari
praktikum ini adalah :
a. Masalah
pencemaran lingkungan merupakan masalah lama yang dihadapi manusia dimana
hingga saat ini masalah tersebut masih belum dapat terselesaikan, malah
bertambah parah.
b. Pencemaran
lingkungan secara garis besar terdiri atas pencenaran air,pencemara udara,dan
pencemara tanah.
c. Ikan
yang hidup pada air yang mengalami pencemaran tidak dapat bertahan lama karena
kekurangan oksigen.
9. Saran
Adapun saran saya kepada teman-teman agar dapat
melakukan penelitian lebih mendalam lage hal ini karena sangat bermanfaat bagi
keberlangsungan hidup kita karena sesungguhnya manusia sangat bergantung
terhadap air jika air telah tercemar maka kelangsungan hidup manusia pun akan
terganggu, dalam hal ini saya menyarankan kepada teman-teman untuk selalu
menjaga lingkungan kita dengan tidak membuang sampah sembarangan,tidak membuang
sisa detergan untuk mencuci pakaian ke sungai tapi membuangnya pada penampungan
limbah.
10.
Daftar
putaka
Campbell ,Neil A.,dkk.BIOLOGI
jilid I.Jakarta : Erlangga
Villee,Claude K.,dkk.1996.Zoologi Umum.Jakarta : Erlangga
Villee,Claude K.,dkk.1996.Zoologi Umum.Jakarta : Erlangga
Yatim,Wildan.2003.Biologi Modern.Bandung : Tarsito
http://uphilunyue.blogspot.com/2013/03/penanggulangan-pencemaran-air.html akses tgl 28
maret 2014
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/sumber-dan-dampak-pencemaran-air.html#.UXEpk6IXE8o akses tgl 28 maret 2014
https://www.google.com/#q=pencemaran+lingkungan (akses tgl 08 April 2014)
http://www.konsultankolesterol.com/artikel-pencemaran-lingkungan.html (akses tgl 08 April 2014)
http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/10/29/pencemaran-lingkungan/ (akses tgl 08 April 2014)
http://jusran73.blogspot.com/2012/12/contoh-makalah-pencemaran-lingkungan.html
(akses tgl 08 April 2014)
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung dan mohon komentar yang membangun namun santun...